وَقَالُوْا لَوْلَا نُزِّلَ هٰذَا الْقُرْاٰنُ عَلٰى رَجُلٍ مِّنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيْمٍ ( الزخرف: ٣١ )
waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
lawlā
لَوْلَا
mengapa tidak
nuzzila
نُزِّلَ
diturunkan
hādhā
هَٰذَا
ini
l-qur'ānu
ٱلْقُرْءَانُ
Al Qur'an
ʿalā
عَلَىٰ
atas
rajulin
رَجُلٍ
seorang laki-laki
mina
مِّنَ
dari
l-qaryatayni
ٱلْقَرْيَتَيْنِ
dua negeri
ʿaẓīmin
عَظِيمٍ
besar
Wa Qālū Lawlā Nuzzila Hādhā Al-Qur'ānu `Alaá Rajulin Mina Al-Qaryatayni `Ažīmin. (az-Zukhruf 43:31)
Artinya:
Dan mereka (juga) berkata, “Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada orang besar (kaya dan berpengaruh) dari salah satu dua negeri ini (Mekah dan Taif)?” (QS. [43] Az-Zukhruf : 31)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan mereka tidak hanya melecehkan Al-Qur’an, tetapi juga melecehkan Nabi Muhammad dengan berkata, “Mengapa Al-Qur’an ini, yang diyakini oleh Muhammad sebagai petunjuk yang diturunkan Tuhan, tidak diturunkan kepada seorang laki-laki yang agung, kaya, dan berpengaruh yang berasal dari salah satu dua negeri ini, yaitu Mekah dan Taif?”