Al-'Ankabut Ayat 22
وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ ۖوَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ࣖ ( العنكبوت: ٢٢ )
Wa Mā 'Antum Bimu`jizīna Fī Al-'Arđi Wa Lā Fī As-Samā'i Wa Mā Lakum Min Dūni Allāhi Min Wa Līyin Wa Lā Naşīrin. (al-ʿAnkabūt 29:22)
Artinya:
Dan kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. (QS. [29] Al-'Ankabut : 22)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Jangan duga akan dapat menghindar dari siksa-Nya, karena ketika itu tidak ada kekuasaan selain kuasa-Nya dan kamu wahai para pendurhaka sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari siksa yang ditetapkan Allah, baik kamu berada di bumi maupun berada di langit, dan tidak ada pelindung yang dapat menghalangi siksa Allah dan penolong bagimu yang dapat meringankan siksa yang ditetapkan itu selain Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Tidak ada yang mengalahkan dan menandingi kekuasaan Allah. Allah berkuasa atas sekalian hamba-Nya. Semua makhluk membutuhkan-Nya. Andaikata seseorang pergi mencari tempat pelarian ke langit yang tinggi, atau bersembunyi dalam perut ikan di laut, ia takkan dapat melepaskan diri dari genggaman kekuasaan Allah. Oleh karena itu, tidak seorang pun di antara manusia yang dapat mencari seorang penolong yang akan melepaskannya dari azab dan siksaan Allah, baik di langit maupun di bumi.
3 Tafsir Ibnu Katsir
dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain Allah. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya. (Al-'Ankabut: 22-23)
Yaitu ingkar dan kafir kepada hari akhirat.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri) dari jangkauan kekuasaan Rabb kalian (di bumi dan tidak pula di langit) jika kalian berada padanya; makna yang dimaksud ialah bahwa kalian tidak akan dapat terlepas daripada-Nya di mana pun kalian berada (dan sekali-kali tiadalah bagi kalian seorang pelindung pun selain dari Allah) yang dapat mencegah azab-Nya atas kalian (dan tidak pula seorang penolong) yang dapat menolong kalian dari azab-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Wahai orang-orang yang mendustakan, kalian tidak akan dapat mengungguli kekuasaan Allah, baik kalian berada di bumi atau di langit. Bahkan kekuasaan-Nya meliputi kalian. Kalian tidak memiliki penolong yang dapat membela kalian dari Allah dan menolong kalian dari azab-Nya.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaum-nya, 'Kalian sembahlah Allah dan bertakwalah kepadaNya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Sesung-guhnya sesuatu yang kamu sembah selain Allah itu adalah ber-hala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu; maka mintahlah rizki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyu-kurlah kepadaNya. Hanya kepadaNya kamu akan dikembalikan. Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebe-lum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya.' Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. Katakanlah, 'Berjalanlah di (muka) bumi, maka per-hatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permu-laannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.' Allah mengazab siapa yang dikehendakiNya dan memberi rahmat siapa yang dikehendakiNya, dan hanya kepadaNya-lah kamu akan dikembalikan. Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak pula di langit, dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain Allah." (Al-Ankabut: 16-22).
(16) Allah سبحانه وتعالى menyebutkan bahwasanya Dia mengutus KhalilNya, Ibrahim عليه السلام kepada kaumnya untuk mengajak mereka kepada Allah, seraya berkata kepada mereka, ﴾ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ ﴿ "Kalian sembahlah Allah," maksudnya, Esakanlah Dia, tuluslah beribadah kepadaNya dan patuhilah apa yang diperintahkan kepada kalian, ﴾ وَٱتَّقُوهُۖ ﴿ "dan bertakwalah kepadaNya," agar Dia tidak memurkai ka-lian, (karena jika demikian), maka Dia akan menyiksa kalian. Hal itu dengan cara meninggalkan segala apa saja dari kemaksiatan yang dapat membuatNya murka.
