Skip to main content

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِسْمٰعِيْلَ ۖاِنَّهٗ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلًا نَّبِيًّا ۚ  ( مريم: ٥٤ )

wa-udh'kur
وَٱذْكُرْ
dan ingatlah
فِى
didalam
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
Kitab
is'māʿīla
إِسْمَٰعِيلَۚ
Ismail
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya dia
kāna
كَانَ
adalah
ṣādiqa
صَادِقَ
benar
l-waʿdi
ٱلْوَعْدِ
janji
wakāna
وَكَانَ
dan adalah dia
rasūlan
رَسُولًا
seorang rasul
nabiyyan
نَّبِيًّا
seorang nabi

Wa Adhkur Fī Al-Kitābi 'Ismā`īla 'Innahu Kāna Şādiqa Al-Wa`di Wa Kāna Rasūlāan Nabīyāan. (Maryam 19:54)

Artinya:

Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi. (QS. [19] Maryam : 54)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Usai berkisah tentang Nabi Musa, Allah beralih menceritakan kisah Nabi Ismail. Wahai Nabi Muhammad, dan ceritakanlah kepada umatmu kisah Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim seperti yang diwahyukan kepadamu di dalam kitab Al-Qur’an. Terangkanlah bahwa dia betul-betul seorang yang benar perkataannya dan selalu menepati janjinya. Dia telah Kami tetapkan pula sebagai seorang rasul bagi kaumnya, yaitu suku Jurhum, salah satu kabilah Arab yang berasal dari Yaman, dan dia juga diangkat sebagai nabi yang dianugerahi kedudukan dan derajat tinggi.