Al-Insyiqaq Ayat 15
بَلٰىۛ اِنَّ رَبَّهٗ كَانَ بِهٖ بَصِيْرًاۗ ( الإنشقاق: ١٥ )
Balaá 'Inna Rabbahu Kāna Bihi Başīrāan. (al-ʾInšiq̈āq̈ 84:15)
Artinya:
Tidak demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (QS. [84] Al-Insyiqaq : 15)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Tidak demikian. Mereka pasti akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Sesungguhnya Tuhannya selalu melihat dan mencatat perbuatan-nya, lalu Dia akan membalasnya dengan sangat adil. Perbuatan baik dibalas kebaikan dan perbuatan buruk dibalas dengan siksa.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa mereka sesungguhnya akan kembali kepada-Nya dan akan menerima hasil perbuatan mereka di dunia. Orang yang saleh dan patuh mengerjakan perintah-Nya akan dimasukkan ke dalam surga, sedang orang yang durhaka dan banyak berbuat maksiat akan dimasukkan ke dalam neraka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (Al-Insyiqaq: 15)
Yaitu tidak demikian, sebenarnya Allah akan mengembalikannya menjadi hidup seperti kejadian semula dan Allah akan membalas semua amal perbuatannya yang baik dan yang buruknya. Karena sesungguhnya Dia Maha Melihat dia, yakni Maha Mengetahui lagi Maha Mengenalnya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Yang benar) dia akan dikembalikan kepada-Nya (sesungguhnya Rabbnya selalu melihatnya) artinya mengetahui bahwa dia akan kembali kepada-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tidak demikian! Ia akan kembali kepada-Nya untuk diperhitungkan amal perbuatannya. Sesungguhnya Tuhannya benar-benar Maha Mengetahui diri dan perbuatannya.
6 Tafsir as-Saadi
"Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya langit itu patuh. Apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya bumi itu patuh. (Pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja sungguh-sungguh menuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemuiNya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, 'Celakalah aku.' Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Rabbnya). (Bukan demikian), yang benar, sesung-guhnya Rabbnya selalu melihatnya." (Al-Insyiqaq: 1-15).
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
(1-2) Allah سبحانه وتعالى berfirman menjelaskan perubahan yang akan terjadi pada makhluk-makhluk besar pada Hari Kiamat, ﴾ إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتۡ ﴿ "Apabila langit terbelah," yaitu pecah dan saling terpisah satu sama lain, bintang-bintangnya berhamburan, matahari dan rembulan gelap, ﴾ وَأَذِنَتۡ لِرَبِّهَا ﴿ "dan patuh kepada Rabbnya," yakni mendengar pe-rintah Allah سبحانه وتعالى dan siap mendengar FirmanNya. Yaitu patuh untuk hal itu, karena sesungguhnya langit ditundukkan dan diatur di bawah kekuasaan Raja Agung yang perintahNya tidak bisa didur-hakai dan putusanNya tidak bisa ditentang.
(3-5) ﴾ وَإِذَا ٱلۡأَرۡضُ مُدَّتۡ ﴿ "Apabila bumi diratakan," yakni, digoncang hingga bergetar, gunung yang ada di atasnya diratakan dan segala bangunan diratakan. Allah سبحانه وتعالى meratakan bumi serata-ratanya hingga menjadi amat luas yang mencukupi untuk manusia yang menunggu di tempat pemberhentian meski jumlah mereka banyak. Bumi menjadi luas terbentang, tidak terlihat adanya dataran rendah dan juga bukit. ﴾ وَأَلۡقَتۡ مَا فِيهَا ﴿ "Dan memuntahkan apa yang ada di dalam-nya," memuntahkan mayat dan simpanan-simpanan bumi, ﴾ وَتَخَلَّتۡ ﴿ "dan menjadi kosong" dari mereka. Sangkakala ditiup, mayat-mayat pun keluar dari kubur ke permukaan tanah. Bumi mengeluarkan semua kandungannya hingga seperti bongkahan (lempengan) besar yang disaksikan oleh seluruh manusia, dan mereka pun menyesali apa yang dulu pernah mereka perlombakan. ﴾ وَأَذِنَتۡ لِرَبِّهَا وَحُقَّتۡ ﴿ "Dan patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)."
(6) ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدۡحٗا فَمُلَٰقِيهِ ﴿ "Hai manusia, sesungguh-nya kamu telah bekerja sungguh-sungguh menuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemuiNya," yakni, sesungguhnya engkau telah berjalan menuju Allah سبحانه وتعالى, mengerjakan perintahNya, menjauhi larangan-Nya dan mendekat padaNya dengan kebaikan atau keburukan, kemudian engkau akan bertemu dengan Allah سبحانه وتعالى pada Hari Kiamat. Balasan tidak terlepas dari karunia atau keadilan. Karunia bila engkau termasuk orang yang berbahagia dan hukuman bila engkau termasuk orang yang sengsara.
(7-9) Karena itu Allah سبحانه وتعالى menjelaskan rincian pembalasan, ﴾ فَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ ﴿ "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebe-lah kanannya," dan mereka ini adalah orang-orang yang berbahagia, ﴾ فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابٗا يَسِيرٗا ﴿ "maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah," yakni sekedar diperlihatkan secara sepintas kepada Allah سبحانه وتعالى, lalu Allah سبحانه وتعالى menetapkan dosa-dosa hambaNya, hingga ketika sang hamba mengira akan binasa, Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Aku me-nutupinya untukmu di dunia dan Aku menutupinya pada hari ini bagimu."[136] ﴾ وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ ﴿ "Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman)" di dalam surga ﴾ مَسۡرُورٗا ﴿ "dengan gembira," karena ia selamat dari azab dan mendapatkan pahala.
(10-15) ﴾ وَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ وَرَآءَ ظَهۡرِهِۦ ﴿ "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang," yakni dengan tangan kiri dari belakang punggung, ﴾ فَسَوۡفَ يَدۡعُواْ ثُبُورٗا ﴿ "maka dia akan berteriak, 'Celakalah aku'." karena kehinaan dan dipermalukan serta apa yang didapatkan dalam catatan amalnya yang telah dilakukan dan belum sempat bertaubat darinya, ﴾ وَيَصۡلَىٰ سَعِيرًا ﴿ "dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)," yakni diliputi oleh api neraka dari segala penjuru dan berbolak-balik di atas azabnya. Hal itu dikarenakan, ﴾ إِنَّهُۥ كَانَ فِيٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورًا ﴿ "dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir)," dalam benaknya tidak terlintas adanya Hari Kebangkitan dan berbuat buruk. Dia tidak pernah menduga akan pulang kembali ke Rabbnya dan akan berdiri di hadapanNya. ﴾ بَلَىٰٓۚ إِنَّ رَبَّهُۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرٗا 15 ﴿ "(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Rabbnya selalu melihatnya," tentu tidak baik bila dibiarkan sia-sia, tidak diperintah, dilarang, diberi pahala, dan disiksa.