Skip to main content

اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ اجْتَرَحُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَوَاۤءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ ࣖࣖ  ( الجاثية: ٢١ )

am
أَمْ
ataukah/apakah
ḥasiba
حَسِبَ
mengira
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ij'taraḥū
ٱجْتَرَحُوا۟
mereka berbuat
l-sayiāti
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
kejahatan
an
أَن
bahwa
najʿalahum
نَّجْعَلَهُمْ
Kami menjadikan mereka
ka-alladhīna
كَٱلَّذِينَ
seperti orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
waʿamilū
وَعَمِلُوا۟
dan berbuat
l-ṣāliḥāti
ٱلصَّٰلِحَٰتِ
kebaikan
sawāan
سَوَآءً
sama
maḥyāhum
مَّحْيَاهُمْ
kehidupan mereka
wamamātuhum
وَمَمَاتُهُمْۚ
dan kematian mereka
sāa
سَآءَ
amat buruk
مَا
apa yang
yaḥkumūna
يَحْكُمُونَ
mereka putuskan

Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mere-ka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu.

Tafsir

وَخَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ  ( الجاثية: ٢٢ )

wakhalaqa
وَخَلَقَ
dan menciptakan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wal-arḍa
وَٱلْأَرْضَ
dan bumi
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
dengan benar
walituj'zā
وَلِتُجْزَىٰ
dan untuk diberi balasan
kullu
كُلُّ
tiap-tiap
nafsin
نَفْسٍۭ
jiwa
bimā
بِمَا
dengan apa
kasabat
كَسَبَتْ
ia usahakan
wahum
وَهُمْ
dan mereka
لَا
tidak
yuẓ'lamūna
يُظْلَمُونَ
mereka dianiaya/dirugikan

Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.

Tafsir

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ  ( الجاثية: ٢٣ )

afara-ayta
أَفَرَءَيْتَ
adakah kamu melihat
mani
مَنِ
orang
ittakhadha
ٱتَّخَذَ
ia menjadikan
ilāhahu
إِلَٰهَهُۥ
Tuhannya
hawāhu
هَوَىٰهُ
hawa nafsunya
wa-aḍallahu
وَأَضَلَّهُ
dan membiarkan sesat padanya
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalā
عَلَىٰ
atas
ʿil'min
عِلْمٍ
pengetahuan
wakhatama
وَخَتَمَ
dan Dia menutup
ʿalā
عَلَىٰ
atas
samʿihi
سَمْعِهِۦ
pendengarannya
waqalbihi
وَقَلْبِهِۦ
dan hatinya
wajaʿala
وَجَعَلَ
dan Dia menjadikan
ʿalā
عَلَىٰ
atas
baṣarihi
بَصَرِهِۦ
penglihatannya
ghishāwatan
غِشَٰوَةً
tutupan
faman
فَمَن
maka siapakah
yahdīhi
يَهْدِيهِ
memberi petunjuk kepadanya
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
afalā
أَفَلَا
apakah maka tidak
tadhakkarūna
تَذَكَّرُونَ
kamu ingat/mengambil pelajaran

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Tafsir

وَقَالُوْا مَا هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ اِلَّا الدَّهْرُۚ وَمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍۚ اِنْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ  ( الجاثية: ٢٤ )

waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
مَا
tidaklah
hiya
هِىَ
ini
illā
إِلَّا
kecuali
ḥayātunā
حَيَاتُنَا
kehidupan kami
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
namūtu
نَمُوتُ
kami mati
wanaḥyā
وَنَحْيَا
dan kami hidup
wamā
وَمَا
dan tidak
yuh'likunā
يُهْلِكُنَآ
membinasakan kami
illā
إِلَّا
kecuali
l-dahru
ٱلدَّهْرُۚ
masa
wamā
وَمَا
dan tidak
lahum
لَهُم
mereka mempunyai
bidhālika
بِذَٰلِكَ
tentang itu
min
مِنْ
dari
ʿil'min
عِلْمٍۖ
pengetahuan
in
إِنْ
tidaklah
hum
هُمْ
mereka
illā
إِلَّا
kecuali
yaẓunnūna
يَظُنُّونَ
mereka menduga-duga

Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja.

