Skip to main content

فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗفَمَا كَانَ لَهٗ مِنْ فِئَةٍ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖوَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ   ( القصص: ٨١ )

fakhasafnā
فَخَسَفْنَا
maka Kami benamkan
bihi
بِهِۦ
dengannya
wabidārihi
وَبِدَارِهِ
dan dengan rumahnya
l-arḍa
ٱلْأَرْضَ
bumi
famā
فَمَا
maka tidak
kāna
كَانَ
ada
lahu
لَهُۥ
baginya
min
مِن
dari
fi-atin
فِئَةٍ
golongan
yanṣurūnahu
يَنصُرُونَهُۥ
mereka menolongnya
min
مِن
dari
dūni
دُونِ
selain
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wamā
وَمَا
dan tidak
kāna
كَانَ
ada
mina
مِنَ
dari/termasuk
l-muntaṣirīna
ٱلْمُنتَصِرِينَ
orang-orang yang dapat menolong

Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.

Tafsir

وَاَصْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَنَّوْا مَكَانَهٗ بِالْاَمْسِ يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُۚ لَوْلَآ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۗوَيْكَاَنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ ࣖ   ( القصص: ٨٢ )

wa-aṣbaḥa
وَأَصْبَحَ
dan jadilah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
tamannaw
تَمَنَّوْا۟
(mereka) menginginkan
makānahu
مَكَانَهُۥ
kedudukannya
bil-amsi
بِٱلْأَمْسِ
dengan kemarin
yaqūlūna
يَقُولُونَ
mereka berkata
wayka-anna
وَيْكَأَنَّ
aduh
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
yabsuṭu
يَبْسُطُ
melapangkan
l-riz'qa
ٱلرِّزْقَ
rezeki
liman
لِمَن
bagi siapa
yashāu
يَشَآءُ
Dia kehendaki
min
مِنْ
dari
ʿibādihi
عِبَادِهِۦ
hamba-hamba-Nya
wayaqdiru
وَيَقْدِرُۖ
dan Dia menyempitkan
lawlā
لَوْلَآ
jika tidak
an
أَن
bahwa
manna
مَّنَّ
karunia
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalaynā
عَلَيْنَا
atas kami
lakhasafa
لَخَسَفَ
tentu Dia telah membenamkan
binā
بِنَاۖ
dengan kami
wayka-annahu
وَيْكَأَنَّهُۥ
aduh
لَا
tidak
yuf'liḥu
يُفْلِحُ
beruntung
l-kāfirūna
ٱلْكَٰفِرُونَ
orang-orang yang ingkar

Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Karun) itu berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).”

Tafsir

تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ   ( القصص: ٨٣ )

til'ka
تِلْكَ
itu
l-dāru
ٱلدَّارُ
rumah/kampung
l-ākhiratu
ٱلْءَاخِرَةُ
akhirat
najʿaluhā
نَجْعَلُهَا
Kami jadikannya
lilladhīna
لِلَّذِينَ
bagi orang-orang yang
لَا
tidak
yurīdūna
يُرِيدُونَ
(mereka) menghendaki
ʿuluwwan
عُلُوًّا
kesombongan diri
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
muka bumi
walā
وَلَا
dan tidak
fasādan
فَسَادًاۚ
membuat kerusakan
wal-ʿāqibatu
وَٱلْعَٰقِبَةُ
dan akibat/kesudahan
lil'muttaqīna
لِلْمُتَّقِينَ
bagi orang-orang yang bertakwa

Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa.

Tafsir

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ   ( القصص: ٨٤ )

man
مَن
barangsiapa
jāa
جَآءَ
datang
bil-ḥasanati
بِٱلْحَسَنَةِ
dengan kebaikan
falahu
فَلَهُۥ
maka baginya
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
min'hā
مِّنْهَاۖ
dari padanya
waman
وَمَن
dan barangsiapa
jāa
جَآءَ
datang
bil-sayi-ati
بِٱلسَّيِّئَةِ
dengan kejahatan
falā
فَلَا
maka tidak
yuj'zā
يُجْزَى
diberi balasan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ʿamilū
عَمِلُوا۟
(mereka) kerjakan
l-sayiāti
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
kejahatan
illā
إِلَّا
melainkan
مَا
apa
kānū
كَانُوا۟
yang adalah
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.

