Dan barangsiapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana. (QS. [4] An-Nisa' : 111)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan barang siapa yang berbuat dosa, apa pun bentuk dan macam dosa yang dilakukannya, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk keburukan dirinya sendiri, karena akibat dari perbuatan dosanya itu akan kembali kepada dirinya, dan Allah menjatuhkan sanksi dari perbuatannya itu kepada dirinya, bukan kepada orang lain. Dan ketahuilah bahwa semua sikap, perilaku, dan perbuatan yang kamu dan siapa pun lakukan, termasuk segala macam dosa-dosa, pasti diketahui oleh Allah karena Allah selamanya Maha Mengetahui semua itu, Mahabijaksana memberikan ganjaran, sanksi dan hukuman kepada siapa pun secara wajar dan benar.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Kemudian ayat ini memperingatkan bencana perbuatan dosa, yaitu barang siapa mengerjakan dosa lalu mengira pekerjaan itu akan bermanfaat bagi dirinya niscaya dia mengalami hal yang sebaliknya. Pekerjaannya itu akan mengakibatkan bencana dan penderitaan bagi dirinya, sedikitpun tidak ada manfaatnya. Perbuatan yang busuk lambat atau cepat tercium oleh masyarakat. Pengadilan akan membuka kejelekannya di muka umum dan menjatuhkan hukuman atas dirinya. Inilah penghinaan atas dirinya dan penderitaan di dunia. Di akhirat dia akan mengalami lagi hukuman Allah. Allah dengan ilmu-Nya yang Mahaluas telah menetapkan perbuatan mana yang terlarang, dan dengan kebijaksanaan-Nya ditetapkan hukuman bagi pelanggaran atas perbuatan itu. Manusialah yang merusak dirinya sendiri bila ia melanggar batas-batas yang telah ditetapkan Tuhan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Barang siapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudaratan) dirinya sendiri.
Ayat ini semakna dengan ayat yang lain, yaitu firman-Nya:
...dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Dengan kata lain, seseorang tidak dapat menyelamatkan orang Lain. Sesungguhnya setiap orang akan menerima sendiri akibat dari apa yang dikerjakannya, tidak dapat membebankannya kepada orang lain. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
Hal tersebut terjadi berkat pengetahuan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan rahmat-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Siapa yang berbuat dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk kerugian dirinya sendiri) karena bencananya akan menimpa dirinya dan bukan diri orang lain. (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) dalam segala perbuatan-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Akibat buruk perbuatan dosa hanya akan kembali kepada pelakunya sendiri. Maka, barangsiapa berbuat dosa, berarti telah merugikan diri sendiri dan akan merasakan sendiri akibatnya. Allah Maha Mengetahui apa yang diperbuat orang itu dan akan memperlakukannya sesuai kebijakan-Nya. Allah bebas memberi siksa atau ampunan, sesuai kemahabijaksanaan-Nya.