Ad-Dukhan Ayat 50
اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ ( الدخان: ٥٠ )
'Inna Hādhā Mā Kuntum Bihi Tamtarūna. (ad-Dukhān 44:50)
Artinya:
Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan. (QS. [44] Ad-Dukhan : 50)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Sesungguhnya, azab inilah, yakni semua yang kamu rasakan saat ini, yang dahulu sewaktu di dunia kamu ragukan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir semasa hidup di dunia tidak yakin bahwa mereka benar-benar akan diazab di akhirat nanti, mereka ragu terhadap berita itu. Keragu-raguan ini tergambar dalam perkataan dan tindakan mereka. Mereka membantah adanya hari kebangkitan dan adanya hari pembalasan. Mereka mengingkari kebenaran Al-Qur'an, bahkan mereka mengatakan Al-Qur'an itu buatan Muhammad saw dan Muhammad itu bukan utusan Allah, melainkan seorang tukang tenung dan tukang sihir. Akan tetapi setelah mereka dibangkitkan kembali dan digiring ke Padang Mahsyar untuk ditimbang perbuatan-perbuatan mereka dan dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala, barulah mereka sadar akan akibat kesombongan serta sikap keras kepala mereka selama hidup di dunia. Timbullah penyesalan yang tidak putus-putusnya pada diri mereka walaupun mereka mengetahui, bahwa penyesalan pada waktu itu tidak ada gunanya lagi. Allah berfirman:
Pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (ath-thur/52: 13-14)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu meragu-ragukannya. (Ad-Dukhan: 50)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya." Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (Ath-Thur: 13-15)
Karena itulah maka disebutkan dalam surat ini:
Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu selalu meragu-ragukannya. (Ad-Dukhan: 50).
4 Tafsir Al-Jalalain
Dan dikatakan kepada mereka, "(Sesungguhnya ini) azab yang kalian rasakan ini (yang dahulu selalu kalian meragukannya") yaitu meragukan keberadaannya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Siksaan yang kamu rasakan ini adalah benar-benar siksaan yang di dunia dahulu kamu ingkari dan kamu ragukan kejadianya.
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang ba-nyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuang-kanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu selalu meragu-kannya." (Ad-Dukhan: 43-50).
(43-50) Ketika Allah سبحانه وتعالى menyebutkan Hari Kiamat dan Dia memberi putusan terhadap sesama hambanya di hari itu, selan-jutnya Allah سبحانه وتعالى menyebutkan dua golongan hamba-hambaNya; golongan yang ada di surga dan golongan yang ada di neraka. Golongan kedua adalah orang-orang berdosa karena mengerjakan kekufuran dan kemaksiatan. Makanan mereka adalah ﴾ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ ﴿ "pohon zaqqum," pohon yang paling buruk dan keji, rasanya ﴾ كَٱلۡمُهۡلِ ﴿ "seperti kotoran minyak," yaitu seperti kotoran minyak yang berbau busuk dan rasanya amat panas, ﴾ يَغۡلِي فِي ٱلۡبُطُونِ كَغَلۡيِ ٱلۡحَمِيمِ ﴿ "yang men-didih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas," dan dikatakan kepada orang yang disiksa, ﴾ ذُقۡ ﴿ "Rasakanlah," azab yang pedih dan siksaan yang menyakitkan ini, ﴾ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ ﴿ "sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia," yakni, karena kau mengira bahwa kau adalah orang perkasa dan akan dapat menangkal azab Allah سبحانه وتعالى dan kau orang mulia sehingga Allah سبحانه وتعالى tidak boleh menimpakan azab padamu. Pada hari ini terlihat jelas bahwa kau adalah orang tercela, hina, dan rendah.﴾ إِنَّ هَٰذَا مَا كُنتُم بِهِۦ تَمۡتَرُونَ ﴿ "Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu selalu meragu-kannya," yakni, engkau sangsikan dan sekarang menjadi kebenaran yang meyakinkan bagi kalian.