An-Nisa' Ayat 121
اُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۖ وَلَا يَجِدُوْنَ عَنْهَا مَحِيْصًا ( النساء: ١٢١ )
'Ūlā'ika Ma'wāhum Jahannamu Wa Lā Yajidūna `Anhā Maĥīşāan. (an-Nisāʾ 4:121)
Artinya:
Mereka (yang tertipu) itu tempatnya di neraka Jahanam dan mereka tidak akan mendapat tempat (lain untuk) lari darinya. (QS. [4] An-Nisa' : 121)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka yang tertipu dengan janji-janji bohong dan omong kosong yang dijanjikan setan itu tempatnya di neraka Jahanam yang sangat menyeramkan dengan siksaan yang amat pedih, dan mereka kekal di dalamnya dan tidak akan mendapat tempat lain untuk lari dan menghindar darinya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Karena orang-orang yang mengikuti dan memenuhi keinginan setan telah sesat, maka buku amalannya telah dipenuhi oleh perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu, tempat mereka adalah neraka Jahanam, mereka tidak dapat keluar dari padanya, karena tidak mempunyai suatu kebaikan yang dapat membebaskan dan menyelamatkan mereka dari azab neraka itu.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
...mereka itu.
Orang-orang yang menganggap baik setan dalam janji dan apa yang diangan-angankannya kepada mereka.
...tempatnya Jahannam.
Tempat kembali mereka kelak di hari kiamat adalah neraka Jahannam.
...dan mereka tidak memperoleh tempat lari darinya.
Artinya, mereka tidak mempunyai jalan selamat dari neraka, tiada tempat untuk menghindarkan diri darinya.
Selanjutnya Allah Swt. menyebutkan keadaan yang dialami oleh orang-orang yang berbahagia dan orang-orang yang bertakwa serta kehormatan yang sempurna yang diperolehnya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka itu tempatnya ialah neraka Jahanam dan mereka tak dapat menghindarkan diri daripadanya.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang yang tidak menggunakan akal pikiran mereka dan mengikuti bisikan setan itu, tempat kembalinya adalah neraka Jahanam. Mereka tidak akan dapat menyelamatkan diri dari siksa itu.
6 Tafsir as-Saadi
"Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, yang dilaknati Allah, dan setan itu mengatakan, 'Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hambaMu bagian yang sudah ditentukan (untukku), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membang-kitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya.' Barang-siapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Setan itu mem-berikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari darinya." (An-Nisa`: 117-121).
(117-118) Maksudnya, tidaklah orang-orang musyrik itu berdoa kepada selain daripada Allah kecuali wanita-wanita, yaitu patung-patung dan berhala-berhala yang dinamakan dengan nama-nama wanita seperti al-Uzza, Manat dan sebagainya. Dan suatu hal yang perlu diketahui bahwa nama itu menunjukkan kepada dzat yang dinamakan dengannya, lalu apabila nama-nama berhala mereka itu adalah nama-nama perempuan yang tidak sempurna, maka hal itu menunjukkan kelemahan dzat-dzat yang dinamakan dengan nama-nama tersebut dan tidak adanya sifat kesempurnaan padanya, seperti yang dikabarkan oleh Allah سبحانه وتعالى pada beberapa tempat dalam kitabNya bahwa berhala-berhala itu tidaklah dapat menciptakan, memberi rizki, tidak menghindarkan penyembah-penyembahnya bahkan dirinya sendiri dari kemudharatan dan tidak dapat pula mendatangkan manfaat, tidak mampu membela dirinya sendiri dari orang yang hendak berbuat jahat kepadanya, tidak memiliki pendengaran, tidak pula penglihatan dan tidak pula hati, lalu bagaimana mungkin dzat yang seperti ini disembah kemudian meninggalkan keikhlasan kepada Dzat yang memiliki nama-nama yang baik, sifat-sifat yang tinggi, pujian, kesempurna-an, keagungan, kemuliaan, kehormatan, keindahan, kasih sayang, kebaikan, karunia, keesaan dalam mencipta dan mengatur, serta memiliki hikmah yang agung dalam mengurus dan menetapkan.
