Ad-Dukhan Ayat 33
وَاٰتَيْنٰهُمْ مِّنَ الْاٰيٰتِ مَا فِيْهِ بَلٰۤـؤٌا مُّبِيْنٌ ( الدخان: ٣٣ )
Wa 'Ātaynāhum Mina Al-'Āyāti Mā Fīhi Balā'un Mubīnun. (ad-Dukhān 44:33)
Artinya:
Dan telah Kami berikan kepada mereka di antara tanda-tanda (kebesaran Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata. (QS. [44] Ad-Dukhan : 33)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan telah Kami berikan kepada mereka, melalui Nabi Musa yang Kami utus sebagai rasul Kami, di antara tanda-tanda kebesaran dan bukti ke kuasaan Kami sesuatu yang di dalamnya terdapat ujian serta nikmat yang nyata.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah telah menganugerahkan kepada Bani Israil berbagai kenikmatan yang menunjukkan kemuliaan mereka di sisi Allah yang bisa menjadi pelajaran bagi orang yang memperhatikannya. Allah menyelamatkan mereka dari musuh mereka, menaungi mereka dengan awan di atas mereka, menurunkan kepada mereka manna dan salwa dan kenikmatan-kenikmatan lainnya.
Al-Hasan dan Qatadah mengatakan, yang dimaksud dengan kata-kata: "Al-Bala'ul Mubin" ialah nikmat yang nyata seperti firman Allah:
Dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. (al-Anfal/8: 17)
Dan firman-Nya:
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. (al-Anbiya'/21: 35)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami). (Ad-Dukhan: 33)
Yakni hujah-hujah, keterangan-keterangan dan mukjizat-mukjizat yang berbeda dengan hukum alam,
sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata. (Ad-Dukhan: 33)
Maksudnya, ujian yang jelas bagi orang yang mendapat petunjuk tentang seluk-beluknya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan Kami sesuatu yang di dalamnya terdapat cobaan yang nyata) yang dimaksud adalah nikmat yang nyata, yaitu dapat dibelahnya laut, diturunkannya manna dan salwa serta mukjizat-mukjizat lainnya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Allah memberikan kepada mereka, melalui Mûsâ, sejumlah bukti yang mengandung ujian yang nyata bagi mereka.
6 Tafsir as-Saadi
"Sungguh sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia, (dengan berkata), 'Serahkan kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu perbudak). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu, dan janganlah kamu menyombong-kan diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata. Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabbmu, dari keinginanmu me-rajamku, dan jika kamu tidak beriman kepadaku, maka biar-kanlah aku (memimpin Bani Israil).' Kemudian Musa berdoa kepada Rabbnya, 'Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka).' (Allah berfirman), 'Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hambaKu pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar, dan biar-kanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan. Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah, dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya, demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi tangguh. Dan sungguh telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, dari (azab) Fir'aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang me-lampaui batas. Dan sungguh telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa. Dan Kami telah mem-berikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata'." (Ad-Dukhan: 17-33).
(17) Ketika Allah سبحانه وتعالى menyebutkan pendustaan orang-orang yang mendustakan Rasul Muhammad a, Allah سبحانه وتعالى menyebutkan bahwa mereka memiliki panutan dari orang-orang yang mendus-takan sebelumnya. Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kisah mereka bersama Musa dan apa yang Allah سبحانه وتعالى timpakan pada mereka agar mereka yang mendustakan agama yang dibawa Muhammad a gentar. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَلَقَدۡ فَتَنَّا قَبۡلَهُمۡ قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَ ﴿ "Sungguh sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun," yaitu Kami uji dan tes mereka dengan diutusnya rasul Kami, Musa bin Imran, kepada mereka, seorang rasul mulia yang di dalam dirinya terdapat kemuliaan dan akhlak baik yang tidak dimiliki oleh yang lain.
(18) ﴾ أَنۡ أَدُّوٓاْ إِلَيَّ عِبَادَ ٱللَّهِۖ ﴿ "Serahkan kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu perbudak)." Artinya, Nabi Musa berkata ke-pada Fir'aun dan kaumnya, "Serahkanlah Bani Israil dan lepaskan mereka dari siksaan pedih kalian, karena mereka adalah kaumku dan orang-orang terbaik di masa mereka, kalian telah menzhalimi mereka dan memperbudak mereka tanpa hak, lepaskan mereka agar mereka menyembah Rabb mereka, ﴾ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ ﴿ "sesungguh-nya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu," yaitu utusan dari Rabb semesta alam, dipercaya atas apa yang diutuskan padaku. Dan ini mengharuskan ketundukan Fir'aun padanya secara sem-purna.
