Fa'aradnā 'An Yubdilahumā Rabbuhumā Khayrāan Minhu Zakāatan Wa 'Aqraba Ruĥmāan.
Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya).
Wa 'Ammā Al-Jidāru Fakāna Lighulāmayni Yatīmayni Fī Al-Madīnati Wa Kāna Taĥtahu Kanzun Lahumā Wa Kāna 'Abūhumā Şāliĥāan Fa'arāda Rabbuka 'An Yablughā 'Ashuddahumā Wa Yastakhrijā Kanzahumā Raĥmatan Min Rabbika Wa Mā Fa`altuhu `An 'Amrī Dhālika Ta'wīlu Mā Lam Tasţi` `Alayhi Şabrāan.
. Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.”
Wa Yas'alūnaka `An Dhī Al-Qarnayni Qul Sa'atlū `Alaykum Minhu Dhikrāan.
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.”
'Innā Makkannā Lahu Fī Al-'Arđi Wa 'Ātaynāhu Min Kulli Shay'in Sababāan.
Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu,
Fa'atba`a Sababāan.
maka dia pun menempuh suatu jalan.
Ĥattaá 'Idhā Balagha Maghriba Ash-Shamsi Wajadahā Taghrubu Fī `Aynin Ĥami'atin Wa Wajada `Indahā Qawmāan Qulnā Yā Dhā Al-Qarnayni 'Immā 'An Tu`adhdhiba Wa 'Immā 'An Tattakhidha Fīhim Ĥusnāan.
Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.”
Qāla 'Ammā Man Žalama Fasawfa Nu`adhdhibuhu Thumma Yuraddu 'Ilaá Rabbihi Fayu`adhdhibuhu `Adhābāan Nukrāan.
Dia (Zulkarnain) berkata, “Barangsiapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras.
Wa 'Ammā Man 'Āmana Wa `Amila Şāliĥāan Falahu Jazā'an Al-Ĥusnaá Wa Sanaqūlu Lahu Min 'Amrinā Yusrāan.
Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”
Thumma 'Atba`a Sababāan.
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain).
Ĥattaá 'Idhā Balagha Maţli`a Ash-Shamsi Wajadahā Taţlu`u `Alaá Qawmin Lam Naj`al Lahum Min Dūnihā Sitrāan.
Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,