Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir semasa hidup di dunia tidak yakin bahwa mereka benar-benar akan diazab di akhirat nanti, mereka ragu terhadap berita itu. Keragu-raguan ini tergambar dalam perkataan dan tindakan mereka. Mereka membantah adanya hari kebangkitan dan adanya hari pembalasan. Mereka mengingkari kebenaran Al-Qur'an, bahkan mereka mengatakan Al-Qur'an itu buatan Muhammad saw dan Muhammad itu bukan utusan Allah, melainkan seorang tukang tenung dan tukang sihir. Akan tetapi setelah mereka dibangkitkan kembali dan digiring ke Padang Mahsyar untuk ditimbang perbuatan-perbuatan mereka dan dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala, barulah mereka sadar akan akibat kesombongan serta sikap keras kepala mereka selama hidup di dunia. Timbullah penyesalan yang tidak putus-putusnya pada diri mereka walaupun mereka mengetahui, bahwa penyesalan pada waktu itu tidak ada gunanya lagi. Allah berfirman:
Pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (ath-thur/52: 13-14)