Tidaklah yang seperti ini melainkan sejelek-jeleknya kejelekan yang menunjukkan akan kekurangan pelakunya dan keterpurukan-nya kepada kehinadinaan, suatu tingkatan terendah dari apa yang diperkirakan oleh seorang yang mengira-ngira atau yang diutara-kan oleh orang yang membicarakannya, di samping itu ibadah mereka tersebut sesungguhnya bentuknya saja ditujukan kepada berhala dan patung yang penuh kekurangan tersebut, namun ha-kikatnya tidaklah mereka menyembah kecuali kepada setan yang merupakan musuh yang nyata bagi mereka, yang menghendaki agar mereka celaka, dan selalu berusaha untuk mencelakakan mereka dengan segala macam kemampuannya, yang merupakan suatu keadaan yang sangat jauh dari Allah, Allah telah melaknat-nya dan menjauhkannya dari rahmatNya, sebagaimana Allah menjauhkannya dari rahmatNya, ia juga berusaha menjauhkan manusia dari rahmat Allah سبحانه وتعالى, sesungguhnya setan itu hanya me-nyeru golongannya agar menjadi penghuni-penghuni neraka.
Oleh sebab itulah Allah mengabarkan tentang usaha setan dalam menjerumuskan manusia, menghiasi kejahatan dan kerusakan untuk mereka, dan bahwa ia telah berkata kepada Rabbnya seraya bersumpah, ﴾ لَأَتَّخِذَنَّ مِنۡ عِبَادِكَ نَصِيبٗا مَّفۡرُوضٗا ﴿ "Saya benar-benar akan meng-ambil dari hamba-hambaMu bagian yang sudah ditentukan (untukku)," yaitu yang ditentukan, setan yang terlaknat itu telah mengetahui bahwa ia tidaklah mampu menggoda seluruh hamba-hamba Allah, dan bahwa hamba-hamba Allah yang pilihan tidaklah mampu ia kuasai, sesungguhnya ia hanya akan berkuasa terhadap orang yang mencintainya dan mendahulukan ketaatan kepadanya daripada ketaatan kepada Rabbnya. Dan setan juga telah bersumpah pada tempat yang lain bahwa ia benar-benar akan menjerumuskan me-reka seluruhnya, kecuali hamba-hambaMu yang pilihan di antara mereka, inilah yang diperkirakan dan diyakini oleh setan yang jahat itu, Allah سبحانه وتعالى mengabarkan tentang terjadinya hal tersebut dengan FirmanNya,
﴾ وَلَقَدۡ صَدَّقَ عَلَيۡهِمۡ إِبۡلِيسُ ظَنَّهُۥ فَٱتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقٗا مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ 20 ﴿
"Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman." (As-Saba`: 20).
