Al-Ahzab Ayat 11
هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالًا شَدِيْدًا ( الأحزاب: ١١ )
Hunālika Abtuliya Al-Mu'uminūna Wa Zulzilū Zilzālāan Shadīdāan. (al-ʾAḥzāb 33:11)
Artinya:
Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang dahsyat. (QS. [33] Al-Ahzab : 11)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Orang-orang mukmin terpana melihat besarnya jumlah pasukan kafir. Di situlah orang-orang mukmin diuji dan sengaja digoncangkan hatinya dengan goncangan yang dahsyat agar terlihat jelas siapa di antara mereka yang benar-benar beriman dan siapa yang munafik.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam keadaan yang demikian mencekam, Allah menguji kekuatan iman orang-orang yang beriman, sehingga nyata mana yang benar-benar beriman, yang memurnikan ketaatan hanya kepada Allah saja, percaya bahwa Muhammad saw adalah rasul Allah, dan percaya pula akan kemenangan Islam dan kaum Muslimin, serta mana yang goyah dan rapuh imannya, yang mengikuti Rasulullah hanya semata-mata hendak mencari keuntungan diri mereka saja. Seakan-akan Perang Ahzab ini merupakan suatu seleksi bagi kaum Muslimin, tentang siapa yang benar-benar kawan dan siapa yang sungguh-sungguh lawan.
(12) Menurut riwayat, thu'mah bin Ubairiq dan tujuh puluh orang yang lain mengatakan, "Bagaimana pula yang dijanjikan kepada kita penaklukan kerajaan Persia dan Romawi, padahal pada saat ini untuk buang air besar saja tidak seorang pun di antara kita yang sanggup." Ucapan ini sengaja mereka lontarkan tatkala mereka mendengar berita tentang peristiwa yang terjadi di waktu Rasulullah menggali parit dan mencangkuli batu yang memancarkan cahaya sebagaimana yang telah diterangkan. Maka Allah menurunkan ayat ini.
Dalam ayat ini diterangkan hasil ujian Allah kepada kaum Muslimin, yaitu dengan tercetusnya perkataan orang-orang munafik seperti Mu'attib bin Qusyair dan orang-orang yang lain yang masih lemah imannya, "Semua yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, seperti akan mendapat kemenangan, memperoleh kebahagiaan hidup, dan sebagainya, tidak lain hanyalah tipu daya dan janji-janji kosong saja, bahkan janji itu menimbulkan kesengsaraan dan malapetaka bagi kita semuanya. Muhammad mengatakan bahwa kerajaan Persia dan Romawi akan takluk ke bawah kekuasaan kaum Muslimin, tetapi kenyataannya sekarang, kaum Muslimin yang akan menaklukkan itu sedang dikepung rapat oleh tentara yang bersekutu dan akan mengalami kehancuran dan kemusnahan."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan keadaan tersebut, yaitu ketika golongan yang bersekutu bermarkas di sekitar Madinah, sedangkan kaum muslim terkepung oleh mereka dalam keadaan yang sangat terjepit dan sangat gawat. Dan Rasulullah Saw. ada di antara mereka, mereka mendapat ujian dan cobaan yang berat, dan mereka diguncangkan oleh guncangan yang sangat kuat. Maka pada saat itulah tampak kemunafikan dan berkatalah orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit nifak mengungkapkan apa yang terkandung di dalam diri mereka, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata, "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya.” (Al Ahzab:12)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Di situlah diuji orang-orang Mukmin) mereka mendapat cobaan supaya menjadi jelas, siapakah orang Mukmin yang benar-benar dan siapakah yang gadungan (dan hati mereka diguncang) berdegup-degup (dengan guncangan yang sangat) disebabkan ketakutan yang sangat mencekam mereka.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dalam suasana seperti itulah Allah Swt. menguji ketabahan iman orang-orang Mukmin. Saat itu mereka digoncang oleh perasaan takut yang luar biasa.
6 Tafsir as-Saadi
"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan Allah Maha Melihat akan amal yang kamu kerjakan. (Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu), dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan berma-cam-macam prasangka. Di situlah orang-orang Mukmin diuji dan digoncangkan dengan goncangan yang sangat." (Al-Ahzab: 9-11).
(9-11) Allah سبحانه وتعالى mengingatkan hamba-hambaNya yang ber-iman tentang nikmatNya kepada mereka dan mendorong mereka untuk mensyukurinya, yaitu ketika bala tentara negeri Makkah dan Hijaz mendatangi mereka dari atas mereka, sedangkan bala tentara negeri Nejed dari arah bawah mereka; dan mereka pun bersepakat dan saling berjanji untuk menghabisi Rasul dan para sahabat. Dan ini terjadi dalam perang Khandaq, dan mereka di-dukung oleh beberapa kelompok kaum Yahudi yang berada di sekitar Madinah. Mereka pun datang dengan tentara yang sangat besar dan pasukan sekutu. Rasulullah a pun membuat parit me-ngelilingi Madinah. Maka pasukan sekutu mengepung Madinah dan keadaan pun makin menjadi sangat genting, hati terasa me-nyesak ke tenggorokan hingga prasangka buruk dari banyak orang (kaum Mukminin) telah mencapai puncaknya saat mereka melihat keadaan yang sangat menjepit dan berbagai kesengsaraan bertubi-tubi.
Pengepungan terhadap kota Madinah ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan keadaannya seperti yang dijelaskan oleh Allah, ﴾ وَإِذۡ زَاغَتِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَبَلَغَتِ ٱلۡقُلُوبُ ٱلۡحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِٱللَّهِ ٱلظُّنُونَا۠ ﴿ "dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu), dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka," maksudnya, prasangka-prasangka buruk, yaitu bahwa Allah tidak akan menolong agamaNya dan tidak akan menyempurnakan kalimatNya, ﴾ هُنَالِكَ ٱبۡتُلِيَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ﴿ "di situlah orang-orang Mukmin diuji," dengan cobaan yang sangat berat, ﴾ وَزُلۡزِلُواْ زِلۡزَالٗا شَدِيدٗا ﴿ "dan digoncangkan dengan goncangan yang sangat," dengan rasa takut, rasa gelisah dan kelaparan, agar iman mereka tampak dan keyakinan mereka bertambah. Maka benar-benar tampaklah, dengan segala puji bagi Allah, keimanan dan kuatnya keyakinan mereka yang membuat mereka mengungguli umat-umat terdahulu dan yang akan datang kemudian. Dan di saat kesempitan makin hebat dan kesengsaraan makin mencekik, maka iman mereka pun menjadi ainul yaqin.
﴾ وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ قَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥۚ وَمَا زَادَهُمۡ إِلَّآ إِيمَٰنٗا وَتَسۡلِيمٗا 22 ﴿
"Dan tatkala orang-orang Mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, 'Inilah yang dijanjikan Allah dan RasulNya kepada kita.' Dan benarlah Allah dan RasulNya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketun-dukan." (Al-Ahzab: 22).
Saat itulah kemunafikan kaum munafik menjadi jelas dan apa yang mereka sembunyikan selama ini menjadi nyata, Allah سبحانه وتعالى berfirman,