Al-Qalam Ayat 41
اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ ( القلم: ٤١ )
'Am Lahum Shurakā'u Falya'tū Bishurakā'ihim 'In Kānū Şādiqīna. (al-Q̈alam 68:41)
Artinya:
Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang yang benar. (QS. [68] Al-Qalam : 41)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Atau apakah mungkin mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang yang benar dalam ucapan mereka bahwa mereka akan memperoleh sama bahkan lebih dari perolehan kaum muslim.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, kembali Nabi Muhammad diperintahkan untuk menanyakan kepada orang-orang kafir itu apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang dapat menjamin kebenaran perkataan yang mereka ucapkan. Jika ada, cobalah kemukakan atau mendatangkannya untuk membuktikan jaminan mereka.
Yang dimaksud dengan "sekutu-sekutu" mereka dalam ayat ini ialah semua yang mereka sembah selain Allah, seperti patung Lata, 'Uzza, Manah, dan sebagainya. Juga termasuk di dalamnya orang-orang yang mereka hormati, dan pemuka-pemuka agama mereka.
Dengan pertanyaan terakhir ini, orang-orang kafir Mekah bertambah diam dan bungkam karena ternyata tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah, para ahli sastra mereka yang terkenal, seperti al-Walid bin al-Mugirah, dan lain-lain tidak sanggup mengemukakan atau mendatangkannya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Setelah menyebutkan perihal orang-orang yang memiliki kebun-kebun di dunia dan pembalasan azab yang menimpa mereka akibat kedurhakaan mereka kepada Allah Swt. dan menentang perintah-Nya, berikutnya Allah menyebutkan perihal orang yang bertakwa kepada-Nya dan taat kepada perintah-Nya, bahwa mereka di negeri akhirat akan mendapat taman-taman surga yang penuh dengan kenikmatan dan tidak akan musnah, tidak akan ada habis-habisnya serta tiada putus-putusnya kenikmatan yang ada di dalamnya. Kemudian Allah Swt. berfirman:
Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir). (Al-Qalam: 35)
Yakni apakah pantas jika Kami menyamakan antara orang-orang muslim dan orang-orang kafir dalam hal pembalasan? Tentu saja tidak, demi Tuhan yang memiliki bumi dan langit. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Mengapa kamu (berbuat demikian), bagaimanakah kamu mengambil keputusan? (Al-Qalam: 36)
Maksudnya, mengapa kamu bisa mempunyai kesimpulan seperti itu? Kemudian Allah Swt. berfirman:
Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu pelajari? Sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya. (Al-Qalam: 37-38)
Allah Swt. berfirman bahwa apakah di tangan kalian terdapat sebuah kitab yang diturunkan dari langit, yang dipelajari, dihafalkan dan beredar di tangan kalian secara turun-temurun dari pendahulu sampai ke generasi berikutnya hingga sampai pada kalian, yang isinya memperkuat dan mengukuhkan apa yang kamu sangkakan itu?
Sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendak hatimu)? (Al-Qalam: 38-39)
Yaitu apakah kamu mempunyai janji dan ikraryangdikukuhkan dari sisi Kami?
sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? (Al-Qalam: 39)
Yakni sesungguhnya kamu dapat memperoleh apa yang kamu ingini dan apa yang kamu sukai.
Tanyakanlah kepada mereka, "Siapakah di antara mereka yang bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil itu?" (Al-Qalam: 40)
Artinya, katakanlah kepada mereka bahwa siapakah yang akan menjamin dan bertanggung jawab terhadap keputusan itu?
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan itu?
Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? (Al-Qalam: 41)
Yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan (yang mereka ada-adakan).
Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. (Al-Qalam: 41)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Atau apakah mereka mempunyai) di sisi mereka (sekutu-sekutu?) yang sepakat dengan mereka tentang ucapan itu, yaitu mereka akan menjamin bagi mereka dalam hal ini. Maka apabila memang demikian keadaannya (maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutu mereka) yang akan memberikan jaminan tentang hal itu bagi mereka (jika mereka adalah orang-orang yang benar.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Atau apakah ada orang yang menyertai mereka dan mengikuti jalan mereka dalam ucapan tersebut? Datangkanlah sekutu-sekutu mereka jika mereka benar dalam tuduhan tersebut."
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya. Maka apa-kah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian); bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Atau ada-kah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu? Atau apakah kamu mem-peroleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai Hari Kiamat? Sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka, 'Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?' Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatang-kan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar." (Al-Qalam: 34-41).
(34-41) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan apa yang dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa yang menjaga diri dari kekufuran dan berbagai kemaksiatan, berupa berbagai macam kenikmatan dan kehidupan sentosa di dekat Allah, Dzat Yang Mahamulia. Kebi-jaksanaan Allah سبحانه وتعالى tidak menyamakan antara orang-orang yang bertakwa yang menunaikan hak-hak Rabb mereka, tunduk pada perintah-perintahNya dan yang meniti ridhaNya seperti orang-orang pendosa yang larut dalam kemaksiatan, mengkufuri ayat-ayatNya, membangkang rasul-rasulNya dan memerangi para kekasihNya.
Jika ada yang mengira balasan kedua golongan tersebut sama, tentu hukum yang berlaku tidak adil. Hukumnya batil dan pandangannya tidak benar. Jika para pendosa mengira demikian, mereka sama sekali tidak memiliki sandaran. Bukan kitab yang mereka pelajari dan baca yang menyebutkan bahwa mereka ada-lah penghuni surga, mereka mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan pilih, mereka juga tidak memiliki janji dan sumpah sempurna di sisi Allah سبحانه وتعالى pada Hari Kiamat bahwa mereka akan mendapatkan apa pun yang mereka putuskan, mereka juga tidak memiliki sekutu dan teman yang membantu mereka mendapatkan
apa yang mereka inginkan. Jika mereka memiliki sekutu dan te-man, silahkan mereka datangkan jika mereka adalah orang-orang yang benar. Sebagaimana diketahui, semua hal itu tidak ada. Me-reka tidak memiliki kitab dan janji di sisi Allah سبحانه وتعالى akan mendapat-kan keselamatan, mereka juga tidak memiliki sekutu yang akan menolong mereka. Maka dapat diketahui bahwa klaim mereka batil belaka. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ سَلۡهُمۡ أَيُّهُم بِذَٰلِكَ زَعِيمٌ ﴿ "Tanyakanlah kepada mereka, 'Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu'." Maksudnya, siapa yang bertanggung jawab atas klaim yang jelas-jelas batil ini. Tidak akan ada seorang pun yang mau mengakui dan bertanggung jawab.