﴾ ذَٰلِكُمۡ ﴿ "Yang demikian itu," yakni, beribadah kepada Allah dan bertakwa kepadaNya ﴾ خَيۡرٞ لَّكُمۡ ﴿ "lebih baik bagimu," daripada mengabaikannya. Ungkapan ini termasuk dalam penggunaan kata tafdhil (yang bermakna lebih atau paling) dengan menyebutkan sesuatu yang tidak ada keutamaannya pada bagian yang lain. Ka-rena meninggalkan ibadah kepada Allah dan mengabaikan takwa kepadaNya sama sekali tidak ada baiknya dari semua sisinya. Sesungguhnya beribadah kepada Allah dan bertakwa kepadaNya adalah lebih baik bagi manusia, karena tidak ada jalan lain untuk memperoleh karamah (rahmat)Nya di dunia ini dan di akhirat nanti kecuali hanya dengannya. Semua kebaikan yang ada di dunia dan akhirat adalah merupakan pengaruh ibadah dan takwa kepada Allah سبحانه وتعالى, ﴾ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ﴿ "jika kamu mengetahui" hal itu. Maka ke-tahulilah semua perkara dan perhatikanlah mana yang lebih pantas didahulukan (diutamakan).
(17-18) Setelah Allah memerintah mereka beribadah dan bertakwa kepadaNya, lalu Dia melarang mereka beribadah kepada berhala, dan menjelaskan kerapuhannya dan ketidakberhakannya untuk diibadahi, seraya berfirman, ﴾ إِنَّمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡثَٰنٗا وَتَخۡلُقُونَ إِفۡكًاۚ ﴿ "Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta," kalian yang memahatnya dan kalian yang membuatnya dengan tangan kalian, dan kalian pula yang membuat nama-nama sembahan untuk berhala itu, dan kalian mengada-ada-kan kedustaan dengan memerintahkan untuk menyembahnya dan berpegang teguh kepada yang demikian, ﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ ﴿ "Sesungguhnya yang" kamu sembah ﴾ مِن دُونِ ٱللَّهِ ﴿ "selain Allah itu," di dalam kera-puhannya, dan bahwa sesungguhnya ia tidak mempunyai sesuatu yang dapat menjadikannya untuk disembah, ﴾ لَا يَمۡلِكُونَ لَكُمۡ رِزۡقٗا ﴿ "ia tidak mampu memberikan rizki kepadamu," seakan-akan di sini dikata-kan, "Sudah jelas sekali bagi kami bahwa berhala-berhala ini adalah makhluk (ciptaan) yang lemah, tidak mampu memberikan manfaat atau menimpakan bahaya, tidak pula mematikan, menghidupkan atau membangkitkan kembali. Dan sesungguhnya siapa saja yang demikian keadaannya maka ia sama sekali, sedikit pun tidak memi-liki hak untuk disembah dan dipertuhankan. Sedangkan hati pasti selalu mencari sembahan yang dipertuhankannya dan kepadaNya ia meminta segala hajatnya.
Kemudian Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menghimbau mereka beribadah hanya kepada yang berhak disembah, ﴾ فَٱبۡتَغُواْ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزۡقَ ﴿ "Maka mintalah rizki itu di sisi Allah," karena Dia-lah yang memper-mudah rizki lagi menentukan, yang mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaNya untuk kebaikan agama dan dunia-nya, ﴾ وَٱعۡبُدُوهُ ﴿ "dan sembahlah Dia" semata, tidak ada sekutu bagiNya, karena hanya Dia Yang Mahasempurna, Maha Pemberi manfaat, Maha menimpakan bahaya, Yang Esa dalam mengatur, ﴾ وَٱشۡكُرُواْ لَهُۥٓۖ ﴿ "dan bersyukurlah kepadaNya" semata, karena seluruh apa saja berupa nikmat yang sampai kepada manusia adalah dariNya; dan seluruh apa saja yang tertolak dari mereka berupa bencana, maka Dia-lah yang menolaknya. ﴾ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ ﴿ "Hanya kepadaNya kamu akan dikem-balikan," lalu Dia akan membalas kalian atas amal yang telah kalian kerjakan, dan Dia akan menerangkan kepada kalian apa saja yang telah kalian rahasiakan dan apa yang kalian tampakkan. Maka waspadalah saat datang kepadaNya sedangkan kalian dalam ke-adaan musyrik, dan sukailah apa saja yang dapat membuat kalian dekat kepadaNya dan membuat Dia memberikan pahala di saat kedatangan kalian kepadaNya.
(19) ﴾ أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ كَيۡفَ يُبۡدِئُ ٱللَّهُ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥٓۚ ﴿ "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari per-mulaannya, kemudian mengulanginya kembali," pada Hari Kiamat? ﴾ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٞ ﴿ "Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah" seperti telah difirmankan oleh Allah سبحانه وتعالى,
﴾ وَهُوَ ٱلَّذِي يَبۡدَؤُاْ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥ وَهُوَ أَهۡوَنُ عَلَيۡهِۚ ﴿
"Dan Dia-lah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemu-dian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkannya kembali itu adalah lebih mudah bagiNya." (Ar-Rum: 27).
