Skip to main content

قَالَتْ يٰوَيْلَتٰىٓ ءَاَلِدُ وَاَنَا۠ عَجُوْزٌ وَّهٰذَا بَعْلِيْ شَيْخًا ۗاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ  ( هود: ٧٢ )

qālat
قَالَتْ
(isterinya) berkata
yāwaylatā
يَٰوَيْلَتَىٰٓ
aduh celakalah aku
a-alidu
ءَأَلِدُ
apakah aku akan melahirkan
wa-anā
وَأَنَا۠
dan/padahal aku
ʿajūzun
عَجُوزٌ
sudah tua
wahādhā
وَهَٰذَا
dan ini
baʿlī
بَعْلِى
suamiku
shaykhan
شَيْخًاۖ
sudah tua
inna
إِنَّ
sesungguhnya
hādhā
هَٰذَا
ini
lashayon
لَشَىْءٌ
sungguh suatu
ʿajībun
عَجِيبٌ
sangat ajaib/aneh

Qālat Yā Waylatā 'A'alidu Wa 'Anā `Ajūzun Wa Hadhā Ba`lī Shaykhāan 'Inna Hādhā Lashay'un `Ajībun. (Hūd 11:72)

Artinya:

Dia (istrinya) berkata, “Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib.” (QS. [11] Hud : 72)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Mendengar kabar gembira tentang lahirnya seorang putra bernama Ishak dalam kondisi mereka sudah lanjut usia, dia istri Nabi Ibrahim -Sarah- berkata dengan nada keheranan sambil memukul wajah dengan jarinya seraya berkata, "Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan seorang anak padahal aku sudah tua, karena mustahil wanita seusiaku ini bisa hamil dan melahirkan seorang anak, dan lagi pula suamiku ini sudah sangat tua, untuk bisa memberikan keturunan? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib karena di luar kebiasaan yang ada (Lihat: Surah az-Zariyat/51: 29)."