Al-Jasiyah Ayat 11
هٰذَا هُدًىۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ عَذَابٌ مِّنْ رِّجْزٍ اَلِيْمٌ ࣖ ( الجاثية: ١١ )
Hādhā Hudan Wa Al-Ladhīna Kafarū Bi'āyāti Rabbihim Lahum `Adhābun Min Rijzin 'Alīmun. (al-Jāthiyah 45:11)
Artinya:
Ini (Al-Qur'an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhannya mereka akan mendapat azab berupa siksaan yang sangat pedih. (QS. [45] Al-Jasiyah : 11)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Al-Qur'an ini adalah petunjuk yang menunjukkan dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka akan mendapat azab berupa siksaan yang sangat pedih.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang berasal dari Allah, yang disampaikan-Nya kepada Muhammad saw, agar disampaikan kepada seluruh umat manusia. Petunjuk itu yang menuntun manusia ke jalan yang benar menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Diterangkan orang yang mengingkari petunjuk Al-Qur'an itu akan menempuh jalan yang sesat, jalan yang menuju kepada penderitaan hidup dunia dan akhirat.
Al-Qur'an sebagai petunjuk dapat mengeluarkan manusia dari kesesatan menuju kebenaran, dari kekafiran menuju keimanan. Oleh karena itu, orang yang tidak beriman akan mendapat siksa yang sangat pedih.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Dalam firman berikutnya disebutkan:
Ini adalah petunjuk. (Al-Jatsiyah: 11)
Yakni Al-Qur'an ini adalah petunjuk.
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab, yaitu siksaan yang sangat pedih. (Al-Jatsiyah: 11)
Maksudnya, azab yang pedih lagi menyakitkan; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui..
4 Tafsir Al-Jalalain
(Ini) Alquran ini (adalah petunjuk) dari kesesatan. (Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya bagi mereka azab) yakni bagian (yaitu siksa) atau azab (yang sangat pedih) sangat menyakitkan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Al-Qur'ân ini merupakan bukti yang sempurna tentang kebenaran yang datang dari sisi Allah. orang-orang yang mengingkari kandungan al-Qur'ân berupa bukti kebenaran Sang Pencipta dan Pembimbing mereka, akan memperoleh siksaan yang paling pedih dari sekian macam siksaan yang ada.
6 Tafsir as-Saadi
"Ha Mim. Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha-perkasa lagi Mahabijaksana. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya, maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keteranganNya? Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, dia mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya kemudian dia tetap me-nyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka berilah kabar gembira dia dengan azab yang pedih. Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan. Di hadapan mereka Neraka Jahanam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadi-kan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar. Ini (al-Qur`an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih." (Al-Jatsiyah: 1-11).
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
(1-2) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan suatu kabar yang mengandung perintah untuk mengagungkan dan memperhatikan al-Qur`an. Al-Qur`an, ﴾ تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ﴿ "diturunkan dari Allah," Yang diibadahi dan disembah karena memiliki sifat-sifat sempurna serta hanya Dia sendiri yang memiliki berbagai nikmat, yang bagiNya-lah ke-perkasaan serta hikmah (kebijaksanaan) yang sempurna.
(3-5) Kemudian Allah سبحانه وتعالى mengukuhkan hal itu dengan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam semesta (al-Ayat al-Ufuqiyyah) dan yang ada di dalam diri manusia (al-Ayat an-Naf-siyyah), berupa penciptaan langit dan bumi serta binatang melata yang menyebar pada keduanya serta berbagai manfaat yang di-simpan oleh Allah سبحانه وتعالى di langit dan di bumi. Demikian juga air yang diturunkan oleh Allah سبحانه وتعالى, dengan air itulah Allah سبحانه وتعالى menghidupkan bumi dan manusia. Semua itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى serta bukti-bukti jelas yang menunjukkan kebenaran al-Qur`an yang agung ini serta kebenaran berbagai hikmah dan hukum yang terkandung di dalamnya. Juga sebagai bukti atas kesempur-naan Allah سبحانه وتعالى dan kekuasaan untuk membangkitkan.
