اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْۗ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّزَادَكُمْ فِى الْخَلْقِ بَصْۣطَةً ۚفَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ( الأعراف: ٦٩ )
'Awa`ajibtum 'An Jā'akum Dhikrun Min Rabbikum `Alaá Rajulin Minkum Liyundhirakum Wa Adhkurū 'Idh Ja`alakum Khulafā'a Min Ba`di Qawmi Nūĥin Wa Zādakum Fī Al-Khalqi Basţatan Fādhkurū 'Ālā'a Allāhi La`allakum Tufliĥūna. (al-ʾAʿrāf 7:69)
Artinya:
Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung. ” (QS. [7] Al-A'raf : 69)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Melihat kaumnya masih tidak percaya, Nabi Hud mempertanyakan sikap mereka. Dan herankah, tidak percayakah, kamu bahwa ada peringatan yang datang, yakni diturunkan dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalangan masyarakat-mu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu menyangkut azab yang akan menimpamu karena kedurhakaanmu? Ini bukanlah hal yang pantas untuk diragukan dan diherankan. Kemudian Nabi Hud mengingatkan mereka dengan nikmat yang telah Allah berikan. Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah yang berkuasa setelah kaum Nuh yang telah dibinasakan akibat mendustakan rasulnya, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan sehingga kamu lebih kuat, besar, dan tegar secara fisik, cerdas, dan memiliki kekuasaan yang lebih besar dibanding umat-umat sebelum kamu. Maka ingatlah dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati akan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu agar kamu termasuk orang-orang beruntung, memperoleh apa yang kamu inginkan, sebagai balasan atas segala usaha keras kamu dengan menaati perintah dan menjauhi larangan Allah."