(119) Bagian yang ditentukan di mana setan telah bersum-pah kepada Allah bahwa ia akan menggoda manusia[41], ia menye-butkan apa yang menjadi keinginannya dari manusia, dan apa yang menjadi tujuannya untuk mereka dengan perkataannya, ﴾ وَلَأُضِلَّنَّهُمۡ ﴿ "Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka" yaitu dari jalan yang lurus, kesesatan dalam hal ilmu dan perbuatan, ﴾ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمۡ ﴿ "dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka," yaitu di samping menyesatkan, membangkitkan angan-angan kosong mereka untuk memperoleh apa yang akan diperoleh oleh orang-orang yang diberi petunjuk, inilah inti dari keterpedayaan itu, dan ia tidaklah sebatas menyesatkan mereka hingga ia menghiasi kesesatan yang mereka kerjakan, dan hal ini adalah tambahan keburukan setelah keburukan yang telah ada pada mereka, di mana mereka me-ngerjakan amalan-amalan penghuni neraka yang mengakibatkan hukuman dan mereka mengira bahwa amalan-amalan tersebut akan mengakibatkan surga, maka ambillah pelajaran dari Yahudi dan Nasrani dan semisal mereka dalam hal itu, karena sesungguh-nya mereka itu adalah seperti yang telah Allah beritakan tentang mereka,
﴾ وَقَالُواْ لَن يَدۡخُلَ ٱلۡجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوۡ نَصَٰرَىٰۗ تِلۡكَ أَمَانِيُّهُمۡۗ ﴿
"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, 'Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani.' Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka." (Al-Baqarah: 111) dan FirmanNya,
﴾ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمۡ ﴿
"Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka." (Al-An'am: 108) dan juga FirmanNya,
﴾ قُلۡ هَلۡ نُنَبِّئُكُم بِٱلۡأَخۡسَرِينَ أَعۡمَٰلًا 103 ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ يُحۡسِنُونَ صُنۡعًا 104 ﴿
"Katakanlah, 'Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?' Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." (Al-Kahfi: 103-104).
Dan Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang kaum munafikin,
﴾ يُنَادُونَهُمۡ أَلَمۡ نَكُن مَّعَكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمۡ فَتَنتُمۡ أَنفُسَكُمۡ وَتَرَبَّصۡتُمۡ وَٱرۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ 14 ﴿
"Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka men-jawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu dengan (keimanan kepada) Allah oleh (setan) yang amat penipu." (Al-Hadid: 14).
Dan Firman Allah, ﴾ وَلَأٓمُرَنَّهُمۡ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ ﴿ "Dan menyu-ruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya," yaitu dengan memotong telinganya, yang demikian itu seperti bahirah, sa'ibah, washilah dan ham,[42] Allah mengisyaratkan dengan sebagian dari hal itu bagi semuanya, hal yang demikian itu adalah bagian dari penyesatan yang mengakibat-kan pengharaman apa yang dihalalkan oleh Allah atau penghalalan apa yang diharamkan oleh Allah, dan hal itu diikuti dengan keya-kinan-keyakinan yang salah dan hukum-hukum yang zhalim yang merupakan penyesatan yang paling besar.
﴾ وَلَأٓمُرَنَّهُمۡ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلۡقَ ٱللَّهِۚ ﴿ "Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya," hal ini meliputi pengubahan penciptaan lahiriyah dengan tatto, meruncingkan atau menajamkan gigi, mencabut alis, dan memberi celah pada gigi demi kecantikan dan semacamnya dari perkara-perkara yang menjadi sasaran setan demi memperdayai mereka, hingga mereka mengubah penciptaan Allah, yang demikian itu mengandung arti bahwa ia tidak puas dengan penciptaanNya dan menuduh aib pada hikmahNya serta keyakinan bahwa apa yang mereka lakukan dengan tangan-tangan mereka itu lebih indah dari penciptaan Allah, mereka tidak ridha dengan ketetapan dan aturanNya, dan hal itu juga mencakup perubahan penciptaan yang bersifat batin.
Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى menciptakan makhluk dalam ke-adaan suci dan bernaluri untuk menerima kebenaran dan menda-hulukannya hingga hadirlah setan kepada mereka lalu menggoda mereka untuk merubah penciptaan yang indah itu, menghiasi bagi mereka keburukan, kesyirikan, kekufuran, kefasikan, dan kemak-siatan, dan sesungguhnya setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah dan suci, akan tetapi kedua orang tuanyalah yang menjadi-kannya sebagai Yahudi, Nasrani ataupun Majusi dan semacamnya dari perubahan-perubahan akan apa yang telah difitrahkan Allah kepada hamba-hambaNya berupa pengesaan Allah, kecintaan kepadaNya dan MengenalNya, namun kemudian dalam hal ini setan memangsa mereka seperti binatang buas dan serigala me-mangsa domba yang sendirian, dan sekiranya bukan karena kasih sayang Allah dan kemuliaanNya atas hamba-hambaNya yang ikhlas, niscaya akan terjadi pada mereka apa yang terjadi pada orang-orang yang terbujuk rayu setan, dan perkara yang terjadi pada mereka itu disebabkan karena berpalingnya mereka dari Rabb dan Pencipta mereka kepada musuh mereka yang menghendaki keburukan dari mereka dari segala bentuknya, hingga mereka merugi di dunia dan akhirat, dan kembali dengan kehampaan dan kerugian yang besar, karena itulah Allah berfirman,
﴾ وَمَن يَتَّخِذِ ٱلشَّيۡطَٰنَ وَلِيّٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِ فَقَدۡ خَسِرَ خُسۡرَانٗا مُّبِينٗا ﴿ "Barang-siapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka se-sungguhnya ia menderita kerugian yang nyata," kerugian apa lagi yang paling nyata dan paling besar daripada seorang yang rugi agama dan dunianya, dicelakakan oleh kesalahan dan kemaksiatannya hingga ia memperoleh kesengsaraan yang abadi dan hilang darinya kenikmatan untuk selamanya? Sebagaimana juga orang yang mencintai Rabbnya, dan mendahulukan keridhaanNya, niscaya ia akan sangat beruntung, dan sukses dengan gemilang serta menang dengan kebahagiaan di dua negeri, dunia dan akhirat, dan menjadi hamba yang bahagia. Maka tidaklah akan ada yang mampu mena-han apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau tahan, ya Allah, uruslah perkara kami sebagai-mana Engkau urus perkara orang-orang yang Engkau cintai, dan berilah kami keafiatan sebagaimana orang-orang yang Engkau beri keafiatan.
(120) Kemudian Allah berfirman, ﴾ يَعِدُهُمۡ وَيُمَنِّيهِمۡۖ ﴿ "Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka," maksudnya, setan berjanji kepada orang yang berusaha disesatkan olehnya, dan janji itu (segala cara) hingga ancaman sekalipun seperti Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ ٱلشَّيۡطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ ﴿
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan." (Al-Baqarah: 268).
Sesungguhnya setan menakut-nakuti mereka bila mereka berinfak di jalan Allah, maka mereka akan menjadi miskin, dan setan juga menakut-nakuti bila mereka hendak berjihad dengan kematian dan sebagainya seperti Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوۡلِيَآءَهُۥ ﴿
"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy)." (Ali Imran: 175).
Setan menakut-nakuti mereka ketika hendak mendahulukan keridhaan Allah dengan segala cara yang memungkinkan ataupun yang tidak memungkinkan hingga merasuk dalam akal mereka dan seterusnya mereka malas untuk melakukan kebaikan, demikian juga ia membuat angan-angan kosong dan batil kepada mereka di mana bila dibuktikan, maka itu hanya seperti fatamorgana yang tidak memiliki hakikat, karena itulah Allah berfirman, ﴾ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا ﴿ "Padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka."
(121) ﴾ أُوْلَٰٓئِكَ مَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُ ﴿ "Mereka itu tempatnya Jahanam," maksudnya, orang yang tunduk kepada setan dan berpaling dari Rabbnya hingga ia menjadi pengikut iblis dan golongannya di mana tempat menetap mereka adalah neraka, ﴾ وَلَا يَجِدُونَ عَنۡهَا مَحِيصٗا ﴿ "dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya," maksudnya, me-reka tidak mendapati tempat berlepas diri dan tempat bersandar, akan tetapi mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Dan ketika Allah menjelaskan tentang tempat kembalinya orang-orang yang celaka yaitu wali-wali setan, lalu Allah menjelas-kan tempat kembalinya orang-orang yang bahagia dan wali-waliNya dalam FirmanNya,