Skip to main content

۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ   ( الشورى: ٥١ )

wamā
وَمَا
dan tidak
kāna
كَانَ
ada
libasharin
لِبَشَرٍ
bagi seorang manusia
an
أَن
bahwa
yukallimahu
يُكَلِّمَهُ
berkata dengannya
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
illā
إِلَّا
kecuali
waḥyan
وَحْيًا
wahyu
aw
أَوْ
atau
min
مِن
dari
warāi
وَرَآئِ
belakang
ḥijābin
حِجَابٍ
tabir
aw
أَوْ
atau
yur'sila
يُرْسِلَ
mengutus
rasūlan
رَسُولًا
utusan
fayūḥiya
فَيُوحِىَ
lalu diwahyukan
bi-idh'nihi
بِإِذْنِهِۦ
dengan idzin-Nya
مَا
apa yang
yashāu
يَشَآءُۚ
Dia kehendaki
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
ʿaliyyun
عَلِىٌّ
Maha Tinggi
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.

Tafsir

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗوَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ   ( الشورى: ٥٢ )

wakadhālika
وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
awḥaynā
أَوْحَيْنَآ
Kami wahyukan
ilayka
إِلَيْكَ
kepadamu
rūḥan
رُوحًا
roh/Al Qur'an
min
مِّنْ
dari
amrinā
أَمْرِنَاۚ
urusan Kami
مَا
tidaklah
kunta
كُنتَ
kamu adalah
tadrī
تَدْرِى
kamu mengetahui
مَا
apakah
l-kitābu
ٱلْكِتَٰبُ
Al kitab
walā
وَلَا
dan tidak
l-īmānu
ٱلْإِيمَٰنُ
iman
walākin
وَلَٰكِن
akan tetapi
jaʿalnāhu
جَعَلْنَٰهُ
Kami jadikannya
nūran
نُورًا
cahaya
nahdī
نَّهْدِى
Kami beri petunjuk
bihi
بِهِۦ
dengannya
man
مَن
siapa
nashāu
نَّشَآءُ
Kami kehendaki
min
مِنْ
dari
ʿibādinā
عِبَادِنَاۚ
hamba-hamba Kami
wa-innaka
وَإِنَّكَ
dan sesungguhnya kamu
latahdī
لَتَهْدِىٓ
benar-benar kamu memberi petunjuk
ilā
إِلَىٰ
kepada
ṣirāṭin
صِرَٰطٍ
jalan
mus'taqīmin
مُّسْتَقِيمٍ
yang lurus

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,

Tafsir

صِرَاطِ اللّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ اَلَآ اِلَى اللّٰهِ تَصِيْرُ الْاُمُوْرُ ࣖ   ( الشورى: ٥٣ )

ṣirāṭi
صِرَٰطِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
alladhī
ٱلَّذِى
yang
lahu
لَهُۥ
kepunyaan-Nya
مَا
segala apa yang
فِى
di
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wamā
وَمَا
dan segala apa yang
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِۗ
bumi
alā
أَلَآ
ingatlah
ilā
إِلَى
kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
taṣīru
تَصِيرُ
kembali
l-umūru
ٱلْأُمُورُ
segala urusan

(Yaitu) jalan Allah yang milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah.

Tafsir