As-Saffat Ayat 166
وَاِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَ ( الصافات: ١٦٦ )
Wa 'Innā Lanaĥnu Al-Musabbiĥūna. (aṣ-Ṣāffāt 37:166)
Artinya:
Dan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih (kepada Allah). (QS. [37] As-Saffat : 166)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih, menyucikan dan mengagungkan asma-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Kemudian Allah menjelaskan perilaku malaikat bahwa mereka selalu bertasbih kepada-Nya. Bertasbih adalah mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya, baik berupa sifat-sifat kekurangan, seperti lemah, mengantuk, perlu pembantu/anak dan sebagainya atau sifat-sifat tercela seperti pemarah, zalim, dan sebagainya. Bertasbih itu tidak cukup hanya dengan ucapan, dengan membaca subhanallah, tetapi perlu diiringi dengan perbuatan. Contoh tasbih yang sempurna adalah apa yang dikerjakan malaikat, dimana mereka tidak hanya terus menerus memuji Allah tetapi juga melaksanakan sepenuhnya perintah-perintah-Nya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah). (Ash Shaaffat:166)
Yakni kami membentuk saf dan bertasbih seraya memuji dan menyucikan-Nya dari semua kekurangan, kami semua adalah hamba-hamba-Nya. berhajat kepada-Nya dan merendahkan diri dihadapan-Nya.
Ibnu Abbas r.a. dan Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Tiada seorang pun di antara kami melainkan kedudukan yang tertentu. (Ash Shaaffat:164) Yaitu para malaikat. dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). (Ash Shaaffat:165) Maksudnya, kami para malaikat. Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (Ash Shaaffat:166) Yakni para malaikat bertasbih kepada Allah Swt.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (Ash Shaaffat:166) Yakni selalu tetap berada di tempat salatnya mengerjakan ibadah kepada Allah.
Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, "Mahasuci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Dan barang siapa di antara mereka mengatakan, "Sesungguhnya aku adalah tuhan selain dari Allah, " maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (Al Anbiyaa:26-29)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.") menyucikan Allah dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dan kami selalu menyucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas dalam setiap keadaan.
6 Tafsir as-Saadi
"Tiada seorang pun di antara kami melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu, dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf. Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih." (Ash-Shaffat: 164-166).
(164-166) Di sini terdapat penjelasan tentang kebersihan para Malaikat k dari apa yang dikatakan oleh kaum musyrikin tentang mereka, dan bahwasanya mereka adalah juga hamba-hamba Allah yang tidak pernah mendurhakaiNya sekejap mata pun. Tiada seorang pun di antara mereka melainkan mempunyai kedudukan dan tugas mengatur yang telah diperintahkan oleh Allah kepadanya, ia tidak akan melampaui atau melanggarnya, dan mereka juga sama sekali tidak mempunyai hak perintah.
﴾ وَإِنَّا لَنَحۡنُ ٱلصَّآفُّونَ ﴿ "Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf" dalam menaati Allah dan berbakti kepadaNya. ﴾ وَإِنَّا لَنَحۡنُ ٱلۡمُسَبِّحُونَ ﴿ "Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih," menyucikan Allah dari apa-apa yang tidak pantas bagiNya. Kalau sedemikian adanya, maka bagaimana mereka pantas menjadi sekutu-sekutu bagi Allah? Mahasuci Allah.