Skip to main content

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَسْمَعُوْا لِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُوْنَ  ( فصلت: ٢٦ )

waqāla
وَقَالَ
dan berkata
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
لَا
janganlah
tasmaʿū
تَسْمَعُوا۟
kamu mendengar
lihādhā
لِهَٰذَا
kepada ini
l-qur'āni
ٱلْقُرْءَانِ
Al Qur'an
wal-ghaw
وَٱلْغَوْا۟
dan buatlah keributan
fīhi
فِيهِ
padanya
laʿallakum
لَعَلَّكُمْ
agar kalian
taghlibūna
تَغْلِبُونَ
kamu dapat mengalahkan

Wa Qāla Al-Ladhīna Kafarū Lā Tasma`ū Lihadhā Al-Qur'āni Wa Al-Ghaw Fīhi La`allakum Taghlibūna. (Fuṣṣilat 41:26)

Artinya:

Dan orang-orang yang kafir berkata, “Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS. [41] Fussilat : 26)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Contoh dari teman-teman para pendurhaka itu dapat dilihat pada perbuatan orang-orang yang melarang mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Dan orang-orang yang kafir berkata satu sama lain di antara sesama mereka, “Janganlah kamu mendengarkan dengan cara apa pun bacaan Al-Qur’an ini, dan buatlah kegaduhan terhadapnya dengan cara berteriak-teriak atau bertepuk tangan sehingga bacaan itu tidak bisa didengar, agar dengan berbuat kegaduhan itu kamu dapat mengalahkan bacaan Al-Qur’an itu.