Dan timbanglah dengan timbangan yang benar. (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 182)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan timbanglah dengan timbangan yang benar, yaitu timbangan yang adil, sesuai dengan yang menjadi kesepakatan masyarakat luas. Hal ini akan menjadikan keberkahan bagimu, wahai para penjual, karena memakan dari harta yang halal.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Di samping menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, penduduk Madyan juga berbuat dosa dan melakukan kejahatan lain, di antaranya: 1. Mengurangi timbangan dan takaran pada waktu menjual dan minta dilebihkan pada waktu membeli. 2. Menurunkan harga barang-barang agar mereka dapat membeli barang-barang itu dengan harga yang amat rendah. 3. Membuat onar dan kerusakan di bumi.
Ayat ini menerangkan bahwa Syuaib menyeru kaumnya untuk menghentikan kejahatan yang biasa mereka lakukan. Mereka diseru untuk menyempurnakan takaran dan timbangan baik di waktu menjual maupun membeli. Mengurangi atau melebihkan takaran dan timbangan adalah perbuatan yang merugikan orang lain. Hal itu berarti membuat kerusakan di bumi. Syuaib mengingatkan kaumnya bahwa harta yang halal lebih baik bagi mereka, karena mereka adalah orang-orang yang berpenghidupan baik. Allah berfirman: Sisa (yang halal) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu." (Hud/11: 86).
Yang dimaksud dengan sisa keuntungan dari Allah (baqiyyatullah) ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah menyempurnakan takaran dan timbangan. Syuaib mengingatkan bahwa perbuatan jahat yang mereka lakukan itu bertentangan dengan ketentuan yang ditetapkan Allah bagi semua makhluk-Nya. Oleh karena itu, mereka diminta untuk menghentikan perbuatan itu, dan takut kepada azab Allah yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. Dialah yang menciptakan segala yang ada, termasuk mereka. Diciptakan-Nya dari tidak ada kepada ada untuk mengadakan kemaslahatan di bumi. Allah pernah menciptakan orang-orang yang mempunyai kekuatan dan kemampuan yang lebih kuat dan besar dari mereka, serta mempunyai harta dan kekayaan yang lebih banyak, seperti kaum Hud yang pernah mereka katakan sebagai kaum yang lebih kuat dan perkasa dari mereka. Karena kezaliman dan kejahatan umat-umat dahulu itu, Allah mengazab dan menimpakan malapetaka yang besar kepada mereka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. (Asy-Syu'ara': 182)
Al-qistas artinya timbangan, pendapat yang lain mengatakannya neraca. Sebagian di antara mereka mengatakan bahwa kata qistas ini diarahkan dari bahasa Romawi (Latin). Mujahid mengatakan bahwa Al-qistasul mustaqim artinya neraca yang adil menurut bahasa Romawi. Qatadah mengatakan bahwa qistas artinya adil (seimbang).
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus) timbangan yang baik dan tidak berat sebelah.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Syu'ayb melanjutkan, "Dan timbanglah sesuatu dengan timbangan yang sempurna, sehingga orang-orang dapat mengambil haknya secara adil dan benar.
القرآن الكريم - الشعراء٢٦ :١٨٢ Asy-Syu'ara' 26:182