Jika Dia menghendaki, Dia akan menghentikan angin, sehingga jadilah (kapal-kapal) itu terhenti di permukaan laut. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur, (QS. [42] Asy-Syura : 33)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Jika Dia, Allah, menghendaki,Dia akan menghentikan angin yang mendorong kapal-kapal itu dalam pelayarannya, sehingga jadilah kapal-kapal itu terhenti, tidak akan bergerak, dan tidak pula akan dapat berlayar di permukaan laut hingga sampai ke tempat tujuannya. Sungguh,pada yang demikian itu, yaitu berhenti dan berlayarnya kapal itu, terdapat tanda-tanda ke kuasaan Allah bagi orang yang selalu bersabar menerima musibah dan kesulitan dan banyak bersyukur menerima ke nikmatan dan ke senangan yang di anugerahkan Allah,
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Seandainya Allah menghendaki kapal yang berlayar tadi tidak dapat berlayar lagi, maka Dia akan menahan angin yang mendorong kapal tadi bergerak dan berlayar, dan tinggallah kapal itu tetap di permukaan air tidak dapat maju atau mundur. Orang-orang yang dapat mengerti dan menyadari hal ini ialah orang-orang yang mempunyai pandangan luas, sabar dan patuh kepada perintah Allah senantiasa mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Adanya bencana yang terjadi pada suatu tempat berupa gempa bumi, tanah longsor, ombak yang menghanyutkan dan membinasakan, dan lain-lain dianggap oleh sebagian orang hanya kejadian alam yang tidak ada hubungan sedikit pun dengan kekuasaan Allah. Firman Allah:
Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya. (Yusuf/12: 105)
Ayat ini merupakan kelanjutan ayat sebelumnya (asy-Syura/42: 32), bahwa setelah berhasil mengapung di atas air, kapal tradisional memerlukan energi angin sebagai penggerak. Dengan adanya angin kapal layar dapat terdorong dan dengannya dapat pula dikendalikan melalui penggunaan layar dan kemudi. Apabila hembusan angin terhenti maka praktis kapal tidak dapat bergerak. Dengan tidak adanya angin gelombang laut pun akan terhenti pula.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin. (Asy-Syura: 33)
Yakni angin yang bertiup di laut yang membawa bahtera bergerak. Seandai-Nya Allah menghendaki, bisa saja Dia menghentikan tiupan angin itu sehingga bahtera-bahtera itu tidak dapat bergerak, bahkan diam saja, tidak dapat maju dan tidak dapat mundur, bahkan diam saja mengapung di tengah laut.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur. (Asy-Syura: 33)
Sabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan penderitaan. Dan sesungguhnya laut yang telah ditundukkan dan angin yang telah ditiupkan sesuai dengan keperluan mereka dalam perjalanannya di laut, benar-benar terkandung bukti-bukti yang menunjukkan kepada nikmat Allah yang Dia berikan kepada makhluk-Nya.
Firman Allah Swt.:
bagi setiap orang yang banyak bersabar. (Asy-Syura: 33)
dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan serta cobaan.
dan banyak bersyukur. (Asy-Syura: 33)
bilamana dalam keadaan makmur dan senang.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu) sehingga jadilah kapal-kapal itu (terhenti) diam tidak dapat melaju (di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur) yang dimaksud adalah orang mukmin, dia dapat bersabar di kala tertimpa musibah dan bersyukur di kala hidup senang.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Allah dapat menjadikan angin itu diam tidak bergerak, jika Dia menghendaki, sehingga tidak akan ada bahtera yang dapat berlabuh di atas lautan dan bergerak ke arah tempat tujuan. Sesungguhnya berjalan dan berhentinya bahtera di bawah perintah Allah itu merupakan bukti yang jelas atas kekuasaan Tuhan. Orang-orang yang beriman, yang selalu tabah dalam kesulitan dan bersyukur dalam kesenangan, akan dapat menjadikannya sebagai bahan renungan.