"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalanNya, dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk." (Al-An'am: 116-117).
(116) Allah memperingatkan NabiNya agar tidak menu-ruti mayoritas manusia. Dia berfirman, ﴾ وَإِن تُطِعۡ أَكۡثَرَ مَن فِي ٱلۡأَرۡضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ ﴿ "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah." Karena kebanyakan manusia telah menyimpang dalam agama, amal, dan ilmunya. Agama mereka rusak, amal mereka memper-turutkan hawa nafsu, ilmu mereka serabutan, tak bisa mengantar-kan kepada jalan yang lurus, hanya sebatas mengikuti praduga yang tidak berguna sedikit pun bagi kebenaran dan berspekulasi dalam memberikan pernyataan atas Nama Allah tanpa landasan ilmu.
(117) Orang yang seperti inilah yang layak Allah peringat-kan hamba-hambaNya darinya dan menjelaskan keadaannya ke-pada mereka. Karena ini, walaupun ia ditujukan kepada nabi, akan tetapi umatnya mengikutinya dalam hukum-hukum lainnya yang bukan kekhususannya. Perkataan dan pembicaraan Allah adalah yang paling benar dan ﴾ هُوَ أَعۡلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِۦۖ ﴿ "Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalanNya." Dan Dia lebih mengetahui tentang orang yang mendapat petunjuk dan memberi petunjuk, maka wajib atasmu wahai orang-orang Mukmin untuk mengikuti nasihat-nasihat, perintah-perintah, dan larangan-larangan-Nya, karena Dia lebih mengetahui kemaslahatanmu dan lebih me-nyayangimu daripada dirimu sendiri.
Ayat ini menunjukkan bahwa kebenaran tidak dibuktikan dengan banyaknya pendukung, dan minimnya pendukung dalam salah satu perkara tidak menunjukkan bahwa itu tidak di atas ke-benaran, tetapi yang realistis adalah kebalikan dari itu, para peng-ikut kebenaran lebih minim jumlahnya, akan tetapi kedudukan dan pahala mereka lebih besar di sisi Allah. Yang wajib adalah mencari dalil kebenaran dan kebatilan dengan jalan yang mengantarkan kepadanya.