An-Nahl Ayat 50
يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ( النحل: ٥٠ )
Yakhāfūna Rabbahum Min Fawqihim Wa Yaf`alūna Mā Yu'umarūna. (an-Naḥl 16:50)
Artinya:
Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (QS. [16] An-Nahl : 50)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka, para malaikat, selalu takut kepada Tuhan yang kekuasaanNya berada di atas kekuasaan mereka, dan mereka senantiasa melaksanakan apa saja yang diperintahkan. Tidak pernah sekali pun mereka menyepelekan apalagi melanggarnya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Di dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan ketaatan para malaikat secara khusus, yaitu bahwa para malaikat itu tunduk di bawah kekuasaan Allah dan tekun melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya. Makhluk yang ada di langit dan di bumi tidak dapat dan tidak mampu untuk menghindari hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah yang berlaku.
Demikianlah, penjelasan ini diberikan kepada orang-orang yang mengingkari adanya Allah dan selalu membuat tipu daya itu, supaya mereka menyadari bahwa tidak ada ciptaan Allah yang dapat melepaskan diri dari kekuasaan-Nya. Allah berfirman:
Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh." (Fussilat/41: 11)
Dan firman-Nya lagi :
Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari. (ar-Ra'd/13: 15)
Dengan penjelasan ini diharapkan mereka dapat mengakhiri keingkaran mereka, dan kembali ke fitrah semula yaitu tunduk di bawah kekuasaan Allah dan mempercayai kebenaran wahyu yang diturunkan kepada hamba-Nya yang terpilih, yaitu Muhammad saw.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka.
Yakni mereka bersujud dengan rasa takut dan malu kepada Tuhan Yang Mahaagung lagi Mahabesar.
...dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
Artinya, para malaikat selalu tetap taat kepada Allah Swt. dan mengerjakan semua perintah-Nya serta meninggalkan semua larangan-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka takut) yakni para malaikat; lafal ini menjadi hal dari dhamir yang terkandung di dalam lafal yastakbiruuna (kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka) lafal fauqahum menjadi hal daripada dhamir hum; artinya yang menguasai mereka dengan keperkasaan-Nya (dan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka) untuk melakukannya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka selalu dalam keadaan takut kepada Allah yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kepada segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, se-dang mereka berendah diri. Dan kepada Allah sajalah bersujud se-gala sesuatu yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Rabb mereka yang ber-kuasa atas mereka, dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (An-Nahl: 48-50).
(48) Allah تعالى berfirman, ﴾ أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ ﴿ "Dan apakah mereka tidak memperhatikan," yaitu orang-orang yang dilanda keraguan tentang keesaan Rabb mereka, dan keagungan serta kesempurnaanNya, ﴾ إِلَىٰ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٖ ﴿ "kepada segala sesuatu yang telah diciptakan Allah," maksudnya, kepada seluruh makhlukNya dan bagaimana bayangan-nya berbolak-balik, ﴾ عَنِ ٱلۡيَمِينِ وَٱلشَّمَآئِلِ سُجَّدٗا لِّلَّهِ ﴿ "ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah," maksudnya semua bersujud kepada Rabbnya, tunduk kepada keagungan dan kebesaranNya, ﴾ وَهُمۡ دَٰخِرُونَ ﴿ "sedang mereka berendah diri," maksudnya, dalam keadaan hina-dina, berada di bawah pengendalian, pengaturan dan kekuatan-(Nya). Tiada seorang pun dari mereka kecuali ubun-ubunnya ber-ada di Tangan Allah, dan pengaturannya berada di sisiNya.
(49) ﴾ وَلِلَّهِۤ يَسۡجُدُۤ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ مِن دَآبَّةٖ ﴿ "Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi," dari bangsa makhluk yang bisa berkomunikasi mau-pun yang tidak bisa berbicara, ﴾ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ﴿ "dan (juga) para malaikat," yang mulia. Allah menyebutkan mereka secara khusus setelah kon-teks yang umum, lantaran keutamaan dan kemuliaan serta tinggi-nya intensitas ibadah mereka. Karena itu, Allah berfirman, ﴾ وَهُمۡ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ ﴿ "sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri," dari ber-ibadah kepadaNya, meski mereka berjumlah banyak, berakhlak agung dan berkekuatan (penuh),
﴾ لَّن يَسۡتَنكِفَ ٱلۡمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبۡدٗا لِّلَّهِ وَلَا ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ٱلۡمُقَرَّبُونَۚ وَمَن يَسۡتَنكِفۡ عَنۡ عِبَادَتِهِۦ وَيَسۡتَكۡبِرۡ فَسَيَحۡشُرُهُمۡ إِلَيۡهِ جَمِيعٗا 172 ﴿
"Al-Masih sama sekali tidak enggan menjadi hamba Allah, dan be-gitu pula para malaikat yang terdekat (kepada Allah). Dan barangsiapa enggan menyembahNya dan menyombongkan diri, maka Allah akan me-ngumpulkan mereka semua kepadaNya." (An-Nisa`: 172).
(50) ﴾ يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوۡقِهِمۡ ﴿ "Mereka takut kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka." Setelah Allah menyanjung mereka atas banyak-nya amalan ketaatan mereka dan ketundukan mereka kepada Allah, maka Allah juga memuji mereka atas rasa takut mereka kepada Allah yang berada di atas mereka, dengan DzatNya, kekuasaanNya dan kesempurnaan sifat-sifatNya. Mereka itu makhluk-makhluk lemah di bawah kekuasaanNya. ﴾ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ۩ ﴿ "Dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)," maksudnya apa pun yang Allah تعالى perintahkan kepada mereka, maka mereka menaati pe-rintahNya, dengan kerelaan dan kemauan sendiri.
Dan sujud para makhluk pada Allah تعالى terbagi menjadi dua: Sujud terpaksa dan tunduk atas sifat-sifat kesempurnaanNya. Sujud jenis ini bersifat umum, mencakup seluruh makhluk, baik seorang Mukmin maupun kafir, orang baik dan jelek, makhluk yang ber-bicara atau tidak. Dan (kedua) sujud (dengan kerelaan) berdasar-kan pilihannya, yang khusus terjadi pada wali-waliNya dan hamba-hambaNya yang beriman dari kalangan malaikat dan makhluk lainnya.