Fir’aun semakin geram dan marah. Dia yakni Fir‘aun berkata kepada para pembesar itu dengan penuh kemarahan, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.” Dia mengatakan sesuatu yang tidak biasa aku dengar.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Setelah Musa menjelaskan bukti-bukti atas ketuhanan Allah yang mengutusnya, Fir'aun bungkam seribu bahasa, tidak dapat memberi jawaban. Ia lalu mengeluarkan kata-kata yang ditujukan kepada kaumnya untuk meragukan mereka terhadap alasan dan bukti-bukti yang telah dikemukakan Nabi Musa. Fir'aun berkata, "Wahai kaumku. Sesungguhnya rasul yang mengaku bahwa ia diutus kepada kamu sekalian, sebenarnya adalah orang gila. Ia mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dipahami dan dimengerti sama sekali karena mengatakan bahwa ada Tuhan selain aku."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Maka pada saat itu Fir'aun berpaling ke arah orang-orang yang ada di sekitarnya yang terdiri dari pemuka-pemuka kaumnya dan para hulubalang pembantunya seraya berkata kepada mereka dengan nada sinis dan tidak percaya yang maksudnya ditujukan kepada Musa, sebagai jawaban dari ucapannya:
Apakah kalian tidak mendengarkan? (Asy-Syu'ara': 25)
Yakni apakah kalian tidak heran dengan orang ini yang menduga bahwa kalian mempunyai Tuhan selain aku? Maka Musa berkata kepada mereka:
Tuhan kalian dan Tuhan nenek moyang kalian yang dahulu. (Asy-Syu'ara': 26)
Yaitu yang telah menciptakan kalian dan nenek moyang kalian yang terdahulu sebelum Fir'aun ada.
Fir'aun berkata, "Sesungguhnya Rasul kalian yang diutus kepada kalian benar-benar orang gila.” (Asy-Syu'ara': 27)
Yakni tidak berakal dalam pengakuannya yang mengatakan bahwa ada tuhan lain selain aku.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Firaun berkata, "Sesungguhnya Rasul kalian yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila").
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Untuk membangkitkan kemarahan kaumnya, Fir'aun berkata kepada mereka. Dikatakannyalah sesuatu yang tidak benar mengenai kerasulan Mûsâ dengan menganggapnya sebagai orang gila. Karena, menurutnya, ia menjawab sesuatu yang tidak ditanyakan dan menyematkan Tuhan dengan sifat-sifat yang aneh. Demikianlah, Fir'aun telah menghasut kaumnya untuk mendustakan Mûsâ.