Wa 'In Fātakum Shay'un Min 'Azwājikum 'Ilaá Al-Kuffāri Fa`āqabtum Fa'ātū Al-Ladhīna Dhahabat 'Azwājuhum Mithla Mā 'Anfaqū Wa Attaqū Allāha Al-Ladhī 'Antum Bihi Mu'uminūna.
Dan jika ada sesuatu (pengembalian mahar) yang belum kamu selesaikan dari istri-istrimu yang lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu dapat mengalahkan mereka maka berikanlah (dari harta rampasan) kepada orang-orang yang istrinya lari itu sebanyak mahar yang telah mereka berikan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah yang kepada-Nya kamu beriman.
Yā 'Ayyuhā An-Nabīyu 'Idhā Jā'aka Al-Mu'uminātu Yubāyi`naka `Alaá 'An Lā Yushrikna Billāhi Shay'āan Wa Lā Yasriqna Wa Lā Yaznīna Wa Lā Yaqtulna 'Awlādahunna Wa Lā Ya'tīna Bibuhtānin Yaftarīnahu Bayna 'Aydīhinna Wa 'Arjulihinna Wa Lā Ya`şīnaka Fī Ma`rūfin Fabāyi`hunna Wa Astaghfir Lahunna Allāha 'Inna Allāha Ghafūrun Raĥīmun.
Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan yang mukmin datang kepadamu untuk mengadakan bai‘at (janji setia), bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Tatawallaw Qawmāan Ghađiba Allāhu `Alayhim Qad Ya'isū Mina Al-'Ākhirati Kamā Ya'isa Al-Kuffāru Min 'Aşĥābi Al-Qubūri
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan orang-orang yang dimurkai Allah sebagai penolongmu, sungguh, mereka telah putus asa terhadap akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur juga berputus asa.