Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?” (QS. [36] Yasin : 48)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Tidak hanya mengingkari utusan Allah, orang-orang kafir itu juga mengingkari hari kebangkitan. Dan apabila dikatakan bahwa mereka kelak akan dibangkitkan dari kubur, mereka itu pun berkata dengan nada mengejek, “Kapan janji hari kebangkitan itu terjadi jika kamu orang yang benar dalam perkataanmu tentangnya?”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Sisi lain dari sifat-sifat jelek kaum yang ingkar itu adalah ketidakpercayaan mereka tentang akan adanya hari Kebangkitan sesudah mati. Apabila disampaikan bahwa mereka kelak akan dibangkitkan kembali sesudah mati, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama di dunia ini, maka mereka menjawab dengan sikap mengejek, "Bilakah janji itu akan terlaksana?" Demikian keadaan kaum yang ingkar, hati mereka tidak lagi terbuka untuk menerima kebenaran. Penyesalan mereka barulah akan timbul setelah mereka menghadapi kenyataan tentang apa yang dulunya mereka ingkari.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan tentang keyakinan orang-orang kafir yang menganggap mustahil terjadinya hari kiamat. Hal ini diungkapkan melalui firman-Nya:
Bilakah (terjadinya) janji ini? (Yaa Siin:48)
Dalam ayat lain disebutkan melalui firman-Nya:
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan. (Asy Syuura:18)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan mereka berkata, "Bilakah terjadinya janji ini?) yakni hari berbangkit (jika kalian orang-orang yang benar?") mengenai apa yang kalian katakan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dengan nada mengejek, mereka berkata kepada orang-orang Mukmin, "Bilakah ancaman yang kalian katakan kepada kami akan terjadi, jika ancaman kalian itu memang benar?"