Skip to main content

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَاۗ اَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطٰنُ يَدْعُوْهُمْ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ  ( لقمان: ٢١ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
qīla
قِيلَ
dikatakan
lahumu
لَهُمُ
kepada mereka
ittabiʿū
ٱتَّبِعُوا۟
ikutilah
مَآ
apa yang
anzala
أَنزَلَ
menurunkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
bal
بَلْ
bahkan
nattabiʿu
نَتَّبِعُ
kami mengikuti
مَا
apa yang
wajadnā
وَجَدْنَا
kami dapati
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya
ābāanā
ءَابَآءَنَآۚ
bapak-bapak kami
awalaw
أَوَلَوْ
apakah walaupun
kāna
كَانَ
adalah
l-shayṭānu
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
yadʿūhum
يَدْعُوهُمْ
menyeru mereka
ilā
إِلَىٰ
kepada
ʿadhābi
عَذَابِ
azab
l-saʿīri
ٱلسَّعِيرِ
menyala-nyala

Dan apabila dikatakan kepada mereka, ”Ikutilah apa yang diturunkan Allah!” Mereka menjawab, ”(Tidak), tetapi kami (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Apakah mereka (akan mengikuti nenek moyang mereka) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala (neraka)?

Tafsir

۞ وَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ وَاِلَى اللّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ  ( لقمان: ٢٢ )

waman
وَمَن
dan barang siapa
yus'lim
يُسْلِمْ
menyerahkan
wajhahu
وَجْهَهُۥٓ
wajahnya/dirinya
ilā
إِلَى
kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wahuwa
وَهُوَ
dan dia
muḥ'sinun
مُحْسِنٌ
orang yang berbuat kebaikan
faqadi
فَقَدِ
maka sesungguhnya
is'tamsaka
ٱسْتَمْسَكَ
dia telah berpegang
bil-ʿur'wati
بِٱلْعُرْوَةِ
pada tali
l-wuth'qā
ٱلْوُثْقَىٰۗ
teguh/kokoh
wa-ilā
وَإِلَى
dan kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
ʿāqibatu
عَٰقِبَةُ
kesudahan
l-umūri
ٱلْأُمُورِ
segala perkara

Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.

Tafsir

وَمَنْ كَفَرَ فَلَا يَحْزُنْكَ كُفْرُهٗۗ اِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ  ( لقمان: ٢٣ )

waman
وَمَن
dan barang siapa yang
kafara
كَفَرَ
kafir
falā
فَلَا
maka jangan
yaḥzunka
يَحْزُنكَ
menyusahkan kamu
kuf'ruhu
كُفْرُهُۥٓۚ
kekafirannya
ilaynā
إِلَيْنَا
kepada Kami
marjiʿuhum
مَرْجِعُهُمْ
tempat kembali mereka
fanunabbi-uhum
فَنُنَبِّئُهُم
lalu Kami jelaskan kepada mereka
bimā
بِمَا
tentang apa
ʿamilū
عَمِلُوٓا۟ۚ
mereka kerjakan
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌۢ
Maha Mengetahui
bidhāti
بِذَاتِ
dengan yang ada
l-ṣudūri
ٱلصُّدُورِ
dada

Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu (Muhammad). Hanya kepada Kami tempat kembali mereka, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

Tafsir

نُمَتِّعُهُمْ قَلِيْلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ اِلٰى عَذَابٍ غَلِيْظٍ  ( لقمان: ٢٤ )

numattiʿuhum
نُمَتِّعُهُمْ
Kami beri kesenangan mereka
qalīlan
قَلِيلًا
sebentar
thumma
ثُمَّ
kemudian
naḍṭarruhum
نَضْطَرُّهُمْ
Kami paksakan mereka
ilā
إِلَىٰ
kepada
ʿadhābin
عَذَابٍ
azab
ghalīẓin
غَلِيظٍ
yang keras

Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam azab yang keras.

