Firman Allah :
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, "SaTamun 'alaikum.”
Artinya, hormatilah mereka dengan menjawab salam mereka, dan sampaikan berita gembira kepada mereka bahwa rahmat Allah yang luas mencakup mereka semua. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang.
Yakni Dia telah mewajibkan rahmat atas diri-Nya Yang Mahamulia sebagai karunia dari-Nya, kebaikan, dan anugerah-Nya buat mereka.
Yaitu bahwa barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan.
Sebagian ulama Salaf mengatakan, semua orang yang durhaka kepada Allah adalah orang yang jahil.
Mu'tamir ibnu Sulaiman telah meriwayatkan dari Al-Hakam ibnu Aban ibnu Ikrimah sehubungan dengan firman-Nya: Barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan. (Al An'am:54) Bahwa dunia seluruhnya merupakan kejahilan. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
...kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan.
Yakni kembali kepada jalan yang benar dari kebiasaan maksiatnya dan kapok serta bertekad tidak akan mengulanginya lagi, serta memperbaiki amal perbuatannya di masa mendatang.
...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Hammam ibnu Munabbih yang mengatakan bahwa berikut ini adalah apa yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, yaitu bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Setelah Allah melakukan peradilan terhadap makhluk-(Nya), maka Dia menetapkan pada kitab-Nya yang ada di sisi-Nya di atas 'Arasy, bahwa sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.
Hadis ini diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam kitab Sahihain. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah. Musa ibnu Uqbah meriwayatkannya dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Lais dan lain-lainnya, dari Muhammad ibnu Ajian, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. dengan lafaz yang sama.
Ibnu Murdawaih telah meriwayatkan melalui jalur Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Apabila Allah telah menyelesaikan peradilan-Nya di antara makhluk semuanya, maka Dia mengeluarkan suatu kitab dari bawah 'Arasy (yang tercantum padanya), "Sesungguhnya rahmatKu mendahului murka-Ku, dan Aku adalah Yang Maha Pelimpah Rahmat.” Lalu Allah menggenggam sekali atau dua kali genggaman dan mengeluarkan dari neraka sejumlah banyak makhluk yang tidak pernah melakukan suatu kebaikan pun, di antara kedua mata mereka (yakni pada kening mereka) tertuliskan, "Orang-orang yang dimerdekakan oleh Allah (dari neraka)."
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Asim ibnu Sulaiman, dari Abu Usman An-Nahdi, dari Salman sehubungan dengan firman-Nya: Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. (Al An'am:54) Bahwa sesungguhnya di dalam kitab Taurat Kami menjumpai dua jenis kasih sayang, yaitu: Allah Swt. menciptakan langit dan bumi, menciptakan seratus rahmat, atau Dia menjadikan seratus rahmat sebelum menciptakan makhluk. Kemudian Dia menciptakan makhluk dan meletakkan sebuah rahmat di antara mereka, sedangkan yang sembilan puluh sembilan rahmat Dia pegang di sisi-Nya. Salman melanjutkan kisahnya, "Dengan satu rahmat itulah para makhluk berkasih sayang, saling mengasihi, saling memberi, dan saling menolong. Dengan satu rahmat itulah unta betina mengasihi anaknya, sapi betina mengasihi anaknya, kambing betina mengasihi anaknya, dan ikan-ikan di laut saling beriringan. Maka apabila datang hari kiamat, Allah mengumpulkan rahmat itu dengan rahmat yang ada di sisi-Nya, dan rahmat-Nya jauh lebih utama dan lebih luas.
Hal ini telah diriwayatkan pula secara marfu melalui jalur lain. Dalam pembahasan berikutnya akan disebutkan hadis-hadis yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu pada tafsir firman-Nya:
dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. (Al A'raf:156)
Di antara hadis-hadis yang berkaitan dengan ayat ini ialah sabda Nabi Saw. kepada sahabat Mu'az ibnu Jabal:
"Tahukah kamu, apakah hak Allah yang dibebankan atas hamba-hamba-Nya? Yaitu hendaknya mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” Kemudian Rasulullah Saw. bersabda pula: Tahukah kamu, apakah hak hamba-hamba Allah atas Allah apabila mereka melakukan hal tersebut? Yaitu hendaknya Dia tidak mengazab mereka.
Imam Ahmad telah meriwayatkannya melalui jalur Kumail ibnu Ziyad, dari Abu Hurairah r.a.