ثُمَّ
kemudian
أَمَاتَهُۥ
Dia mematikannya
فَأَقْبَرَهُۥ
lalu Dia memasukkannya dalam kubur
Thumma 'Amātahu Fa'aqbarahu.
kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
ثُمَّ
kemudian
إِذَا
apabila
شَآءَ
Dia menghendaki
أَنشَرَهُۥ
Dia membangkitkan
Thumma 'Idhā Shā'a 'Ansharahu.
kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
كَلَّا
sekali-kali jangan
لَمَّا
belum
يَقْضِ
ia melaksanakan
مَآ
apa
أَمَرَهُۥ
Dia perintahkan kepadanya
Kallā Lammā Yaqđi Mā 'Amarahu.
Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
فَلْيَنظُرِ
maka hendaklah ia memperhatikan
ٱلْإِنسَٰنُ
manusia
إِلَىٰ
kepada
طَعَامِهِۦٓ
makanannya
Falyanžuri Al-'Insānu 'Ilaá Ţa`āmihi.
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
أَنَّا
sesungguhnya kami
صَبَبْنَا
Kami telah mencurahkan
ٱلْمَآءَ
air
صَبًّا
tercurah
'Annā Şababnā Al-Mā'a Şabbāan.
Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
ثُمَّ
kemudian
شَقَقْنَا
Kami belah
ٱلْأَرْضَ
bumi
شَقًّا
belahan (sebaik-baiknya)
Thumma Shaqaqnā Al-'Arđa Shaqqāan.
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
فَأَنۢبَتْنَا
lalu Kami tumbuhkan
فِيهَا
padanya
حَبًّا
biji-bijian
Fa'anbatnā Fīhā Ĥabbāan.
lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
وَعِنَبًا
dan angur
وَقَضْبًا
dan sayur-sayuran
Wa `Inabāan Wa Qađbāan.
dan anggur dan sayur-sayuran,
وَحَدَآئِقَ
dan kebun-kebun
غُلْبًا
subur/lebat
Wa Ĥadā'iqa Ghulbāan.
dan kebun-kebun (yang) rindang,