'Innā Kadhālika Najzī Al-Muĥsinīna.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
'Innahumā Min `Ibādinā Al-Mu'uminīna.
Sungguh, keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Wa 'Inna 'Ilyāsa Lamina Al-Mursalīna.
Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul.
'Idh Qāla Liqawmihi 'Alā Tattaqūna.
(Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
'Atad`ūna Ba`lāan Wa Tadharūna 'Aĥsana Al-Khāliqīna.
Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta.
Allāha Rabbakum Wa Rabba 'Ābā'ikumu Al-'Awwalīna.
(Yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?”
Fakadhdhabūhu Fa'innahum Lamuĥđarūna.
Tetapi mereka mendustakannya (Ilyas), maka sungguh, mereka akan diseret (ke neraka),
'Illā `Ibāda Allāhi Al-Mukhlaşīna.
kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa),
Wa Taraknā `Alayhi Fī Al-'Ākhirīna.
Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
Salāmun `Alaá 'Il Yā -Sīn.
”Selamat sejahtera bagi Ilyas.”