هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ ( القلم: ١١ )
suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,
مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ ( القلم: ١٢ )
yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa,
عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ ( القلم: ١٣ )
yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya,
اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗ ( القلم: ١٤ )
karena dia kaya dan banyak anak.
اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ ( القلم: ١٥ )
Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “(Ini adalah) dongeng-dongeng orang dahulu.”
سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ ( القلم: ١٦ )
Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai(nya).
اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙ ( القلم: ١٧ )
Sungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari,
وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ ( القلم: ١٨ )
tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan, “Insya Allah”).
فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ ( القلم: ١٩ )
Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙ ( القلم: ٢٠ )
Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,