As-Saffat Ayat 148
فَاٰمَنُوْا فَمَتَّعْنٰهُمْ اِلٰى حِيْنٍ ( الصافات: ١٤٨ )
Fa'āmanū Famatta`nāhum 'Ilaá Ĥīnin. (aṣ-Ṣāffāt 37:148)
Artinya:
sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu. (QS. [37] As-Saffat : 148)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka sadar bahwa Allah dengan kasih sayang-Nya telah menyelamatkan mereka dari azab yang tampak di depan mata, sehingga mereka benar-benar beriman kepada Allah dengan tulus. Karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu, yaitu akhir hayat mereka. Anugerah semacam ini hanya Allah karuniakan kepada umat Nabi Yunus (Lihat pula: Surah Yùnus/10: 98).
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Setelah kesehatan Nabi Yunus pulih, Allah mengutusnya kembali kepada kaumnya yang pada waktu itu jumlahnya sudah sampai seratus ribu orang lebih. Kedatangannya mereka sambut dengan baik karena mereka sadar bahwa dahulu mereka telah mengecewakannya sehingga ia meninggalkan mereka. Mereka menyadari telah memperoleh kasih sayang Allah, karena mereka baru beriman ketika tanda-tanda azab Allah telah menghadang mereka. Pada umat-umat yang lalu, iman di saat seperti itu tidak diterima. Hanya umat Nabi Yunus yang dikecualikan dari ketentuan itu, sebagaimana dinyatakan dalam Surah Yunus/10:98 yang sudah diterangkan di atas. Mereka kemudian hidup bahagia dan sentosa sampai waktu yang ditetapkan bagi mereka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Lalu mereka beriman. (Ash-Shaffat: 148)
Lalu berimanlah seluruh kaum Nabi Yunus a.s.
karena itu, Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (Ash-Shaffat: 148)
Yakni sampai dengan waktu ajal mereka, seperti pengertian yang terdapat pada ayat lain melalui firman-Nya:
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (Yunus: 98)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Lalu mereka beriman) sewaktu mereka menyaksikan azab yang telah dijanjikan kepada mereka (karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka) artinya, kami biarkan mereka menikmati harta yang ada pada mereka (hingga waktu yang tertentu) hingga ajal mereka datang.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka pun menerima dakwah Yûnus. Maka Kami berikan kepada mereka nikmat Kami sampai batas waktu yang ditentukan.
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingat-lah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuh-kan untuknya sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (Ash-Shaffat: 139-148).
(139) Ini adalah satu pujian dari Allah سبحانه وتعالى terhadap hamba dan RasulNya, Yunus bin Matta عليه السلام, sebagaimana Dia telah memuji saudara-saudaranya, para nabi yang lain semuanya dengan kena-bian, kerasulan, dan berdakwah kepada Allah سبحانه وتعالى.
(140) Dan Allah سبحانه وتعالى menyebutkan tentangnya, bahwa Allah telah menghukumnya dengan hukuman duniawi yang kemudian Allah menyelamatkannya darinya disebabkan iman dan amal-amal shalihnya, seraya berfirman, ﴾ إِذۡ أَبَقَ ﴿ "Ketika ia lari," dari Rabbnya dengan rasa jengkel kepadaNya dan menyangka bahwa Dia tidak akan mampu menguasainya; dan Allah menahannya di dalam perut ikan paus. Allah سبحانه وتعالى tidak menjelaskan apa yang membuat Nabi Yunus jengkel dan tidak pula dosa yang dilakukannya, karena tidak ada gunanya bagi kita kalaupun dijelaskan. Sedangkan yang berguna bagi kita adalah apa yang telah kami sebutkan, yaitu ia berbuat dosa dan ia dihukum oleh Allah سبحانه وتعالى, padahal beliau adalah salah seorang rasul yang mulia, dan kemudian, sesudah itu Allah menyelamatkannya, menghapus celaan darinya, dan Allah menak-dirkan sebab-sebab keshalihannya. Maka setelah lari, Nabi Yunus naik ﴾ إِلَى ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ ﴿ "ke kapal yang penuh muatan," dengan para pe-numpang dan barang-barang angkutan.
