Wa Laqad Waşşalnā Lahumu Al-Qawla La`allahum Yatadhakkarūna.
Dan sungguh, Kami telah menyampaikan perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka selalu mengingatnya.
Al-Ladhīna 'Ātaynāhumu Al-Kitāba Min Qablihi Hum Bihi Yu'uminūna.
Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur'an).
Wa 'Idhā Yutlaá `Alayhim Qālū 'Āmannā Bihi 'Innahu Al-Ĥaqqu Min Rabbinā 'Innā Kunnā Min Qablihi Muslimīna.
Dan apabila (Al-Qur'an) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Al-Qur'an) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim.”
'Ūlā'ika Yu'utawna 'Ajrahum Marratayni Bimā Şabarū Wa Yadra'ūna Bil-Ĥasanati As-Sayyi'ata Wa Mimmā Razaqnāhum Yunfiqūna.
Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur'an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka.
Wa 'Idhā Sami`ū Al-Laghwa 'A`rađū `Anhu Wa Qālū Lanā 'A`mālunā Wa Lakum 'A`mālukum Salāmun `Alaykum Lā Nabtaghī Al-Jāhilīna.
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.”
'Innaka Lā Tahdī Man 'Aĥbabta Wa Lakinna Allāha Yahdī Man Yashā'u Wa Huwa 'A`lamu Bil-Muhtadīna.
Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Wa Qālū 'In Nattabi`i Al-Hudaá Ma`aka Nutakhaţţaf Min 'Arđinā 'Awalam Numakkin Lahum Ĥaramāan 'Āmināan Yujbaá 'Ilayhi Thamarātu Kulli Shay'in Rizqāan Min Ladunnā Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna.
Dan mereka berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” (Allah berfirman) Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Wa Kam 'Ahlaknā Min Qaryatin Baţirat Ma`īshatahā Fatilka Masākinuhum Lam Tuskan Min Ba`dihim 'Illā Qalīlāan Wa Kunnā Naĥnu Al-Wārithīna.
Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah Kami binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Dan Kamilah yang mewarisinya.”
Wa Mā Kāna Rabbuka Muhlika Al-Quraá Ĥattaá Yab`atha Fī 'Ummihā Rasūlāan Yatlū `Alayhim 'Āyātinā Wa Mā Kunnā Muhlikī Al-Quraá 'Illā Wa 'Ahluhā Žālimūna.
Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman.
Wa Mā 'Ūtītum Min Shay'in Famatā`u Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Zīnatuhā Wa Mā `Inda Allāhi Khayrun Wa 'Abqaá 'Afalā Ta`qilūna.
Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?