Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 83)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Nabi Ibrahim lantas berdoa untuk kebaikan dirinya, orang tuanya, dan orang lain, baik di dunia maupun akhirat, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat dan pemahaman terhadap rahasia agama dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh yang selalu berada pada jalan yang benar.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ibrahim bermohon agar dianugerahi hikmah. Hikmah berarti ilmu pengetahuan yang diamalkan dengan baik. Dalam hubungannya dengan kepribadian orang yang saleh, hikmah diartikan sebagai petunjuk Tuhan dalam beramal, dengan taufik Allah ia terlepas dari segala perbuatan dosa besar maupun dosa kecil. Sementara itu ahli tafsir yang lain ada yang mengartikan hikmah dengan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia dalam memutuskan suatu perkara. Dalam kaitannya dengan doa Ibrahim ini, hikmah ditafsirkan sebagai pengetahuan tentang sifat-sifat ketuhanan dan ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang akan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, beliau berdoa pula agar dimasukkan ke dalam lingkungan orang-orang yang baik-baik, dan pada golongan yang senantiasa bertawakal kepada-Nya. Permohonan tersebut dikabulkan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam ayat lain: Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh. (al-Baqarah/2: 130)
Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Rasulullah berdoa seperti doa Nabi Ibrahim, yakni: "Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan muslim, hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang saleh, bukan golongan orang-orang yang hina dan tertimpa musibah (fitrah)." (Riwayat Ahmad dari Rifa'ah bin Rafi')
3 Tafsir Ibnu Katsir
Ini mengisahkan tentang permohonan Ibrahim a.s. agar diberi hikmah oleh Tuhannya. Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan hikmah ialah ilmu. Menurut Ikrimah adalah akal. Menurut Mujahid yaitu Al-Qur'an, dan menurut As-Saddi kenabian.
Firman Allah Swt. yang menyitir doa Ibrahim a.s.:
dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. (Asy-Syu'ara': 83)
Maksudnya, jadikanlah aku ke dalam golongan orang-orang saleh di dunia dan akhirat, seperti yang dikatakan oleh Nabi Saw. ketika menjelang kewafatannya:
Ya Allah, (masukkanlah aku) ke dalam Rafiqul A'la (golongan orang-orang yang saleh yang menempati surga yang tertinggi). sebanyak tiga kali.
Di dalam sebuah hadis mengenai doa disebutkan:
Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan muslim, dan matikanlah aku dalam keadaan muslim, dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, bukan orang-orang yang kecewa dan bukan pula orang-orang yang diganti.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Ya Rabbku! Berikanlah kepadaku hikmah) yakni ilmu (dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh) golongan para nabi.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kemudian Ibrâhîm a. s. memanjatkan doa, "Ya Tuhanku, anugerahilah kesempurnaan ilmu dan amal kepadaku, sehingga--dari sekian banyak hamba-Mu--aku layak mengemban risalah dan hikmah. Dan terimalah diriku untuk berada dalam golongan orang yang saleh.