(141) Setelah ia berangkat bersama yang lainnya, sedang-kan kapal itu sangat sarat (penuh muatan), dan keberatan hingga para awak kapal harus membuang sebagian dari para penumpang ke laut, seolah-olah mereka sudah tidak menemukan suatu keisti-mewaan pada siapa pun dalam masalah ini. Untuk itu mereka melakukan undian terhadap para penumpang, maka siapa yang terkena undian dan kalah, ia harus dibuang ke laut sebagai per-lakuan adil dari para awak kapal. Apabila Allah سبحانه وتعالى menghendaki suatu perkara, maka Dia mempermudah segala sebab-sebabnya. Setelah mereka melakukan pengundian, maka undian itu pun jatuh kepada Nabi Yunus ﴾ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُدۡحَضِينَ ﴿ "lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian," maksudnya: Kalah. Dan beliau pun di-ceburkan ke laut.
(142) ﴾ فَٱلۡتَقَمَهُ ٱلۡحُوتُ وَهُوَ ﴿ "Maka ia ditelan oleh ikan yang besar dalam keadaan," yakni pada saat ia ditelan, ﴾ مُلِيمٞ ﴿ "tercela." Maksud-nya, tercela sebagai yang melakukan perbuatan yang menyebab-kannya dicela, yaitu merasa jengkel hingga Tuhannya marah.
(143-144) ﴾ فَلَوۡلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلۡمُسَبِّحِينَ ﴿ "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih," maksudnya, pada waktu-waktu sebelumnya banyak melakukan ibadah kepada Rabb-nya, bertasbih dan bertahmid kepadaNya, dan ketika berada di dalam perut ikan paus itu, di mana dia berdoa dengan mengucap-kan,
﴾ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ 87 ﴿
"Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." (Al-Anbiya`: 87).(Kalau tidak), ﴾ لَلَبِثَ فِي بَطۡنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ ﴿ "niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." Maksudnya, niscaya perut ikan itu menjadi kuburannya, akan tetapi disebabkan tasbih (me-nyucikan Allah) dan ibadahnya kepada Allah, maka ia diselamat-kan oleh Allah سبحانه وتعالى, dan demikianlah Allah menyelamatkan orang-orang beriman di kala mereka terjatuh dalam kesempitan.
(145) ﴾ فَنَبَذۡنَٰهُ بِٱلۡعَرَآءِ ﴿ "Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus," dengan dilemparkan oleh ikan paus itu dari dalam perutnya ke tanah yang tandus, yaitu tanah yang kosong lagi tidak ada siapa-siapa pun, bahkan bisa jadi kosong dari pepohonan dan naungan, ﴾ وَهُوَ سَقِيمٞ ﴿ "sedang ia dalam keadaan sakit." Maksudnya, ia menderita sakit karena terkurung lama di dalam perut ikan paus hingga seperti anak burung yang baru menetas dari telur.
(146) ﴾ وَأَنۢبَتۡنَا عَلَيۡهِ شَجَرَةٗ مِّن يَقۡطِينٖ ﴿ "Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu," yang menaunginya dengan naungan-nya yang rindang, sebab naungannya sejuk dan tidak dihinggapi oleh lalat. Ini adalah bagian dari kasih sayang dan kebaikan dari Allah سبحانه وتعالى kepadanya.
(147-148) Kemudian Allah memberikan kasih sayang lagi padanya dalam bentuk yang lain dan mengaruniakan kepadanya suatu karunia yang sangat besar, yaitu Dia mengutusnya ﴾ إِلَىٰ مِاْئَةِ أَلۡفٍ ﴿ "kepada seratus ribu," orang manusia ﴾ أَوۡ يَزِيدُونَ ﴿ "atau lebih" dari itu. Artinya, mereka kalau tidak lebih dari itu, maka tidak kurang dari itu. Yunus pun mengajak mereka kepada Allah سبحانه وتعالى, ﴾ فَـَٔامَنُواْ ﴿ "Lalu mereka beriman," sehingga mereka menjadi timbangan kebaikan-kebaikan Nabi Yunus عليه السلام, karena beliaulah yang mengajak me-reka. ﴾ فَمَتَّعۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ حِينٖ ﴿ "Karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." Allah menjauhkan azab dari mereka setelah faktor-faktornya sudah ada semua. Allah ber-firman,
﴾ فَلَوۡلَا كَانَتۡ قَرۡيَةٌ ءَامَنَتۡ فَنَفَعَهَآ إِيمَٰنُهَآ إِلَّا قَوۡمَ يُونُسَ لَمَّآ ءَامَنُواْ كَشَفۡنَا عَنۡهُمۡ عَذَابَ ٱلۡخِزۡيِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَمَتَّعۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ حِينٖ 98 ﴿
"Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus. Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang meng-hinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai pada waktu yang tertentu." (Yunus: 98).