An-Nahl Ayat 23
لَا جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ ( النحل: ٢٣ )
Lā Jarama 'Anna Allāha Ya`lamu Mā Yusirrūna Wa Mā Yu`linūna 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Mustakbirīna. (an-Naḥl 16:23)
Artinya:
Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong. (QS. [16] An-Nahl : 23)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Tidak diragukan lagi bahwa Allah Yang Maha Esa mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan sembunyikan dalam hati berupa kebohongan, dan apa yang mereka lahirkan dalam bentuk sikap dan perbuatan. Sesungguhnya Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak menyukai orang yang sombong dan tidak menganugerahkan ganjaran kepada orang yang congkak dalam ucapan dan tingkah laku mereka.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah swt menjelaskan bahwa Tuhan yang wajib disembah dan ditaati oleh seluruh manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Penegasan dengan Yang Maha Esa, memberikan pengertian yang pantas disembah hanyalah Dia. Oleh sebab itu, Dia pulalah yang wajib ditaati oleh seluruh manusia dan tidak boleh mengangkat tuhan-tuhan yang lain sebagai sekutu-Nya.
Sesudah itu, dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang kafir mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang lain karena tidak mau mengakui keesaan Allah, janji dan ancaman-Nya, serta terjadinya hari akhir. Itulah sebabnya maka mereka membangkang terhadap apa saja yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, meskipun berita yang disampaikan itu mengandung berita tentang kekuasaan dan kebenaran Allah serta luasnya nikmat yang diberikan kepada manusia. Hati mereka telah tertutup, meskipun telah diberitakan kepada mereka bahwa peribadatan mereka itu tidak benar. Seharusnya yang berhak disembah ialah Allah Yang Maha Esa, namun mereka tetap tidak mau percaya.
Di akhir ayat, Allah swt menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang sombong dan tidak mau menerima kebenaran. Mereka tidak mau tunduk kepada kebenaran, tetap mengingkarinya, dan bertaklid buta mengikuti nenek moyang mereka.
Allah swt berfirman:
Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan. (shad/38: 5)
Dan apabila yang disebut hanya nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira. (az-Zumar/39: 45)
Bahkan mereka berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka." Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka." (az-Zukhruf/43: 22-23)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan.
Dengan kata lain, Dia akan membalas mereka atas hal tersebut dengan balasan yang sempurna.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Tidak diragukan lagi) memang benar (bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan) maka Dia membalas mereka berdasarkan hal tersebut. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong) dengan pengertian, bahwa Dia akan menyiksa mereka.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tidak diragukan bahwa Allah mengetahui keyakinan, ucapan dan perbuatan yang mereka rahasiakan dan yang mereka tampakkan. Allah akan memperhitungkan itu semua dan memberi hukuman atas kesombongan mereka. Sebab, Allah tidak menyukai orang-orang sombong yang tidak mau mendengar dan tunduk pada kebenaran.
6 Tafsir as-Saadi
"Maka, apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa), maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan. Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apa pun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak ber-iman kepada Hari Akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." (An-Nahl: 17-23).
(17) Setelah Allah تعالى menyampaikan tentang makhluk-makhluk ciptaanNya yang besar dan kenikmatan-kenikmatan yang Allah limpahkan, maka Dia menyebutkan bahwa tidak ada satu pun makhluk yang menyerupaiNya, tiada padanan dan tandingan bagiNya. Dia berfirman, ﴾ أَفَمَن يَخۡلُقُ ﴿ "Maka, apakah (Allah) yang men-ciptakan," seluruh makhluk ciptaan, dan Dia Mahakuasa melaksa-nakan apa yang dikehendakiNya, ﴾ كَمَن لَّا يَخۡلُقُۚ ﴿ "sama dengan yang tidak dapat menciptakan," apa pun, sedikit mau pun banyak. ﴾ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ﴿ "Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran," sehingga kalian pun menyadari bahwa satu-satunya Dzat yang menciptakan itu adalah Dzat yang paling berhak menerima seluruh ibadah. Se-bagaimana halnya Allah Maha Esa dalam penciptaan dan pengatur-an, maka Dia juga Maha Esa dalam penyembahan, pengesaan, dan peribadahan. Seperti halnya, Dia tidak memiliki sekutu, saat men-ciptakan kalian dan orang lainnya, maka jangan sekali-kali kalian menjadikan tandingan-tandingan bagiNya dalam peribadahan kepadaNya. Bahkan, murnikanlah ibadah bagiNya semata.
