Skip to main content

۞ وَلَقَدْ وَصَّلْنَا لَهُمُ الْقَوْلَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ۗ   ( القصص: ٥١ )

walaqad
وَلَقَدْ
dan sesungguhnya
waṣṣalnā
وَصَّلْنَا
telah Kami sampaikan
lahumu
لَهُمُ
kepada mereka
l-qawla
ٱلْقَوْلَ
perkataan
laʿallahum
لَعَلَّهُمْ
agar mereka
yatadhakkarūna
يَتَذَكَّرُونَ
mereka ingat/mendapat pelajaran

Dan sungguh, Kami telah menyampaikan perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka selalu mengingatnya.

Tafsir

اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِهٖ هُمْ بِهٖ يُؤْمِنُوْنَ   ( القصص: ٥٢ )

alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ātaynāhumu
ءَاتَيْنَٰهُمُ
Kami datangkan kepada mereka
l-kitāba
ٱلْكِتَٰبَ
Al-Qur'an
min
مِن
dari
qablihi
قَبْلِهِۦ
sebelumnya
hum
هُم
mereka
bihi
بِهِۦ
dengannya
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
mereka beriman

Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur'an).

Tafsir

وَاِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖٓ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّنَآ اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهٖ مُسْلِمِيْنَ   ( القصص: ٥٣ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
yut'lā
يُتْلَىٰ
dibacakan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
qālū
قَالُوٓا۟
mereka berkata
āmannā
ءَامَنَّا
kami beriman
bihi
بِهِۦٓ
dengannya/kepadanya
innahu
إِنَّهُ
sesungguhnya ia
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّ
benar
min
مِن
dari
rabbinā
رَّبِّنَآ
Tuhan kami
innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
kunnā
كُنَّا
adalah kami
min
مِن
dari
qablihi
قَبْلِهِۦ
sebelumnya
mus'limīna
مُسْلِمِينَ
orang-orang muslim

Dan apabila (Al-Qur'an) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Al-Qur'an) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim.”

Tafsir

اُولٰۤىِٕكَ يُؤْتَوْنَ اَجْرَهُمْ مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا وَيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ   ( القصص: ٥٤ )

ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
yu'tawna
يُؤْتَوْنَ
diberi
ajrahum
أَجْرَهُم
pahala mereka
marratayni
مَّرَّتَيْنِ
dua kali
bimā
بِمَا
dengan apa/sebab
ṣabarū
صَبَرُوا۟
mereka bersabar
wayadraūna
وَيَدْرَءُونَ
dan mereka menolak
bil-ḥasanati
بِٱلْحَسَنَةِ
dengan kebaikan
l-sayi-ata
ٱلسَّيِّئَةَ
kejahatan
wamimmā
وَمِمَّا
dan sebagian dari apa
razaqnāhum
رَزَقْنَٰهُمْ
Kami telah rezekikan kepada mereka
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
mereka menafkahkan

Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur'an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka.

Tafsir

وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ  ( القصص: ٥٥ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
samiʿū
سَمِعُوا۟
mereka mendengar
l-laghwa
ٱللَّغْوَ
perkara yang sia-sia
aʿraḍū
أَعْرَضُوا۟
mereka berpaling
ʿanhu
عَنْهُ
dari padanya
waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
lanā
لَنَآ
bagi kami
aʿmālunā
أَعْمَٰلُنَا
amal-amal kami
walakum
وَلَكُمْ
dan bagi kamu
aʿmālukum
أَعْمَٰلُكُمْ
amal-amal kamu
salāmun
سَلَٰمٌ
sejahtera
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
لَا
tidak
nabtaghī
نَبْتَغِى
kami mau/ingin
l-jāhilīna
ٱلْجَٰهِلِينَ
orang-orang yang bodoh/jahil

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.”

Tafsir

اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ   ( القصص: ٥٦ )

innaka
إِنَّكَ
sesungguhnya kamu
لَا
tidak
tahdī
تَهْدِى
kamu dapat memberi petunjuk
man
مَنْ
siapa/orang
aḥbabta
أَحْبَبْتَ
kamu cintai/sukai
walākinna
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
yahdī
يَهْدِى
memberi petunjuk
man
مَن
siapa/orang
yashāu
يَشَآءُۚ
Dia kehendaki
wahuwa
وَهُوَ
dan Dia
aʿlamu
أَعْلَمُ
lebih mengetahui
bil-muh'tadīna
بِٱلْمُهْتَدِينَ
dengan/kepada orang-orang yang mau menerima petunjuk

Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

Tafsir

وَقَالُوْٓا اِنْ نَّتَّبِعِ الْهُدٰى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ اَرْضِنَاۗ اَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَّهُمْ حَرَمًا اٰمِنًا يُّجْبٰٓى اِلَيْهِ ثَمَرٰتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّنْ لَّدُنَّا وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ   ( القصص: ٥٧ )

waqālū
وَقَالُوٓا۟
dan mereka berkata
in
إِن
jika
nattabiʿi
نَّتَّبِعِ
kami mengikuti
l-hudā
ٱلْهُدَىٰ
petunjuk
maʿaka
مَعَكَ
bersama kamu
nutakhaṭṭaf
نُتَخَطَّفْ
kami disambar petir/diusir
min
مِنْ
dari
arḍinā
أَرْضِنَآۚ
bumi/negeri kami
awalam
أَوَلَمْ
sudah tidak
numakkin
نُمَكِّن
Kami meneguhkan
lahum
لَّهُمْ
bagi/kepada mereka
ḥaraman
حَرَمًا
yang suci
āminan
ءَامِنًا
yang aman
yuj'bā
يُجْبَىٰٓ
dipungut (tidak didatangkan)
ilayhi
إِلَيْهِ
kepadanya/tempat itu
thamarātu
ثَمَرَٰتُ
buah-buahan
kulli
كُلِّ
segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu/macam
riz'qan
رِّزْقًا
rezeki
min
مِّن
dari
ladunnā
لَّدُنَّا
sisi Kami
walākinna
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
aktharahum
أَكْثَرَهُمْ
kebanyakan mereka
لَا
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Dan mereka berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” (Allah berfirman) Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Tafsir

وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ ۢ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهَا ۚفَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِّنْۢ بَعْدِهِمْ اِلَّا قَلِيْلًاۗ وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِيْنَ   ( القصص: ٥٨ )

wakam
وَكَمْ
dan berapa (banyak)
ahlaknā
أَهْلَكْنَا
Kami telah binasakan
min
مِن
dari
qaryatin
قَرْيَةٍۭ
sesuatu negeri
baṭirat
بَطِرَتْ
subur/bersenang-senang
maʿīshatahā
مَعِيشَتَهَاۖ
kehidupannya
fatil'ka
فَتِلْكَ
maka itulah
masākinuhum
مَسَٰكِنُهُمْ
tempat kediaman mereka
lam
لَمْ
tidak
tus'kan
تُسْكَن
didiami
min
مِّنۢ
dari
baʿdihim
بَعْدِهِمْ
sesudah mereka
illā
إِلَّا
kecuali
qalīlan
قَلِيلًاۖ
sedikit/kecil
wakunnā
وَكُنَّا
dan Kami adalah
naḥnu
نَحْنُ
Kami
l-wārithīna
ٱلْوَٰرِثِينَ
Pewaris

Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah Kami binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Dan Kamilah yang mewarisinya.”

Tafsir

وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرٰى حَتّٰى يَبْعَثَ فِيْٓ اُمِّهَا رَسُوْلًا يَّتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرٰىٓ اِلَّا وَاَهْلُهَا ظٰلِمُوْنَ   ( القصص: ٥٩ )

wamā
وَمَا
dan tidak
kāna
كَانَ
ada
rabbuka
رَبُّكَ
Tuhanmu
muh'lika
مُهْلِكَ
membinasakan
l-qurā
ٱلْقُرَىٰ
negeri
ḥattā
حَتَّىٰ
sehingga/sebelum
yabʿatha
يَبْعَثَ
Dia mengutus
فِىٓ
di
ummihā
أُمِّهَا
ibu (kota)nya
rasūlan
رَسُولًا
seorang Rasul
yatlū
يَتْلُوا۟
dia membacakan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
āyātinā
ءَايَٰتِنَاۚ
ayat-ayat Kami
wamā
وَمَا
dan tidak
kunnā
كُنَّا
ada Kami
muh'likī
مُهْلِكِى
membinasakan
l-qurā
ٱلْقُرَىٰٓ
negeri
illā
إِلَّا
kecuali
wa-ahluhā
وَأَهْلُهَا
dan penduduknya
ẓālimūna
ظَٰلِمُونَ
mereka melakukan kezaliman

Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman.

Tafsir

وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ  ( القصص: ٦٠ )

wamā
وَمَآ
dan apa (saja)
ūtītum
أُوتِيتُم
diberikan kepadamu
min
مِّن
dari
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
famatāʿu
فَمَتَٰعُ
maka kesenangan
l-ḥayati
ٱلْحَيَوٰةِ
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
duniawi
wazīnatuhā
وَزِينَتُهَاۚ
dan perhiasannya
wamā
وَمَا
dan apa
ʿinda
عِندَ
disisi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
wa-abqā
وَأَبْقَىٰٓۚ
dan lebih kekal
afalā
أَفَلَا
apakah maka tidak
taʿqilūna
تَعْقِلُونَ
kalian menggunakan akal

Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?

Tafsir