(19) ﴾ وَأَن لَّا تَعۡلُواْ عَلَى ٱللَّهِۖ ﴿ "Dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah," dengan merasa sombong untuk menyembahNya serta tinggi hati terhadap hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى, ﴾ إِنِّيٓ ءَاتِيكُم بِسُلۡطَٰنٖ مُّبِينٖ ﴿ "sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata." Yaitu dengan hujjah jelas dan nyata. Itulah mukjizat-mukjizat nyata dan bukti-bukti yang kuat dan memaksa yang dibawa Musa عليه السلام.
(20) Tapi mereka mendustakannya dan hendak membunuh beliau. Musa عليه السلام kembali kepada Rabbnya dari keburukan mereka seraya berkata, ﴾ وَإِنِّي عُذۡتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمۡ أَن تَرۡجُمُونِ ﴿ "Dan sesungguhnya aku ber-lindung kepada Rabbku dan Rabbmu, dari keinginanmu merajamku," yakni, kalian membunuhku dengan cara paling buruk, yaitu dengan cara melempari dengan batu.
(21) ﴾ وَإِن لَّمۡ تُؤۡمِنُواْ لِي فَٱعۡتَزِلُونِ ﴿ "Dan jika kamu tidak beriman kepadaku, maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)." Artinya, kalian memiliki tiga alternatif; beriman kepadaku dan itulah yang aku inginkan dari kalian, bila alternatif ini tidak kalian lakukan, maka tinggalkan aku, aku tidak menanggung apa pun dan aku tidak mendapatkan apa pun, jangan kau ganggu aku. Tapi alternatif pertama dan kedua tidak mereka lakukan, justru mereka tetap membangkang kepada Allah سبحانه وتعالى dan memusuhi nabiNya, Musa عليه السلام, tanpa memberinya kesempatan untuk mengajak kaumnya, Bani Israil.
(22) ﴾ فَدَعَا رَبَّهُۥٓ أَنَّ هَٰٓؤُلَآءِ قَوۡمٞ مُّجۡرِمُونَ ﴿ "Kemudian Musa berdoa kepada Rabbnya, 'Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segera-kanlah azab kepada mereka)'," yakni, mereka melakukan dosa yang mewajibkan disegerakannya siksaan. Nabi Musa memberitahukan kondisi mereka. Ini adalah doa dengan kondisi yang lebih mengena daripada doa dengan kata-kata sebagaimana yang Nabi Musa doa-kan untuk dirinya sendiri,
﴾ رَبِّ إِنِّي لِمَآ أَنزَلۡتَ إِلَيَّ مِنۡ خَيۡرٖ فَقِيرٞ 24 ﴿
"Ya Rabbku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (Al-Qashash: 24).
(23) Kemudian Allah سبحانه وتعالى memerintahkan agar pergi bersama hamba-hambaNya di malam hari dan Allah سبحانه وتعالى memberitahukan bahwa Fir'aun dan kaumnya akan mengikutinya.
(24) ﴾ وَٱتۡرُكِ ٱلۡبَحۡرَ رَهۡوًاۖ ﴿ "Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah," yaitu seperti kondisinya. Hal itu karena ketika Musa dan Bani Israil pergi di malam hari sebagaimana diperintahkan Allah سبحانه وتعالى dan diikuti oleh Fir'aun, Allah سبحانه وتعالى memerintahkan Nabi Musa عليه السلام untuk memukul laut kemudian berubah menjadi dua belas jalan. Air laut yang ada di sela-sela jalan itu seperti gunung besar. Musa dan kaumnya pun melintas. Ketika mereka keluar dari laut, Allah سبحانه وتعالى memerintahkan Nabi Musa عليه السلام untuk membiarkannya tetap terbelah agar dilintasi oleh Fir'aun dan bala tentaranya, ﴾ إِنَّهُمۡ جُندٞ مُّغۡرَقُونَ ﴿ "sesungguhnya me-reka adalah tentara yang akan ditenggelamkan." Ketika seluruh kaum Nabi Musa عليه السلام keluar dari air dan kaum Fir'aun masuk, Allah سبحانه وتعالى memerintahkan Nabi Musa عليه السلام untuk memukul ke arah mereka dan mereka semua tenggelam dan meninggalkan semua kenikmatan dunia. Allah سبحانه وتعالى menjadikan Bani Israil yang pernah diperbudak oleh mereka sebagai yang mewarisi mereka.