Tafsir

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ  ( لقمان: ٢٥ )

wala-in
وَلَئِن
dan sungguh jika
sa-altahum
سَأَلْتَهُم
kamu tanyakan kepada mereka
man
مَّنْ
siapakah
khalaqa
خَلَقَ
menciptakan
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wal-arḍa
وَٱلْأَرْضَ
dan bumi
layaqūlunna
لَيَقُولُنَّ
tentu mereka mengatakan
l-lahu
ٱللَّهُۚ
Allah
quli
قُلِ
katakanlah
l-ḥamdu
ٱلْحَمْدُ
segala puji
lillahi
لِلَّهِۚ
bagi Allah
bal
بَلْ
tetapi
aktharuhum
أَكْثَرُهُمْ
kebanyakan mereka
لَا
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Tafsir

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ  ( لقمان: ٢٦ )

lillahi
لِلَّهِ
kepunyaan Allah
مَا
apa yang
فِى
di
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wal-arḍi
وَٱلْأَرْضِۚ
dan dibumi
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
huwa
هُوَ
Dia
l-ghaniyu
ٱلْغَنِىُّ
Maha Kaya
l-ḥamīdu
ٱلْحَمِيدُ
Maha Terpuji

Milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, Maha Terpuji.

Tafsir

وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَامٌ وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ  ( لقمان: ٢٧ )

walaw
وَلَوْ
dan seandainya
annamā
أَنَّمَا
apa saja
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
min
مِن
dari
shajaratin
شَجَرَةٍ
pohon-pohon
aqlāmun
أَقْلَٰمٌ
kalam/pena
wal-baḥru
وَٱلْبَحْرُ
dan laut
yamudduhu
يَمُدُّهُۥ
ditambahnya
min
مِنۢ
dari
baʿdihi
بَعْدِهِۦ
sesudahnya
sabʿatu
سَبْعَةُ
tujuh
abḥurin
أَبْحُرٍ
laut
مَّا
tidak
nafidat
نَفِدَتْ
habis
kalimātu
كَلِمَٰتُ
beberapa kalimat
l-lahi
ٱللَّهِۗ
Allah
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ʿazīzun
عَزِيزٌ
Maha Perkasa
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Tafsir

مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ اِلَّا كَنَفْسٍ وَّاحِدَةٍ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ  ( لقمان: ٢٨ )

مَّا
tidak
khalqukum
خَلْقُكُمْ
menciptakan kalian
walā
وَلَا
dan tidak
baʿthukum
بَعْثُكُمْ
kebangkitanmu
illā
إِلَّا
kecuali
kanafsin
كَنَفْسٍ
seperti jiwa
wāḥidatin
وَٰحِدَةٍۗ
satu
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
samīʿun
سَمِيعٌۢ
Maha Mendengar
baṣīrun
بَصِيرٌ
Maha Melihat

Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.

Tafsir

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۖ كُلٌّ يَّجْرِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّاَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ  ( لقمان: ٢٩ )

alam
أَلَمْ
tidaklah
tara
تَرَ
kamu memperhatikan
anna
أَنَّ
bahwasanya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
yūliju
يُولِجُ
Dia memasukkan
al-layla
ٱلَّيْلَ
malam
فِى
ke dalam
l-nahāri
ٱلنَّهَارِ
siang
wayūliju
وَيُولِجُ
dan memasukkan
l-nahāra
ٱلنَّهَارَ
siang
فِى
ke dalam
al-layli
ٱلَّيْلِ
malam
wasakhara
وَسَخَّرَ
dan Dia menundukkan
l-shamsa
ٱلشَّمْسَ
matahari
wal-qamara
وَٱلْقَمَرَ
dan bulan
kullun
كُلٌّ
masing-masing
yajrī
يَجْرِىٓ
berjalan/beredar
ilā
إِلَىٰٓ
sampai
ajalin
أَجَلٍ
waktu
musamman
مُّسَمًّى
ditentukan
wa-anna
وَأَنَّ
dan bahwasanya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
bimā
بِمَا
terhadap apa yang
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan
khabīrun
خَبِيرٌ
Maha Mengetahui

Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Tafsir

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الْبَاطِلُۙ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ ࣖ  ( لقمان: ٣٠ )

dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
bi-anna
بِأَنَّ
bahwa sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
huwa
هُوَ
Dia
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّ
hak
wa-anna
وَأَنَّ
dan bahwasanya
مَا
apa yang
yadʿūna
يَدْعُونَ
mereka seru
min
مِن
dari
dūnihi
دُونِهِ
selain Dia
l-bāṭilu
ٱلْبَٰطِلُ
batil
wa-anna
وَأَنَّ
dan sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
huwa
هُوَ
Dia
l-ʿaliyu
ٱلْعَلِىُّ
Maha Tinggi
l-kabīru
ٱلْكَبِيرُ
Maha Besar

Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar.

Tafsir