Sungguh, telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) pada siapa pun yang mendustakan (ajaran agama yang kami bawa) dan berpaling (tidak mempedulikannya).” (QS. [20] Taha : 48)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kami tidak berdusta. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa Allah itu akan ditimpakan kepada siapa pun yang tidak beriman pada-Nya, mendustakan ajaran yang kami bawa, dan berpaling darinya serta enggan melaksanakannya.’”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kepada Musa dan Harun telah diwahyukan bahwa siksaan akan ditimpakan baik di dunia maupun di akhirat kepada orang-orang yang mendustakan dakwah dan seruan rasul yang mengajak kepada tauhid, dan berpaling serta tidak memperdulikan pelajaran dan petunjuk rasul. Sejalan dengan ayat-ayat ini, firman Allah: Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.(an-Nazi'at/79: 37-38 dan 39) Dan firman-Nya: Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). (al-Lail/92: 14-15 dan 16)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami, bahwa siksa itu ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan) apa yang kami datangkan ini (dan berpaling") daripadanya. Kemudian Nabi Musa dan Nabi Harun mendatangi Firaun dan keduanya mengatakan semuanya itu kepadanya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Allah telah mewahyukan kepada kami, bahwa azab-Nya yang amat pedih akan menimpa siapa yang mendustakan kami dan menentang seruan kami'."