Wa La'in Sa'altahum Man Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa Sakhkhara Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Layaqūlunna Allāhu Fa'annā Yu'ufakūna.
Dan jika engkau bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran).
Allāhu Yabsuţu Ar-Rizqa Liman Yashā'u Min `Ibādihi Wa Yaqdiru Lahu 'Inna Allāha Bikulli Shay'in `Alīmun.
Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Wa La'in Sa'altahum Man Nazzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'aĥyā Bihi Al-'Arđa Min Ba`di Mawtihā Layaqūlunna Allāhu Qul Al-Ĥamdu Lillāhi Bal 'Aktharuhum Lā Ya`qilūna.
Dan jika kamu bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti.
Wa Mā Hadhihi Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā 'Illā Lahwun Wa La`ibun Wa 'Inna Ad-Dāra Al-'Ākhirata Lahiya Al-Ĥayawānu Law Kānū Ya`lamūna.
Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
Fa'idhā Rakibū Fī Al-Fulki Da`aw Allāha Mukhlişīna Lahu Ad-Dīna Falammā Najjāhum 'Ilaá Al-Barri 'Idhā Hum Yushrikūna.
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah),
Liyakfurū Bimā 'Ātaynāhum Wa Liyatamatta`ū Fasawfa Ya`lamūna.
biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
'Awalam Yaraw 'Annā Ja`alnā Ĥaramāan 'Āmināan Wa Yutakhaţţafu An-Nāsu Min Ĥawlihim 'Afabiālbāţili Yu'uminūna Wa Bini`mati Allāhi Yakfurūna.
Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?
Wa Man 'Ažlamu Mimman Aftaraá `Alaá Allāhi Kadhibāan 'Aw Kadhdhaba Bil-Ĥaqqi Lammā Jā'ahu 'Alaysa Fī Jahannama Mathwan Lilkāfirīna.
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika (yang hak) itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir?
Wa Al-Ladhīna Jāhadū Fīnā Lanahdiyannahum Subulanā Wa 'Inna Allāha Lama`a Al-Muĥsinīna
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.