Gafir Ayat 9
وَقِهِمُ السَّيِّاٰتِۗ وَمَنْ تَقِ السَّيِّاٰتِ يَوْمَىِٕذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهٗ ۗوَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ࣖ ( غافر: ٩ )
Wa Qihimu As-Sayyi'āti Wa Man Taqī As-Sayyi'āti Yawma'idhin Faqad Raĥimtahu Wa Dhalika Huwa Al-Fawzu Al-`Ažīmu. (Ghāfir 40:9)
Artinya:
dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (bencana) kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS. [40] Gafir : 9)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Permohonan para malaikat selanjutnya, “Dan ya Allah Tuhan kami Yang Maha Pemurah, peliharalah mereka dari bencana kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara mereka dari bencana kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat yang sangat luas kepadanya dan demikian itulah curahan rahmat kemenangan yang teramat agung.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini masih menerangkan doa malaikat selanjutnya bagi orang-orang mukmin.
Kelima, para malaikat tidak saja memintakan ampun bagi orang-orang mukmin dari dosa-dosa mereka sesudah tobat, tetapi juga dosa-dosa dan balasan amal jahat yang mereka kerjakan sebelum mereka bertobat supaya dihapuskan dan tidak diazab karenanya. Orang-orang yang dimaafkan, diampuni, dan dihapuskan balasan kejahatannya di dunia ini, berarti mereka telah mendapat karunia dari Allah dan dibebaskan dari azab dan siksa-Nya di hari Kiamat. Hal yang demikian itu merupakan suatu kemenangan yang amat besar karena dengan amal baik yang tidak seberapa itu, ia memperoleh nikmat dan karunia yang berkepanjangan tiada putus-putusnya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. (Al-Mu’min: 9)
Yaitu dari perbuatan jahat atau dari balasan kejahatan yang dilakukannya.
Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu (hari kiamat), maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya. (Al-Mu’min: 9)
Yakni Engkau telah belas kasihan kepadanya dan Engkau selamatkan dia dari hukuman.
dan itulah kemenangan yang besar. (Al-Mu’min: 9)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan peliharalah mereka dari kejahatan) dari balasan azabnya (Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari balasan kejahatan pada hari itu) pada hari kiamat (maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar.")
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka juga berkata di dalam doa, "Hindarkanlah orang-orang Mukmin dari balasan atas kesalahan- kesalahan mereka. Dan orang yang Engkau hindarkan dari balasan atas kesalahan-kesalahannya pada hari pembalasan, sungguh telah Engkau beri kasih sayang berkat karunia-Mu. Sesungguhnya terhindar dari balasan atas dosa-dosa merupakan kemenangan yang amat besar."
6 Tafsir as-Saadi
"Yang memikul 'Arasy dan malaikat yang berada di sekeli-lingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, 'Ya Rabb kami, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan meng-ikuti jalanMu dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan peliharalah mereka dari keburukan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari keburukan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar'." (Ghafir: 7-9).
(7) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan tentang kesempurnaan kemaha-lembutanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman dan ber-bagai sebab-sebab yang di luar kemampuan mereka yang telah Dia sediakan untuk kebahagiaan mereka, seperti permohonan ampunan para malaikat al-muqarrabin untuk mereka dan doa-doanya untuk kebaikan agama dan akhirat mereka. Dan di dalam kabar itu ter-dapat informasi tentang kemuliaan para malaikat yang bertugas memikul Arasy dan para malaikat lainnya yang berada di dekat-nya, serta kedekatan mereka dari Allah, Rabb mereka, dan betapa banyaknya ibadah (pengabdian mereka kepada Allah) dan nasihat mereka kepada hamba-hamba Allah, karena mereka mengetahui bahwa Allah mencintai perbuatan yang mereka lakukan itu. Allah berfirman, ﴾ ٱلَّذِينَ يَحۡمِلُونَ ٱلۡعَرۡشَ ﴿ "Yang memikul 'Arasy," maksudnya, Arasy Allah Yang Maha Pengasih, yang merupakan atap bagi seluruh makhluk, ia adalah makhluk yang paling besar, paling luas, paling indah dan terdekat kepada Allah سبحانه وتعالى, yang luasnya melebihi langit, bumi, dan kursiNya. Para malaikat tersebut telah diberi tugas oleh Allah سبحانه وتعالى untuk memikul 'ArasyNya yang agung itu. Maka tidak diragukan bahwa mereka lebih besar, lebih agung, dan lebih kuat daripada para malaikat lainnya. Mereka dipilih oleh Allah untuk memikul 'ArasyNya dan diistimewakan dengan dzikir dan dekat dariNya, membuktikan bahwa mereka adalah jenis malaikat yang paling utama. Allah سبحانه وتعالى berfirman,
﴾ وَيَحۡمِلُ عَرۡشَ رَبِّكَ فَوۡقَهُمۡ يَوۡمَئِذٖ ثَمَٰنِيَةٞ 17 ﴿
"Dan ada delapan malaikat yang memikul Arasy Rabbmu pada saat itu." (Al-Haqqah: 17).