Tafsir

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ   ( القصص: ٨٥ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
alladhī
ٱلَّذِى
yang
faraḍa
فَرَضَ
mewajibkan
ʿalayka
عَلَيْكَ
atasmu
l-qur'āna
ٱلْقُرْءَانَ
Al-Qur'an
larādduka
لَرَآدُّكَ
benar-benar akan mengembalikan kamu
ilā
إِلَىٰ
kepada
maʿādin
مَعَادٍۚ
tempat kembali
qul
قُل
katakanlah
rabbī
رَّبِّىٓ
Tuhanku
aʿlamu
أَعْلَمُ
lebih mengetahui
man
مَن
orang
jāa
جَآءَ
datang
bil-hudā
بِٱلْهُدَىٰ
dengan petunjuk
waman
وَمَنْ
dan orang
huwa
هُوَ
ia
فِى
dalam
ḍalālin
ضَلَٰلٍ
kesesatan
mubīnin
مُّبِينٍ
yang nyata

Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

Tafsir

وَمَا كُنْتَ تَرْجُوْٓا اَنْ يُّلْقٰٓى اِلَيْكَ الْكِتٰبُ اِلَّا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ ظَهِيْرًا لِّلْكٰفِرِيْنَ ۖ   ( القصص: ٨٦ )

wamā
وَمَا
dan tidak ada
kunta
كُنتَ
kamu
tarjū
تَرْجُوٓا۟
kamu mengharap
an
أَن
bahwa
yul'qā
يُلْقَىٰٓ
dijatuhkan/diturunkan
ilayka
إِلَيْكَ
kepadamu
l-kitābu
ٱلْكِتَٰبُ
Kitab
illā
إِلَّا
melainkan
raḥmatan
رَحْمَةً
suatu rahmat
min
مِّن
dari
rabbika
رَّبِّكَۖ
Tuhanmu
falā
فَلَا
maka janganlah
takūnanna
تَكُونَنَّ
sekali-kali kamu menjadi
ẓahīran
ظَهِيرًا
penolong
lil'kāfirīna
لِّلْكَٰفِرِينَ
bagi orang-orang yang kafir

Dan engkau (Muhammad) tidak pernah mengharap agar Kitab (Al-Qur'an) itu diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) sebagai rahmat dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau menjadi penolong bagi orang-orang kafir,

Tafsir

وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ بَعْدَ اِذْ اُنْزِلَتْ اِلَيْكَ وَادْعُ اِلٰى رَبِّكَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ۚ   ( القصص: ٨٧ )

walā
وَلَا
dan jangan
yaṣuddunnaka
يَصُدُّنَّكَ
sekali-kali mereka menghalang-halangimu
ʿan
عَنْ
dari
āyāti
ءَايَٰتِ
ayat-ayat
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
baʿda
بَعْدَ
sesudah
idh
إِذْ
tatkala
unzilat
أُنزِلَتْ
diturunkan
ilayka
إِلَيْكَۖ
kepadamu
wa-ud'ʿu
وَٱدْعُ
dan serulah
ilā
إِلَىٰ
kepada
rabbika
رَبِّكَۖ
Tuhanmu
walā
وَلَا
dan janganlah
takūnanna
تَكُونَنَّ
sekali-kali kamu menjadi
mina
مِنَ
dari/termasuk
l-mush'rikīna
ٱلْمُشْرِكِينَ
orang-orang yang mempersekutukan

dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau (Muhammad) untuk (menyampaikan) ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah (manusia) agar (beriman) kepada Tuhanmu, dan janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik.

Tafsir

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ   ( القصص: ٨٨ )

walā
وَلَا
dan jangan
tadʿu
تَدْعُ
kamu seru/sembah
maʿa
مَعَ
beserta/disamping
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
ilāhan
إِلَٰهًا
Tuhan
ākhara
ءَاخَرَۘ
yang lain
لَآ
tidak ada
ilāha
إِلَٰهَ
tuhan
illā
إِلَّا
melainkan
huwa
هُوَۚ
Dia
kullu
كُلُّ
segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
hālikun
هَالِكٌ
binasa
illā
إِلَّا
kecuali
wajhahu
وَجْهَهُۥۚ
wajah/dzat-Nya
lahu
لَهُ
bagi-Nya
l-ḥuk'mu
ٱلْحُكْمُ
hukum/penentuan
wa-ilayhi
وَإِلَيْهِ
dan kepadaNya
tur'jaʿūna
تُرْجَعُونَ
kalian dikembalikan

Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.

Tafsir