Tafsir

وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ  ( الجاثية: ٢٥ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
tut'lā
تُتْلَىٰ
dibacakan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
āyātunā
ءَايَٰتُنَا
ayat-ayat Kami
bayyinātin
بَيِّنَٰتٍ
nyata/jelas
مَّا
tidak
kāna
كَانَ
adalah
ḥujjatahum
حُجَّتَهُمْ
bantahan mereka
illā
إِلَّآ
kecuali
an
أَن
bahwa
qālū
قَالُوا۟
mereka mengatakan
i'tū
ٱئْتُوا۟
datangkanlah
biābāinā
بِـَٔابَآئِنَآ
dengan bapak-bapak kami
in
إِن
jika
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
ṣādiqīna
صَٰدِقِينَ
orang-orang yang benar

Dan apabila kepada mereka dibacakan ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka selain mengatakan, “Hidupkanlah kembali nenek moyang kami, jika kamu orang yang benar.”

Tafsir

قُلِ اللّٰهُ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَارَيْبَ فِيْهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ࣖ  ( الجاثية: ٢٦ )

quli
قُلِ
katakanlah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
yuḥ'yīkum
يُحْيِيكُمْ
Dia menghidupkan kalian
thumma
ثُمَّ
kemudian
yumītukum
يُمِيتُكُمْ
Dia mematikan kalian
thumma
ثُمَّ
kemudian
yajmaʿukum
يَجْمَعُكُمْ
Dia mengumpulkan kamu
ilā
إِلَىٰ
pada
yawmi
يَوْمِ
hari
l-qiyāmati
ٱلْقِيَٰمَةِ
kiamat
لَا
tidak ada
rayba
رَيْبَ
keraguan
fīhi
فِيهِ
didalamnya
walākinna
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
akthara
أَكْثَرَ
kebanyakan
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
لَا
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Katakanlah, “Allah yang menghidupkan kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Tafsir

وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يَوْمَىِٕذٍ يَّخْسَرُ الْمُبْطِلُوْنَ  ( الجاثية: ٢٧ )

walillahi
وَلِلَّهِ
dan bagi Allah
mul'ku
مُلْكُ
kerajaan
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wal-arḍi
وَٱلْأَرْضِۚ
dan bumi
wayawma
وَيَوْمَ
dan hari
taqūmu
تَقُومُ
terjadi
l-sāʿatu
ٱلسَّاعَةُ
kiamat
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
pada hari itu
yakhsaru
يَخْسَرُ
rugilah
l-mub'ṭilūna
ٱلْمُبْطِلُونَ
orang-orang yang mengerjakan kebathilan

Dan milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya Kiamat, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan (dosa).

Tafsir

وَتَرٰى كُلَّ اُمَّةٍ جَاثِيَةً ۗ كُلُّ اُمَّةٍ تُدْعٰٓى اِلٰى كِتٰبِهَاۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ  ( الجاثية: ٢٨ )

watarā
وَتَرَىٰ
dan kamu lihat
kulla
كُلَّ
tiap-tiap
ummatin
أُمَّةٍ
ummat
jāthiyatan
جَاثِيَةًۚ
berlutut
kullu
كُلُّ
setiap
ummatin
أُمَّةٍ
ummat
tud'ʿā
تُدْعَىٰٓ
dipanggil
ilā
إِلَىٰ
kepada
kitābihā
كِتَٰبِهَا
kitabnya/catatannya
l-yawma
ٱلْيَوْمَ
pada hari
tuj'zawna
تُجْزَوْنَ
kamu diberi balasan
مَا
apa yang
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan.

Tafsir

هٰذَا كِتٰبُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ ۗاِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ  ( الجاثية: ٢٩ )

hādhā
هَٰذَا
ini
kitābunā
كِتَٰبُنَا
kitab/catatan kami
yanṭiqu
يَنطِقُ
ia menuturkan
ʿalaykum
عَلَيْكُم
atas kalian
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّۚ
dengan benar
innā
إِنَّا
sesungguhnya Kami
kunnā
كُنَّا
adalah Kami
nastansikhu
نَسْتَنسِخُ
Kami menyuruh mencatat
مَا
apa yang
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

(Allah berfirman), “Inilah Kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.”

Tafsir

فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ  ( الجاثية: ٣٠ )

fa-ammā
فَأَمَّا
maka adapun
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
waʿamilū
وَعَمِلُوا۟
dan berbuat
l-ṣāliḥāti
ٱلصَّٰلِحَٰتِ
kebaikan
fayud'khiluhum
فَيُدْخِلُهُمْ
maka memasukkan mereka
rabbuhum
رَبُّهُمْ
Tuhan mereka
فِى
dalam
raḥmatihi
رَحْمَتِهِۦۚ
rahmat-Nya
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
huwa
هُوَ
ia/itu
l-fawzu
ٱلْفَوْزُ
keuntungan
l-mubīnu
ٱلْمُبِينُ
nyata

Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka Tuhan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Demikian itulah kemenangan yang nyata.

Tafsir