Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.” (QS. [72] Al-Jinn : 21)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melanjutkan menyampaikan pesan Allah, Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu tanpa izin-Nya.” Tugasku hanyalah menyampaikan apa yang diwahyukannya kepadaku.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak dapat bertindak lain dalam persoalan tersebut, tidak sanggup memberi petunjuk, dan mendatangkan kebahagiaan atau kebajikan bagi mereka. Allah memerintahkan Nabi saw untuk menyampaikan kepada orang-orang kafir bahwa ia tidak dapat memberi suatu kemudaratan kepada mereka, baik dalam urusan agama maupun urusan dunia, dan tidak dapat pula memberi manfaat kepada mereka. Hanya Allah yang dapat berbuat demikian seluruhnya. Allah memiliki segala sesuatu dan Dialah yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Nabi Muhammad juga diperintahkan untuk bertawakal kepada Allah karena Dialah yang akan memberi pahala atas tindakannya yang baik. Dia pulalah yang akan memberi balasan kepada orang-orang kafir atas tindakan-tindakan buruk yang mereka lakukan. Hal ini berarti pula bahwa Nabi saw tidak akan meninggalkan dakwah walaupun orang-orang kafir terus menentang.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudaratan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan." (Al-Jin: 21)
Yakni sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kalian yang diberi wahyu kepadaku, juga sebagai seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Aku tidak mempunyai kuasa untuk memberi kalian petunjuk dan tidak kuasa pula membuat kalian sesat, bahkan hal tersebut berada di tangan kekuasaan Allah Swt. semata. Kemudian Nabi Saw. menceritakan tentang keadaan dirinya, bahwa tiada seorang pun yang dapat melindunginya dari azab Allah jika ia berbuat durhaka kepada-Nya. Yakni tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan diriku dari azab-Nya.
dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya. (Al-Jin: 22)
Mujahid, Qatadah, dan As-Saddi berkata, "Tiada pelindung," Qatadah pun mengatakan pula sehubungan dengan makna firman-Nya: Katakanlah, "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya." (Al-Jin: 22) Maksudnya, tiada penolong dan tiada pelindung. Menurut pendapat yang lain, tiada penyelamat dan tiada tempat berlindung.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa untuk mendatangkan sesuatu kemudaratan pun kepada kalian) atau keburukan (dan tidak pula sesuatu kemanfaatan.") Atau kebaikan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa menolak kemudaratan dan mendatangkan hidayah dan manfaat untuk kalian."