﴾ وَمَنۡ حَوۡلَهُۥ ﴿ "Dan para malaikat yang berada di sekelilingnya," yaitu para malaikat yang didekatkan karena kedudukan dan keutamaan mereka, ﴾ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡ ﴿ "bertasbih memuji Rabbnya." Ini adalah suatu sanjungan buat mereka karena betapa banyaknya ibadah mereka kepada Tuhannya, terutama ibadah dalam bentuk tasbih dan tahmid. Semua bentuk ibadah-ibadah lainnya adalah termasuk dalam tasbih dan tahmid kepada Allah. Sebab, ia merupakan pe-nyucian terhadap Allah dari perbuatan mengalihkan ibadah-ibadah kepada selain Dia, dan merupakan pujian kepadaNya. Bahkan pu-jian itu adalah ibadah kepada Allah سبحانه وتعالى. Adapun ucapan seseorang, "Subhanallah wa bihamdih," termasuk di dalamnya dan merupakan salah satu bentuk ibadah. ﴾ وَيَسۡتَغۡفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْۖ ﴿ "Dan mereka meminta-kan ampun bagi orang-orang yang beriman." Ini adalah salah satu di antara faidah-faidah dan keutamaan-keutamaan beriman yang sangat banyak itu, yaitu di mana para malaikat yang sama sekali tidak mempunyai dosa memohonkan ampun untuk orang-orang yang beriman. Jadi, seorang Mukmin, karena imannya memperoleh karunia yang sangat agung ini.
Oleh karena ampunan itu mempunyai sebab-sebab lazim yang tidak akan bisa diperoleh tanpanya, -tidak seperti yang terbesit dalam banyak dugaan orang, yaitu bahwa memohon dan meminta ampunan itu bisa diperoleh, yang ujungnya adalah hanya sekedar pengampunan dosa- maka Allah menyebutkan pola permohonan para malaikat tersebut untuk orang-orang yang beriman supaya diberi ampun, yaitu menyebutkan hal-hal yang harus, yang tidak akan pernah tercapai kecuali dengannya, seraya berfirman, ﴾ رَبَّنَا وَسِعۡتَ كُلَّ شَيۡءٖ رَّحۡمَةٗ وَعِلۡمٗا ﴿ "Ya Rabb kami, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu." Jadi, ilmu pengetahuanMu sudah meliputi segala sesuatu, tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi dariMu dan tidak ada sesuatu apa pun sebesar dzarrah (biji sawi) di bumi atau di langit, atau yang lebih kecil atau yang lebih besar darinya yang lepas dari pengetahuanMu. Dan rahmatMu (kasih sayangMu) meliputi segala sesuatu. Alam semesta, yang di atas dan yang di bawah telah dipenuhi oleh rahmat Allah سبحانه وتعالى dan meliputi mereka semuanya dan yang telah sampai kepada apa yang telah dirasakan oleh makhlukNya. ﴾ فَٱغۡفِرۡ لِلَّذِينَ تَابُواْ ﴿ "Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat" dari syirik dan maksiat, ﴾ وَٱتَّبَعُواْ سَبِيلَكَ ﴿ "dan mengikuti jalanMu," yaitu mengikuti para rasulMu dengan mengesakanMu dan taat kepadaMu, ﴾ وَقِهِمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ ﴿ "dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala," maksudnya, lindungi-lah mereka dari azab itu sendiri dan lindungilah mereka dari se-gala sebab-sebab yang dapat menceburkan mereka ke dalam azab tersebut.
