Untuk mewujudkan kemenangan itu, Allah meminta Nabi Muhammad agar berpaling dari mereka. Maksudnya yaitu menunjukkan sikap tidak suka pada sikap pembangkangan mereka, tidak menghiraukan ancaman mereka, dan melanjutkan dakwah pada mereka dengan penuh tawakal kepada Allah, sebagaimana diperintahkan Allah dalam ayat lain:
Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (al-A.hzab/33: 48)
Di samping diperintahkan berpaling, Nabi Muhammad juga diperintahkan untuk melihat perkembangan selanjutnya, yaitu menunggu, karena pertolongan Allah pasti datang. Pertolongan itu adalah takluknya kota Mekah, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. (an-Nashr/110: 1-3)
Mereka juga akan melihat perkembangan dan menunggu. Tetapi yang mereka tunggu hanyalah kekalahan.