(25-28) Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ كَمۡ تَرَكُواْ مِن جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ 25 وَزُرُوعٖ وَمَقَامٖ كَرِيمٖ 26 وَنَعۡمَةٖ كَانُواْ فِيهَا فَٰكِهِينَ 27 كَذَٰلِكَۖ وَأَوۡرَثۡنَٰهَا ﴿ "Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tem-pat-tempat yang indah-indah, dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya, demikianlah dan Kami wariskan" nikmat t e r s e b u t ﴾ قَوۡمًا ءَاخَرِينَ 28 ﴿ "kepada kaum yang lain." Dalam ayat lain,
﴾ كَذَٰلِكَۖ وَأَوۡرَثۡنَٰهَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ 59 ﴿
"Seperti itulah Kami mewariskannya untuk Bani Israil." (Asy-Syu'ara`: 59).
(29) ﴾ فَمَا بَكَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلسَّمَآءُ وَٱلۡأَرۡضُ ﴿ "Maka langit dan bumi tidak me-nangisi mereka," yakni, ketika Allah سبحانه وتعالى melenyapkan dan membina-sakan mereka, langit dan bumi tidak menangisi mereka, maksud-nya tidak bersedih atas mereka dan tidak berduka karena berpisah dengan mereka. Bahkan semuanya hingga langit dan bumi bergem-bira karena kebinasaan dan lenyapnya Fir'aun dan kaumnya, sebab mereka tidak meninggalkan jejak apa pun selain apa yang membuat kelam wajah mereka dan mengharuskan mereka mendapatkan laknat serta kemurkaan seluruh alam, bahkan seketika itu juga mereka diratakan dengan tanah.
(30-31) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى memberikan karunia pada Bani Israil seraya berfirman, ﴾ وَلَقَدۡ نَجَّيۡنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ مِنَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِينِ ﴿ "Dan sungguh telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan," yang pernah mereka alami, ﴾ مِن فِرۡعَوۡنَۚ ﴿ "dari (azab) Fir'aun," karena Fir'aun menyembelih anak-anak lelaki mereka dan membiarkan wanita hidup. ﴾ إِنَّهُۥ كَانَ عَالِيٗا ﴿ "Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong," yaitu bersikap tinggi hati di bumi tanpa hak, dan ﴾ مِّنَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ ﴿ "salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas," yang melanggar hu-kum-hukum Allah سبحانه وتعالى dan berani menerjang larangan-laranganNya.
(32) ﴾ وَلَقَدِ ٱخۡتَرۡنَٰهُمۡ ﴿ "Dan sungguh telah Kami pilih mereka," yakni, Kami seleksi mereka ﴾ عَلَىٰ عِلۡمٍ ﴿ "dengan pengetahuan (Kami)," yakni, berdasarkan pengetahuan Kami pada mereka dan keberhakan mereka atas keutamaan, ﴾ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "atas bangsa-bangsa," yakni, atas bangsa-bangsa di masa mereka dan orang-orang sebelum serta sesudah mereka hingga umat Muhammad a datang, mereka adalah umat terbaik secara keseluruhan. Allah سبحانه وتعالى menjadikan umat Muhammad a sebagai umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia dan memberi mereka karunia yang tidak diberikan pada umat lain.
(33) . ﴾ وَءَاتَيۡنَٰهُم ﴿ "Dan Kami telah memberikan kepada mereka," yakni, Bani Israil, ﴾ مِّنَ ٱلۡأٓيَٰتِ ﴿ "di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami)," yang nyata dan mukjizat terang, ﴾ مَا فِيهِ بَلَٰٓؤٞاْ مُّبِينٌ ﴿ "sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata," yaitu kebaikan yang banyak dan nyata yang diberikan kepada mereka serta sebagai hujjah atas kebenaran risalah yang dibawa oleh nabi mereka, Musa عليه السلام.