(20) ﴾ قُلۡ ﴿ "Katakanlah" kepada mereka kalau mereka mera-gukan permulaan (penciptaan), ﴾ سِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ ﴿ "Berjalanlah di (muka) bumi," dengan jasad dan hati kalian, ﴾ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ بَدَأَ ٱلۡخَلۡقَۚ ﴿ "maka per-hatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya," maka sesungguhnya kalian akan menemukan umat-umat dari anak cucu Adam dan dari berbagai jenis hewan senantiasa ada sedikit demi sedikit; dan kalian akan menjumpai tumbuh-tumbuhan dan berbagai pohon, bagaimana ia tumbuh dari waktu ke waktu. Dan kalian menjumpai awan, angin dan lain-lainnya selalu bereproduksi, bahkan manusia selalu dalam permulaan dan pengulangan (proses reproduksi). Maka perhatikanlah mereka pada saat mereka mati dengan kematian kecil, yaitu tidur. Mereka telah diselimuti malam yang gelap gempita, gerak mereka pun menjadi diam, suara mereka menjadi sepi dan mereka menjadi di atas kasur dan di tempat-tempat tidur mereka, tak ubahnya seperti orang mati. Kemudian mereka terus seperti itu sepanjang malam hingga fajar Shubuh terbit, lalu mereka bangun dari tidur lelap mereka, dan mereka dibangkitkan dari kematian seraya berkata,
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ.
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan dan hanya kepadaNya-lah tempat kami kembali."
Oleh karena itu, Allah berfirman, ﴾ ثُمَّ ٱللَّهُ ﴿ "Kemudian Allah," setelah membangkitkan mereka ﴾ يُنشِئُ ٱلنَّشۡأَةَ ٱلۡأٓخِرَةَۚ ﴿ "menjadikannya sekali lagi" yaitu penciptaan yang tidak menjadikan kematian atau-pun tidur; melainkan kekekalan dan keabadian di dalam salah satu dari dua negeri. ﴾ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ﴿ "Sesungguhnya Allah Maha-kuasa atas segala sesuatu." Kekuasaan Allah tidak dapat dihalangi oleh apa pun. Sebagaimana Dia kuasa memulai penciptaan, maka kekuasaanNya untuk mengulangi penciptaan itu tentu lebih mudah dan lebih layak (mampu dilakukan).
(21) ﴾ يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَرۡحَمُ مَن يَشَآءُۖ ﴿ "Allah mengazab siapa yang dike-hendakiNya dan memberi rahmat siapa yang dikehendakiNya," maksud-nya, hanya Dia semata yang berwenang menentukan keputusan pembalasan, yaitu memberikan pahala kepada orang-orang yang taat dan merahmati mereka, dan mengazab orang-orang yang durhaka dan memberikan hukuman peringatan terhadap mereka, ﴾ وَإِلَيۡهِ تُقۡلَبُونَ ﴿ "dan hanya kepadaNya-lah kamu akan dikembalikan," maksudnya, kalian akan dikembalikan kepada negeri yang di sana keputusan azab dan rahmatNya diberlakukan. Maka berusahalah di dunia ini untuk melakukan amal yang dapat menjadi sebab rahmatNya, yaitu berbagai ketaatan, dan jauhilah segala sebab yang dapat mengakibatkan azabNya, yaitu segala bentuk kemaksiatan.
(22) ﴾ وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِي ٱلسَّمَآءِۖ ﴿ "Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak pula di langit," maksudnya wahai orang-orang yang mendustakan yang lancang melakukan berbagai kemaksiatan! Jangan sekali-kali kalian mengira bahwa semua itu akan dilupakan dari kalian, atau kalian dapat mengalahkan Allah di muka bumi ini ataupun di langit. Maka jangan sekali-kali kekuasaan kalian memperdayakan kalian, dan (juga) rayuan serta tipu daya nafsu kalian, bahwa kalian akan selamat dari azab Allah. Sebab, kalian sama sekali tidak dapat lepas dari azab Allah di seluruh penjuru alam semesta ini, ﴾ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ ﴿ "dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung selain Allah," yang melindungi kalian sehingga kalian dapat memperoleh kemasla-hatan agama dan dunia kalian, ﴾ وَلَا نَصِيرٖ ﴿ "dan tidak pula penolong" yang dapat menolong kalian, lalu menolak segala yang dibenci dari kalian.