Skip to main content

وَاِذَآ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُوْ دُعَاۤءٍ عَرِيْضٍ   ( فصلت: ٥١ )

wa-idhā
وَإِذَآ
dan apabila
anʿamnā
أَنْعَمْنَا
Kami berikan nikmat
ʿalā
عَلَى
atas
l-insāni
ٱلْإِنسَٰنِ
manusia
aʿraḍa
أَعْرَضَ
ia berpaling
wanaā
وَنَـَٔا
dan menjauhkan diri
bijānibihi
بِجَانِبِهِۦ
disampingnya
wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
massahu
مَسَّهُ
menimpanya
l-sharu
ٱلشَّرُّ
kejelekan
fadhū
فَذُو
maka ia mempunyai
duʿāin
دُعَآءٍ
permohonan
ʿarīḍin
عَرِيضٍ
luas/panjang

Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia banyak berdoa.

Tafsir

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ثُمَّ كَفَرْتُمْ بِهٖ مَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ هُوَ فِيْ شِقَاقٍۢ بَعِيْدٍ   ( فصلت: ٥٢ )

qul
قُلْ
katakanlah
ara-aytum
أَرَءَيْتُمْ
bagaimana pendapatmu
in
إِن
jika
kāna
كَانَ
ia adalah
min
مِنْ
dari
ʿindi
عِندِ
sisi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
thumma
ثُمَّ
kemudian
kafartum
كَفَرْتُم
kamu ingkar
bihi
بِهِۦ
padanya
man
مَنْ
siapakah
aḍallu
أَضَلُّ
lebih sesat
mimman
مِمَّنْ
dari pada orang
huwa
هُوَ
dia
فِى
dalam
shiqāqin
شِقَاقٍۭ
perselisihan
baʿīdin
بَعِيدٍ
jauh

Katakanlah, “Bagaimana pendapatmu jika (Al-Qur'an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)?”

Tafsir

سَنُرِيْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰفَاقِ وَفِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ   ( فصلت: ٥٣ )

sanurīhim
سَنُرِيهِمْ
akan Kami perlihatkan kepada mereka
āyātinā
ءَايَٰتِنَا
tanda-tanda Kami
فِى
pada
l-āfāqi
ٱلْءَافَاقِ
segenap penjuru
wafī
وَفِىٓ
dan pada
anfusihim
أَنفُسِهِمْ
diri mereka
ḥattā
حَتَّىٰ
sehingga
yatabayyana
يَتَبَيَّنَ
jelas
lahum
لَهُمْ
bagi mereka
annahu
أَنَّهُ
bahwasanya ia
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّۗ
hak/benar
awalam
أَوَلَمْ
ataukah tidak
yakfi
يَكْفِ
cukup
birabbika
بِرَبِّكَ
dengan Tuhanmu
annahu
أَنَّهُۥ
bahwasanya Dia
ʿalā
عَلَىٰ
atas
kulli
كُلِّ
segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
shahīdun
شَهِيدٌ
menjadi saksi

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Tafsir

اَلَآ اِنَّهُمْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَاۤءِ رَبِّهِمْ ۗ اَلَآ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطٌ ࣖ  ( فصلت: ٥٤ )

alā
أَلَآ
ingatlah
innahum
إِنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
فِى
dalam
mir'yatin
مِرْيَةٍ
keraguan
min
مِّن
dari
liqāi
لِّقَآءِ
pertemuan
rabbihim
رَبِّهِمْۗ
Tuhan mereka
alā
أَلَآ
ingatlah
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
bikulli
بِكُلِّ
dengan segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
muḥīṭun
مُّحِيطٌۢ
Maha Meliputi

Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu.

Tafsir