ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ ( عبس: ٢١ )
kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ ( عبس: ٢٢ )
kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ ( عبس: ٢٣ )
Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ ( عبس: ٢٤ )
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ ( عبس: ٢٥ )
Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ ( عبس: ٢٦ )
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ ( عبس: ٢٧ )
lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ ( عبس: ٢٨ )
dan anggur dan sayur-sayuran,
وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ ( عبس: ٢٩ )
dan zaitun dan pohon kurma,
وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا ( عبس: ٣٠ )
dan kebun-kebun (yang) rindang,