Sungguh, Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (QS. [38] Sad : 46)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Sungguh, Kami anugerahi mereka karunia yang besar itu karena Kami telah menyucikan jiwa mereka dengan sifat-sifat terpuji dan akhlak yang tinggi kepadanya, yaitu selalu mengingatkan umatnya kepadanegeri akhirat yang kekal dan penuh kenikmatan bagi hamba-hamba yang saleh.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah menjelaskan sebab-sebab para nabi tersebut mencapai kemuliaan baik dunia maupun akhirat adalah karena memelihara kebersihan jiwa dan menjauhkan diri dari dosa yang tercela. Karena jiwa mereka bersih dari noda-noda kemusyrikan, maka mereka ikhlas menaati perintah-perintah Allah. Juga karena mereka selalu menjauhi perbuatan-perbuatan tercela, maka mereka gigih dalam memperjuangkan kebenaran dan melenyapkan kebatilan. Dengan demikian, tergambarlah dalam jiwa mereka akhlak yang tinggi, dan sifat yang mulia yang menyebabkan mereka patut diteladani. Seluruh kegiatan mereka baik berupa tenaga, harta, maupun pikiran, semata-mata dipergunakan untuk peribadatan secara murni, dengan tujuan ingin mendapat rida Allah dan menjunjung tinggi kalimat tauhid. Dengan landasan itu, mereka selalu memperingatkan kaumnya pada kehidupan akhirat yang kekal. Kenikmatan di dunia yang hanya sementara itu hendaknya dijadikan sarana untuk berbakti pada Allah, sehingga dengan demikian mereka di akhirat memperoleh kenikmatan yang tiada putus-putusnya, yang disediakan bagi hamba-hamba yang mendapatkan keridaan-Nya. Sedang hamba-hamba yang ingkar dan selalu bergelimang dalam kesesatan hidup, akan merasakan azab yang sangat pedih.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (Shaad:46)
Mujahid mengatakan bahwa Kami jadikan mereka beramal untuk akhirat mereka tiada yang lain. Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi, yaitu mereka selalu ingat akan negeri akhirat dan selalu beramal untuk menyambutnya. Hal yang sama dikatakan pula oleh-Ata Al-Khurrasani.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah negeri surga. Allah Swt. berfirman, "Kami menganugerahkan kepada mereka surga karena mereka selalu mengingatnya." Tetapi di dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa zikrad dar ialah tempat kesudahan yang baik.
Qatadah mengatakan, mereka selalu memperingatkan manusia kepada negeri akhirat dan menganjurkan kepada mereka untuk beramal buat bekali negeri akhirat.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa dijadikan khusus bagi mereka suatu balasan yang paling utama di negeri akhirat.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan menganugerahkan kepada mereka akhlak yang tinggi) yaitu (selalu mengingatkan manusia kepada negeri akhirat) atau alam akhirat; maksudnya mengingatkan manusia kepada hari akhirat dan menganjurkan mereka untuk beramal baik sebagai bekal untuk menghadapinya. Menurut suatu qiraat dibaca Bikhaalishati Dzikrad Daar yaitu dengan dimudhafkan untuk menunjukkan makna Bayan, atau keterangan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka Kami berikan keistimewaan yaitu sifat selalu mengingat akhirat. Mereka selalu mengingat dan mengingatkan orang lain tentang akhirat.