Mereka (para pesihir) menjawab, “Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. (QS. [7] Al-A'raf : 125)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Ancaman itu tidak membuat mereka gentar sedikit pun. Keimanan sudah sangat merasuk ke dalam kalbu mereka. Mereka para pesihir menjawab,"Sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada Tuhan Pemelihara kami, menemui-Nya dengan kematian, dalam naungan rahmat dan kenikmatan ganjaran-Nya. Demikianlah, orang beriman tidak akan merasa gentar menghadapi ancaman dan penderitaan apa pun.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini Allah menceritakan bahwa para pesihir sedikit pun tidak merasa gentar menghadapi ancaman Firaun kepada mereka. Bahkan dengan mantap dan penuh keyakinan, mereka berkata kepada Firaun, sesungguhnya hanya kepada Tuhan kami akan kembali. Ucapan mereka ini menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak peduli terhadap ancaman Firaun kepada mereka. Meskipun Firaun akan membunuh mereka, maka hal itu akan memberikan kemungkinan bagi mereka untuk segera bertemu dengan Tuhan, serta mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya yang sangat mereka dambakan. Mereka yakin, Firaun dan mereka semua akan kembali kepada Tuhan. Andaikan Firaun membunuh mereka, Firaun tidak akan hidup selama-lamanya di dunia ini. Dia akhirnya akan kembali kepada Tuhan Semesta alam, sehingga Tuhan akan mengadili mereka dan Firaun. Dengan pengertian yang terakhir ini, dapat dipahami, bahwa ucapan mereka mengandung sindiran yang tajam, bahwa Firaun bukan Tuhan seperti yang diakuinya selama ini; bahkan dibalik kekuasaannya, ada kekuasaan yang lebih tinggi. Dan mereka lebih mengutamakan rahmat dan rida Allah dari pada memuaskan hawa nafsu keduniawian di samping Firaun dan para pembesarnya. Di dalam kisah yang terdapat dalam Surah asy-Syuara, Allah menyebutkan ucapan para pesihir tersebut sebagai berikut :
Mereka berkata, "Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami. Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang-orang yang pertama-tama beriman." (asy-Syuara/26: 50-51)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Ucapan para ahli sihir yang disitir oleh firman-Nya:
Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
Artinya, kami telah yakin bahwa sesungguhnya kepada-Nya-lah kami kembali, azab-Nya lebih keras daripada siksaanmu dan pembalasanNya lebih hebat daripada apa yang engkau ancamkan kepada kami hari ini. Dan ilmu sihir yang engkau paksakan kami melakukannya lebih besar dosanya ketimbang pembalasanmu. Maka sungguh kami akan bersabar hari ini dalam menghadapi siksaanmu, agar kami terbebaskan dari azab Allah. Karena itulah mereka mengatakan seperti yang disebutkan dalam Firman-Nya :
Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami. (Al A'raf:126)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Ahli-ahli sihir itu menjawab, "Sesungguhnya kepada Tuhan kamilah) sesudah kami mati dengan cara apa pun (kami kembali) dikembalikan kelak di akhirat.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tetapi ancaman itu tidak membuat mereka bergeming sedikit pun. Keimanan sudah sangat merasuk ke dalam kalbu mereka. Mereka pun berkata kepada Fir'aun, "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami akan kembali dalam naungan rahmat dan kenikmatan ganjaran-Nya.