(8) ﴾ رَبَّنَا وَأَدۡخِلۡهُمۡ جَنَّٰتِ عَدۡنٍ ٱلَّتِي وَعَدتَّهُمۡ ﴿ "Ya Rabb kami, dan masuk-kanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka" melalui lisan para rasulMu, ﴾ وَمَن صَلَحَ ﴿ "dan orang-orang shalih," maksudnya, orang yang shalih karena beriman dan beramal kebajikan, ﴾ مِنۡ ءَابَآئِهِمۡ وَأَزۡوَٰجِهِمۡ ﴿ "di antara bapak-bapak dan istri-istri mereka," maksudnya, istri-istri mereka, suami-suami mereka, para sahabat dan rekan-rekan mereka, ﴾ وَذُرِّيَّٰتِهِمۡۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "dan ketu-runan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa," Yang Mengalahkan segala sesuatu, maka dengan keperkasaanMu itulah Engkau mengampuni mereka dan mengangkat segala mara-bahaya dari mereka serta mengantarkan mereka dengannya kepada segala kebaikan, ﴾ ٱلۡحَكِيمُ ﴿ "lagi Mahabijaksana" Yang meletakkan segala sesuatu tepat pada tempat-tempatnya. Kami tidak memohon kepadaMu, wahai Rabb kami suatu perkara yang kebijakanMu menghendaki lain dari itu, melainkan dari kebijaksanaanMu yang telah Engkau beritakan melalui lisan para rasulMu dan menjadi tun-tutan karuniaMu, yaitu ampunan bagi orang-orang yang beriman.
(9) ﴾ وَقِهِمُ ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ ﴿ "Dan peliharalah mereka dari keburukan," yakni, dari amal perbuatan jahat dan balasannya, sebab ia akan mendatangkan keburukan bagi pelakunya.
﴾ وَمَن تَقِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ يَوۡمَئِذٖ ﴿ "Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari keburukan pada hari itu," maksudnya, pada Hari Kiamat, ﴾ فَقَدۡ رَحِمۡتَهُۥۚ ﴿ "maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya," sebab rahmatMu terus tercurah kepada manusia, tidak ada yang bisa menghalanginya kecuali dosa mereka dan amal perbuatan buruk mereka. Maka siapa saja yang Engkau pelihara dari kebu-rukan dan Engkau bimbing ia untuk beramal kebajikan dan mem-peroleh pahalanya yang sangat besar, ﴾ وَذَٰلِكَ ﴿ "dan itulah," yakni, hilangnya hal-hal yang membahayakan karena dipelihara dari keburukan-keburukan dan karena tercapainya hal-hal yang disukai dengan tercapainya rahmat itu, ﴾ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ﴿ "adalah kemenangan yang besar" yang tidak ada kemenangan yang sebanding dengan-nya dan tidak ada pula yang diperlombakan oleh manusia yang lebih baik darinya.
Doa para malaikat di atas mengandung dalil sempurnanya pengetahuan mereka tentang Tuhannya, juga (disyariatkannya) bertawasul kepada Allah dengan nama-namaNya yang indah yang Dia suka kalau hamba-hambaNya bertawasul kepadaNya dengan nama-nama tersebut dan memohon dengan apa-apa yang sangat pantas untuk dijadikan doa kepadaNya. Oleh karena doa mereka demi tercapainya rahmat dan dihapusnya segala bekas dosa yang telah dikerjakan oleh jiwa manusia yang telah diketahui oleh Allah kelemahan dan akibatnya karena kemaksiatan-kemaksiatan yang telah dilakukannya, dan prinsip-prinsip serta sebab-sebab lainnya yang semua itu telah diketahui Allah, maka para malaikat bertawa-sul dengan اَلرَّحِيْمُ dan اَلْعَلِيْمُ (Yang Maha Pengasih lagi Maha Menge-tahui).(Doa di atas juga) mengandung makna kesempurnaan etika (adab) mereka terhadap Allah سبحانه وتعالى, di mana mereka mengikrarkan rububiyahNya terhadap mereka dengan rububiyah yang umum dan yang khusus, dan ikrar mereka bahwa mereka sama sekali tidak memiliki wewenang sedikitpun. Doa yang mereka lakukan kepada Allah itu benar-benar hanya berasal dari hamba yang faqir (butuh) dari segala sisinya, tidak pernah berjasa sedikitpun kepada Rabb, melainkan semua itu adalah murni merupakan karunia Allah, ke-murahan dan kebaikanNya. Dan ia juga mengandung makna sikap sempurna mereka yang selalu sejalan dengan kehendak Allah, yaitu mencintai amal perbuatan apa saja yang dicintaiNya, yang sebenarnya ia adalah berupa amal ibadah yang mereka lakukan, dan mereka bersungguh-sungguh seperti kesungguhan orang-orang yang mencintai, dan dari para pengabdi yang mana mereka adalah orang-orang Mukmin yang dicintai Allah سبحانه وتعالى di antara makh-lukNya.