(6-10) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى membagi manusia menjadi dua golongan dalam kaitannya apakah mereka mau memanfaatkan tanda-tanda kebesaranNya ataukah tidak:
Golongan pertama adalah mereka yang mau menjadikan ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى sebagai petunjuk, direnungkan dan dimanfaat-kan sehingga derajat mereka menjadi tinggi. Mereka adalah orang-orang yang beriman secara sempurna kepada Allah سبحانه وتعالى, malaikat-malaikat, kitab-kitab, para rasul, dan Hari Akhir. Keimanan mereka ini mencapai tingkatan yakin, sehingga akal mereka menjadi bersih dan pengetahuan, akal sehat, serta ilmu mereka pun bertambah.
Golongan kedua adalah mereka yang mau mendengar ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى yang dengan pendengaran itu hujjah telah ditegakkan kepada mereka, namun kemudian mereka berpaling dan merasa tinggi hati, seolah-olah mereka tidak mendengarnya, sebab ayat-ayat tersebut tidak bisa membersihkan hati mereka, bahkan karena kesombongan mereka terhadap ayat-ayat itu mereka semakin me-lampaui batas. Apabila mereka mengetahui sesuatu dari ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى, mereka menjadikannya sebagai bahan olok-olokan, se-hingga Allah سبحانه وتعالى pun menjanjikan kecelakaan bagi mereka melalui FirmanNya, ﴾ وَيۡلٞ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٖ ﴿ "Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa," yakni, berdusta dalam perkataannya dan berdosa dalam perbuatannya. Dan Allah سبحانه وتعالى memberitahukan mereka bahwa mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih. Dan sesungguhnya ﴾ مِّن وَرَآئِهِمۡ جَهَنَّمُۖ ﴿ "di hadapan mereka Neraka Jahanam," sebagai balasan mereka dan ﴾ وَلَا يُغۡنِي عَنۡهُم مَّا كَسَبُواْ ﴿ "tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerja-kan," yang mereka raih dari harta-harta mereka, ﴾ وَلَا مَا ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡلِيَآءَۖ ﴿ "dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sem-bahan (mereka) dari selain Allah," mereka pun meminta pertolongan kepada sesembahan-sesembahan selain Allah سبحانه وتعالى, namun sesembah-an-sesembahan itu ternyata menghinakan mereka pada saat-saat diperlukan andai bisa mendatangkan manfaat.
(11) Tatkala Allah سبحانه وتعالى menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya, baik yang dibaca maupun yang dilihat, dan ketika Allah سبحانه وتعالى membagi manusia menjadi dua golongan, Allah سبحانه وتعالى memberitahu-kan bahwa al-Qur`an yang mencakup berbagai tuntutan luhur itu adalah sebagai petunjuk. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ هَٰذَا هُدٗىۖ ﴿ "Ini (al-Qur`an) adalah petunjuk." Ini adalah sifat umum untuk keseluruhan al-Qur`an, karena al-Qur`an memberikan petunjuk untuk mengetahui Allah سبحانه وتعالى dengan sifat-sifatNya yang suci dan perbuatan-perbuatanNya yang terpuji. Al-Qur`an juga memberikan petunjuk untuk menge-nal para rasul, wali dan musuh-musuh Allah سبحانه وتعالى serta menjelaskan sifat-sifat mereka. Memberikan petunjuk untuk berbuat amal shalih serta menyerukan kepada amal tersebut.
Al-Qur`an juga menjelaskan berbagai perbuatan tidak baik serta melarangnya, menjelaskan berbagai macam balasan atas ber-bagai perbuatan. Menjelaskan balasan-balasan baik di dunia mau-pun di akhirat. Orang-orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang menjadikan al-Qur`an sebagai petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang berbahagia. ﴾ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمۡ ﴿ "Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya," kufur terhadap ayat-ayat yang jelas lagi tegas yang hanya diingkari oleh mereka yang benar-benar tersesat dan sangat melampaui batas, ﴾ لَهُمۡ عَذَابٞ مِّن رِّجۡزٍ أَلِيمٌ ﴿ "bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih."