Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya, (QS. [38] Sad : 36)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Allah menerima tobat dan doa Nabi Sulaiman, kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah menjelaskan beberapa nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman, sebagai jawaban dari pada doanya. Pertama: Allah menganugerahkan kepada Sulaiman kekuasaan menundukkan angin. Atas izin Allah, angin berhembus dengan kencang atau gemulai menurut kehendaknya pula. Allah berfirman:
Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (al-Anbiya'/21: 81)
Kedua: Allah menganugerahkan kepadanya kemampuan menundukkan setan-setan yang ahli bangunan dan ahli menyelam, yang melakukan tugas sesuai dengan perintah Sulaiman. Apabila ia memerintahkan kepada mereka membangun suatu bangunan seperti gedung-gedung pertemuan istana, benteng pertahanan, atau gedung-gedung tempat menyimpan harta kekayaan Sulaiman dan lain-lain, maka tugas itu dapat mereka selesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Apabila Sulaiman memerintahkan mereka untuk mengumpulkan mutiara dan marjan serta kekayaan laut lainnya, tugas itu dapat diselesaikan dengan cepat pula. Ketiga: Allah menganugerahkan kepadanya kekuasaan menundukkan setan yang menentang perintahnya. Tangan dan kaki mereka terikat dalam belenggu, agar tidak berbahaya kepada yang lain, dan sebagai hukuman atas pembangkangannya. Kekuasaan yang diberikan Allah kepada Sulaiman untuk menundukkan setan maksudnya adalah kekuasaan untuk menggerakkan mereka melakukan tugas-tugas berat, yaitu tugas membangun gedung-gedung, dan menyelam mengeluarkan kekayaan laut. Namun tidak ada keterangan secara pasti mengenai bagaimana Sulaiman membelenggu setan itu. Sikap yang paling utama ialah kita menerima keterangan yang terdapat dalam Al-Qur'an dan untuk mengungkapkan pengertiannya, kita serahkan kepada ilmu pengetahuan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin berembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya. (Shaad:36)
Al-Hasan Al-Basri rahimahullah mengatakan bahwa setelah Sulaiman menyembelih semua kuda miliknya karena marah demi Allah Swt, maka Allah menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik dan jauh lebih cepat daripada kuda-kuda itu. Yaitu angin yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan satu bulan, dan perjalanannya di waktu petang sama dengan perjalanan satu bulan.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut perintahnya) yakni berembus dengan lembut (ke mana saja yang ia kehendaki) sesuai dengan keinginan Nabi Sulaiman.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kemudian Kami menundukkan baginya angin yang berhembus dengan baik dan mudah, ke mana saja dia ingini.