Al-Ahzab Ayat 3
وَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ( الأحزاب: ٣ )
Wa Tawakkal `Alaá Allāhi Wa Kafaá Billāhi Wa Kīlāan. (al-ʾAḥzāb 33:3)
Artinya:
dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara. (QS. [33] Al-Ahzab : 3)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan bertawakallah kepada Allah agar Dia meneguhkan langkahmu dalam menyerukan kebenaran. Dan janganlah engkau minta perlindungan kepada siapa pun karena cukuplah Allah sebagai pemelihara dirimu dari ancaman dan atau kemungkinan buruk dari kaum kafir dan munafik
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah memperingatkan bahwa apabila Muhammad telah mengikuti apa yang telah diwahyukan dan tidak mengikuti keinginan orang-orang kafir, hendaklah kaum Muslimin berserah diri kepada Allah, menyerahkan segala urusan kepada-Nya saja, dan berpegang dengan agama-Nya dengan sungguh-sungguh. Cukuplah Dia sebagai pemelihara hamba-hamba-Nya. Tidak seorang pun yang dapat menghalangi apabila Allah ber-kehendak memberikan manfaat dan syafaat kepada seseorang. Demikian pula, tidak seorang pun yang sanggup melindungi, apabila Allah berkehendak memberikan cobaan dan pengajaran yang berupa mudarat dan kesengsaraan kepada seseorang.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
dan bertawakallah kepada Allah. (Al Ahzab:3)
dalam semua urusan dan keadaanmu.
dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (Al Ahzab:3)
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara bagi orang yang bertawakal dan bertobat kepada-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan bertawakallah kepada Allah) di dalam urusanmu. (Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara) dirimu; sehubungan dengan hal ini, umat Nabi saw. mengikut kepadanya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Serahkanlah segala urusanmu kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Penjaga dan Yang diserahi segala urusan.
6 Tafsir as-Saadi
"Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kamu menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguh-nya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Dan ikutilah apa yang diwahyukan Rabbmu kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawa-kallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara." (Al-Ahzab: 1-3).
Madaniyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
(1-2) Maksudnya, hai orang yang telah dikaruniai kenabian oleh Allah dan diutamakan dengan wahyuNya serta diutamakan atas seluruh manusia! Syukurilah nikmat Rabbmu yang telah di-karuniakan kepadamu dengan menggunakan takwaNya yang engkau lebih utama dengannya daripada selain engkau, dan yang wajib atasmu darinya lebih besar daripada selain kamu. Maka patuhilah perintah-perintahNya dan larangan-laranganNya, dan sampaikanlah risalahNya (ajaranNya) dan sampaikanlah wahyu-Nya kepada hamba-hambaNya, serta berikanlah nasihat kepada manusia, dan jangan sekali-kali seorang penghalang menghalang-halangimu dari tujuan ini, atau seorang pencegah mencegahmu darinya. Maka jangan sekali-kali kamu menaati setiap orang kafir yang telah menampakkan permusuhannya terhadap Allah dan RasulNya, ataupun orang munafik yang sudah merahasiakan pen-dustaan dan kekafiran, dan menampakkan lawannya. Mereka itu semua adalah musuh yang sesungguhnya. Maka janganlah taat kepada mereka dalam sebagian perkara yang dapat merusak takwa dan membatalkannya, dan jangan kamu mengikuti keinginan me-reka, karena akan menyesatkanmu dari yang benar, ﴾ وَ﴿ "dan" akan tetapi ﴾ ٱتَّبِعۡ مَا يُوحَىٰٓ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۚ ﴿ "ikutilah apa yang diwahyukan Rabbmu kepadamu," sebab sesungguhnya itulah petunjuk dan rahmat, dan berharaplah dengannya pahala dari Rabbmu, karena sesungguh-nya Dia ﴾ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٗا ﴿ "Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," Dia akan memberikan balasan kepada kalian sesuai dengan apa yang Dia ketahui dari kalian, yaitu kebaikan atau keburukan.
(3) Jika terbesit dalam hatimu bahwa jika kamu tidak taat kepada mereka dalam (sebagian) keinginan mereka yang menye-satkan, maka akan terjadi sesuatu yang membahayakan dirimu dari mereka, atau akan terjadi kekurangan di dalam membimbing manusia kepada hidayah, maka tolaklah hal itu dari dalam dirimu, dan gunakanlah segala sesuatu yang dapat melawannya dan me-lawan yang lainnya, yaitu bertawakal kepada Allah, dengan cara bersandar kepada Rabbmu seperti bersandarnya orang yang tidak dapat mendatangkan bahaya terhadap dirinya atau manfaat, atau-pun kematian, kehidupan ataupun membangkitkan, dalam men-jaga keselamatanmu dari kejahatan mereka dan dalam menegakkan agama yang diperintahkan kepadamu. Dan percayalah kepada Allah dalam mengerjakan perintah itu, apa pun keadaannya.
﴾ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلٗا ﴿ "Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara," semua perkara diserahkan kepadaNya, dan Dia-lah yang akan mengatur-nya dan mengatur apa yang lebih maslahat bagi hambaNya. Yang demikian itu adalah karena Dia mengetahui kemaslahatan-kemas-lahatan sang hamba di mana sang hamba sendiri tidak mengetahui; dan karena kemampuan (kekuasaan)Nya untuk menyampaikan ke-maslahatan tersebut kepadanya di mana sang hamba tidak mampu melakukannya; dan sesungguhnya Dia lebih sayang kepada hamba-Nya daripada hamba itu kepada dirinya sendiri dan daripada kedua ibu bapaknya, dan Dia lebih kasihan kepadanya daripada siapa pun, terutama kepada hamba-hambaNya yang spesial (khusus), yang selalu dibimbingNya dengan belas kasihNya dan dilimpahi keberkahanNya yang nampak dan yang tidak nampak, terutama, apalagi Dia telah memerintahkan kepadanya supaya menyerahkan segala perkaranya kepadaNya dan Dia berjanji kepadanya bahwa Dia yang akan mengaturnya. Maka jangan engkau menanyakan tentang (mengapa) setiap permasalahan menjadi mudah, setiap yang sulit menjadi gampang, setiap perkara sulit menjdi ringan, setiap kesusahan menjadi hilang, berbagai kondisi dan kebutuhan terpenuhi, berbagai berkah turun, berbagai bencana tercegah, dan berbagai keburukan diangkat. Maka di sana Anda akan melihat sang hamba yang lemah tak berdaya yang telah menyerahkan per-karanya kepada Tuhannya yang telah mengatur berbagai perkara yang tidak dapat dilakukan oleh satu umat dari manusia. Allah telah memudahkan baginya hal-hal yang sangat sulit untuk bisa dilakukan oleh para ahli. Wabillahi al-Musta'an.