Al-Insyiqaq Ayat 25
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ ࣖ ( الإنشقاق: ٢٥ )
'Illā Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Lahum 'Ajrun Ghayru Mamnūnin (al-ʾInšiq̈āq̈ 84:25)
Artinya:
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya. (QS. [84] Al-Insyiqaq : 25)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Demikianlah, Allah akan mengazab orang-orang yang ingkar. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya sebagai anugerah dari Allah dan penghargaan atas perbuatan baiknya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, percaya kepada Al-Qur'an, serta mengerjakan ajarannya dengan sebaik-baiknya, akan mendapat ganjaran dari Allah yang tidak ada putus-putusnya, abadi selama-lamanya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
{فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ}
Mengapa mereka tidak mau beriman? Dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. (Al-Insyiqaq: 20-21)
Yakni apakah yang menghalang-halangi mereka untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta hari kemudian, dan mengapa mereka apabila dibacakan kepada mereka Al-Qur'an yang merupakan ayat-ayat dan kalam Allah, lalu mereka tidak mau bersujud menghormati dan mengagungkan-Nya?
Firman Allah Swt.:
{بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُكَذِّبُونَ}
bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (nya). (Al-Insyiqaq: 22)
Yaitu sudah menjadi watak mereka mendustakan kebenaran, mengingkari dan menentangnya.
{وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ}
Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). (Al-Insyiqaq: 23)
Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati mereka.
{فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ}
Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih. (Al-Insyiqaq: 24)
Yakni maka beritakanlah kepada mereka, hai Muhammad, bahwa Allah Swt. telah menyediakan bagi mereka azab yang pedih.
Firman Allah Swt.:
{إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ}
Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. (Al-Insyiqaq: 25)
Ini merupakan isti'sna munqati, yakni tetapi orang-orang yang hatinya beriman. dan beramal saleh. (Al-Insyiqaq: 25) dengan seluruh anggota tubuhnya. bagi mereka pahala. (Al-Insyiqaq: 25) Yaitu di hari kemudian di akhirat.
{غَيْرُ مَمْنُونٍ}
yang tidak putus-putusnya. (Al-Insyiqaq: 25)
Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah tidak dikurangi. Mujahid dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah tidak terhitung banyaknya. Kesimpulan dari kedua pendapat menunjuk-kan bahwa pahala yang diterima oleh mereka di negeri akhirat tidak putus-putusnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
عَطاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (Hud: 108)
As-Saddi mengatakan bahwa sebagian ulama mengatakan sehubungan dengan makna gairu mamnun ini, bahwa makna yang dimaksud ialah tidak dikurangi. Sebagian yang lain menyebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah pahala yang tidak dikaruniakan kepada mereka. Tetapi pendapat yang terakhir ini yang berasal dari sebagian ulama banyak disanggah oleh bukan hanya seorang dari kalangan ulama. Karena sesungguhnya Allah Swt. itu memberikan karunia-Nya kepada ahli surga dalam semua keadaan, saat, dan detik mereka. Dan sesungguhnya mereka dimasukkan ke dalam surga oleh Allah Swt. hanyalah semata-mata berkat karunia dan rahmat-Nya, bukan karena amal perbuatan yang telah mereka kerjakan. Maka Dia berhak memberikan karunia-Nya kepada mereka selama-lamanya. Dan segala puji hanyalah bagi Allah semata selama-lamanya. Karena itulah mereka (ahli surga) diberi ilham untuk bertasbih dan bertahmid kepada-Nya, sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas. Dan akhir doa mereka ialah; "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kecuali) tetapi (orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya) yakni pahala mereka tidak akan terputus dan tidak akan dikurangi serta tidak akan disebut-sebutkan sekalipun sangat banyak dan berlimpah ruah untuk selama-lamanya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tetapi, orang-orang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah, yang tak akan terputus atau terhitung.
6 Tafsir as-Saadi
"Maka sungguh Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja. Dan demi malam dan apa yang diselubunginya, dan demi bulan apabila jadi purnama, sungguh kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan). Mengapa mereka tidak mau ber-iman? Dan apabila al-Qur`an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya), padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). Maka berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya." (Al-In-syiqaq: 16-25).
(16-19) Di tempat ini Allah سبحانه وتعالى bersumpah dengan tanda-tanda malam. Allah سبحانه وتعالى bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja yang merupakan sisa-sisa cahaya matahari dan sebagai pem-buka malam. ﴾ وَٱلَّيۡلِ وَمَا وَسَقَ ﴿ "Dan demi malam dan apa yang diselu-bunginya," yakni segala hewan dan apa saja yang terdapat padanya. ﴾ وَٱلۡقَمَرِ إِذَا ٱتَّسَقَ ﴿ "Dan demi bulan apabila jadi purnama," yakni penuh cahaya karena purnama. Itulah hal terindah dan banyak manfaat-nya. Obyek sumpah adalah Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ لَتَرۡكَبُنَّ ﴿ "Sungguh kamu melalui," wahai manusia ﴾ طَبَقًا عَن طَبَقٖ ﴿ "tingkat demi tingkat (dalam ke-hidupan)," yakni berbagai fase dan kondisi yang berbeda dari setetes air, segumpal darah, segumpal daging hingga ditiupnya ruh, se-lanjutnya menjadi bayi mungil lalu remaja. Setelah itu pencatatan amal, perintah, dan larangan berlaku, kemudian setelah itu me-ninggal dunia. Selanjutnya dibangkitkan dan diberi balasan atas amal perbuatannya. Berbagai fase berbeda ini berlaku pada manu-sia yang menunjukkan bahwa hanya Allah سبحانه وتعالى semata yang berhak disembah, hanya Dia yang diesakan, Dia mengatur hamba-hamba-Nya dengan kebijaksanaan dan rahmatNya, sedangkan manusia adalah makhluk miskin, lemah di bawah pengaturan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
(20-24) Meski demikian, masih banyak manusia yang tidak beriman, ﴾ وَإِذَا قُرِئَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقُرۡءَانُ لَا يَسۡجُدُونَۤ۩ ﴿ "dan apabila al-Qur`an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud," yakni tidak tunduk merendah-kan diri untuk al-Qur`an dan tidak tunduk pada perintah dan la-rangannya. ﴾ بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُكَذِّبُونَ ﴿ "Bahkan orang-orang kafir itu mendus-takan(nya)," yakni mendustakan kebenaran setelah jelas, sehingga tidak aneh bila mereka tidak beriman dan tidak tunduk pada al-Qur`an. Orang yang mendustakan kebenaran adalah pembang-kang yang tidak memiliki tipu daya di dalamnya. ﴾ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا يُوعُونَ ﴿ "Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka)," yakni, terhadap apa yang mereka lakukan dan yang mereka niatkan secara rahasia. Allah سبحانه وتعالى mengetahui rahasia dan perbuatan terang-terangan mereka dan akan membalas amal per-buatan mereka. Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿ "Maka berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih." Berita dinamakan juga kabar gembira, karena berita itu berpengaruh di diri manusia, baik berita menyenangkan atau menyedihkan.
(25) Ini adalah kondisi kebanyakan manusia; mendustakan al-Qur`an dan tidak beriman padanya. Di antara manusia ada yang diberi petunjuk oleh Allah سبحانه وتعالى dan mereka beriman padaNya serta menerima risalah yang dibawa para rasul. Maka ﴾ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ﴿ "mereka beriman dan beramal shalih," sehingga ﴾ لَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونِۭ ﴿ "bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya," yakni, tidak terputus dan pahalanya kekal yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas di benak ma-nusia. Segala puji hanya bagi Allah سبحانه وتعالى.