(18) ﴾ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ ﴿ "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah," (menghitung) jumlahnya tanpa disertai rasa syukur ﴾ لَا تُحۡصُوهَآۗ ﴿ "niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya" apalagi bila (ter-gerak) untuk mensyukurinya. Sungguh, nikmat-nikmatNya yang lahiriah dan batiniah bagi hamba-hambaNya adalah sebanyak jum-lah tarikan nafas dan detik-detik waktu dari segala macam kenik-matan, yang diketahui oleh mereka dan yang tidak mereka ketahui, dan keburukan-keburukan yang telah Allah singkirkan dari mereka, maka terlalu banyak bila akan diperhitungkan.
﴾ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ ﴿ "Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Peng-ampun lagi Maha Penyayang" Dia ridha dengan rasa syukur kalian yang sedikit, meskipun curahan nikmatNya sangat banyak.
(19-20) Sebagaimana rahmatNya luas, kebaikanNya merata, dan ampunanNya menghampiri seluruh hambaNya, maka ilmu-Nya pun meliputi mereka semua. Dia mengetahui ungkapan yang mereka sembunyikan dan ucapan yang mereka nyatakan. Berbeda halnya dengan obyek yang disembah selain Allah, sesungguhnya mereka ini, ﴾ لَا يَخۡلُقُونَ شَيۡـٔٗا ﴿ "tidak dapat membuat sesuatu apa pun," sedikit ataupun banyak. ﴾ وَهُمۡ يُخۡلَقُونَ ﴿ "Sedang berhala-berhala itu (sendiri) di-buat orang." Bagaimana mungkin mereka bisa membuat sesuatu, kalau masih membutuhkan Allah تعالى untuk mengadakan wujud mereka?
(21-22) Kendatipun demikian, tidak ada sifat kesempurnaan yang melekat pada mereka, tidak ilmu dan tidak pula sesuatu lain-nya. ﴾ أَمۡوَٰتٌ غَيۡرُ أَحۡيَآءٖۖ ﴿ "(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup," tidak bisa mendengar, tidak mampu melihat dan tidak dapat memahami sedikit pun. Apakah makhluk semacam ini patut dijadikan sesem-bahan selain Rabb semesta alam? Kecelakaanlah bagi akal-akal kaum musyrikin, alangkah sesat dan rusaknya. Ia mengalami kesesatan pada masalah yang sangat nyata kepincangannya, ia menyamakan antara benda yang mempunyai kekurangan dari segala segi, tidak memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan tidak memiliki (kemampuan) berbuat apa pun, dibandingkan dengan Yang Mahasempurna di-pandang dari segala aspek, yang mempunyai setiap sifat kesempur-naan. Dia memiliki kesempurnaan dan keagungan yang puncak pada sifat-sifat tersebut. Dia mempunyai ilmu yang meliputi segala sesuatu, kekuasaan yang merata, rahmat yang luas (yang melingkupi seluruh sisi alam semesta), pujian, kemuliaan, kesombongan dan keagungan yang tidak ada satu makhluk pun yang berkutik untuk meliputi pada sebagian sifat-sifatNya itu. Karena itu, Dia berfirman, ﴾ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۚ ﴿ "Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa," Dia-lah Allah, al-Ahad (Yang Mahasatu), al-Fard (Yang Mahatunggal) lagi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tiada diperanak-kan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya. Orang-orang yang beriman dan mempunyai akal-akal sehat, kalbu-kalbu mereka memuliakan dan mengagungkan Allah, serta mencintai-Nya dengan kecintaan yang besar. Mereka mengarahkan bagiNya seluruh apa yang mereka bisa lakukan, berupa ibadah-ibadah bada-niyyah (fisik) dan maliyyah (dengan pengeluaran materi), amalan-amalan hati dan anggota tubuh lainnya, dan menyanjung Allah dengan nama-namaNya yang baik dan sifat-sifatNya yang suci.
﴾ فَٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ قُلُوبُهُم مُّنكِرَةٞ ﴿ "Maka orang-orang yang tidak ber-iman kepada Hari Akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah)," untuk perkara yang besar ini, yang tidak diingkari kecuali oleh makhluk ciptaan yang paling parah kebodohan dan pertentangannya, yaitu mengenai tauhidullah (keesaan Allah). ﴾ وَهُم مُّسۡتَكۡبِرُونَ ﴿ "Sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong," untuk beribadah kepada-Nya.
(23) ﴾ لَا جَرَمَ ﴿ "Tidak diragukan lagi," dengan seyakin-yakin-nya, pasti ﴾ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعۡلِنُونَۚ ﴿ "bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan.," berupa amalan-amalan yang buruk. ﴾ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡتَكۡبِرِينَ ﴿ "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong," bahkan Dia sangat membenci mereka dan akan memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang serupa dengan tingkah-polah mereka. (Yaitu),
﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ 60 ﴿
"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari me-nyembahKu akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Al-Mu`min: 60).