Skip to main content

ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ  ( النازعات: ١١ )

a-idhā
أَءِذَا
apakah apabila
kunnā
كُنَّا
kami adalah/menjadi
ʿiẓāman
عِظَٰمًا
tulang belulang
nakhiratan
نَّخِرَةً
hancur

Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”

Tafsir

قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ  ( النازعات: ١٢ )

qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
til'ka
تِلْكَ
itu
idhan
إِذًا
jika demikian
karratun
كَرَّةٌ
pengembalian
khāsiratun
خَاسِرَةٌ
kerugian

Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”

Tafsir

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ  ( النازعات: ١٣ )

fa-innamā
فَإِنَّمَا
maka sesungguhnya hanyalah
hiya
هِىَ
ia/pengembalian
zajratun
زَجْرَةٌ
teriakan
wāḥidatun
وَٰحِدَةٌ
satu/satu kali

Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.

Tafsir

فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ  ( النازعات: ١٤ )

fa-idhā
فَإِذَا
maka tiba-tiba
hum
هُم
mereka
bil-sāhirati
بِٱلسَّاهِرَةِ
di permukaan bumi

Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru).

Tafsir

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ  ( النازعات: ١٥ )

hal
هَلْ
apakah
atāka
أَتَىٰكَ
telah sampai kepadamu
ḥadīthu
حَدِيثُ
cerita
mūsā
مُوسَىٰٓ
Musa

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?

Tafsir

اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ  ( النازعات: ١٦ )

idh
إِذْ
tatkala
nādāhu
نَادَىٰهُ
memanggilnya
rabbuhu
رَبُّهُۥ
Tuhannya
bil-wādi
بِٱلْوَادِ
di lembah
l-muqadasi
ٱلْمُقَدَّسِ
suci
ṭuwan
طُوًى
Tuwa

Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa;

Tafsir

اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ  ( النازعات: ١٧ )

idh'hab
ٱذْهَبْ
pergilah kamu
ilā
إِلَىٰ
kepada
fir'ʿawna
فِرْعَوْنَ
Fir'aun
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya dia
ṭaghā
طَغَىٰ
melampui batas

pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas,

Tafsir

فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ  ( النازعات: ١٨ )

faqul
فَقُلْ
maka katakanlah
hal
هَل
apakah/maukah
laka
لَّكَ
bagimu
ilā
إِلَىٰٓ
kepada (untuk)
an
أَن
untuk
tazakkā
تَزَكَّىٰ
kamu membersihkan diri

Maka katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan),

Tafsir

وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ  ( النازعات: ١٩ )

wa-ahdiyaka
وَأَهْدِيَكَ
dan aku tunjukkan/pimpin kamu
ilā
إِلَىٰ
kepada
rabbika
رَبِّكَ
Tuhanmu
fatakhshā
فَتَخْشَىٰ
maka (supaya) kamu takut

dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?”

Tafsir

فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ  ( النازعات: ٢٠ )

fa-arāhu
فَأَرَىٰهُ
maka dia memperlihatkan padanya
l-āyata
ٱلْءَايَةَ
ayat-ayat/mu'jizat
l-kub'rā
ٱلْكُبْرَىٰ
yang besar

Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.

Tafsir