Semua makhluk yang mukallaf itu dibenci oleh Allah kecuali orang-orang yang beriman di antara mereka. Dan di antara bentuk kecintaan para malaikat kepada mereka adalah mereka berdoa kepada Allah dan berusaha keras untuk kebaikan kondisi mereka. Sebab doa bagi seseorang adalah merupakan bukti yang paling tinggi yang menunjukkan kecintaannya (kepada orang yang di-doakannya), ia tidak akan berdoa kecuali untuk orang yang dicin-tainya.
Dan juga mengandung makna tentang apa yang Allah uraikan dan rincikan dari doa mereka setelah FirmanNya, ﴾ وَيَسۡتَغۡفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْۖ ﴿ "Mereka memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman," yaitu peringatan yang sangat lembut tentang bagaimana mentadabburi (menghayati) KitabNya, dan seharusnya orang yang menghayati, tidak berhenti hanya sekedar pada lafazhnya saja, melainkan se-mestinya ia menghayati makna yang terkandung di dalam lafazh itu. Lalu apabila ia telah memahaminya dengan pemahaman yang benar sebagaimana mestinya, maka ia mencermati dengan akal pikirannya kepada perintah (yang terkandung dalam lafazh terse-but. Pent) dan kepada metode-metode yang dapat mengantarkan kepadanya, kepada apa-apa yang tidak akan bisa tercapai kecuali dengannya, dan kepada apa yang menjadi sandarannya, lalu me-mastikan bahwa itulah yang Allah kehendaki, dan sebagaimana Dia pastikan bahwa Dia menghendaki makna khusus yang dikan-dung oleh lafazh itu. Dan yang wajib dipastikan bahwa Allah meng-hendakinya adalah dua hal: Pertama, pengetahuan dan keyakinan-nya bahwasanya makna tersebut termasuk bagian dari makna (lafazh) dan yang dimaksud. Kedua, pengetahuannya bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, dan bahwa Allah memerintah hamba-hambaNya untuk menghayati makna-makna kitabNya. Dia-lah yang menginformasikan bahwa kitabNya itu adalah pe-tunjuk, cahaya, dan penjelasan bagi segala sesuatu, dan ia adalah ungkapan (perkataan) yang paling fasih dan paling jelas. Maka dengan demikian seseorang akan memperoleh ilmu yang sangat agung dan kebaikan yang berlimpah sesuai dengan bimbingan Allah kepadanya.
Dan di dalam tafsir kami ini terdapat hal-hal seperti ini yang sangat banyak sekali, Allah telah mengaruniakan kepada kami, yang kadang-kadang pada sebagian ayat tidak tampak bagi orang yang tidak merenungkan akan kebenaran makna tersebut. Kami memohon kepada Allah سبحانه وتعالى, semoga Dia berkenan membukakan kepada kami sebagian dari perbendaharaan rahmatNya yang men-jadi sebab bagi kebaikan (keshalihan) kondisi kami dan kondisi kaum Muslimin. Kami tidak memiliki selain ketergantungan kepada kemurahanNya dan bertawasul dengan kebaikanNya yang terus kami panjatkan pada setiap saat dan setiap waktu. Dan kami me-mohon kepadaNya sebagian dari karuniaNya untuk memelihara kami dari kejahatan jiwa kami yang selalu menjadi penghalang dan rintangan untuk memperoleh rahmatNya. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Pemberi, yang telah mengaruniakan segala sebab-sebab dan faktor-faktornya.
Dan doa itu juga mengandung makna bahwa pendamping, yaitu seperti istri, anak, dan sahabat akan merasa berbahagia de-ngan teman karibnya, dan bahkan hubungannya dengannya men-jadi sebab bagi kebaikan yang ia raih di luar amalnya dan menjadi sebab amalnya, sebagaimana para malaikat mendoakan orang-orang Mukmin dan orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, istri-istri, dan anak keturunan mereka.
Jadi, harus ada keshalihan mereka, sebab Allah berfirman, ﴾ وَمَن صَلَحَ ﴿ "Dan orang-orang shalih," barulah yang demikian itu merupakan hasil dari amal mereka. Wallahu a'lam.