Skip to main content

وَاِذْ اَنْجَيْنٰكُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَسُوْمُوْنَكُمْ سُوْۤءَ الْعَذَابِۚ يُقَتِّلُوْنَ اَبْنَاۤءَكُمْ وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَاۤءَكُمْۗ وَفِيْ ذٰلِكُمْ بَلَاۤءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَظِيْمٌ ࣖ   ( الأعراف: ١٤١ )

wa-idh
وَإِذْ
dan ketika
anjaynākum
أَنجَيْنَٰكُم
Kami menyelamatkan kamu
min
مِّنْ
dari
āli
ءَالِ
kaum
fir'ʿawna
فِرْعَوْنَ
Fir'aun
yasūmūnakum
يَسُومُونَكُمْ
mereka menimpakan kalian
sūa
سُوٓءَ
seburuk-buruk
l-ʿadhābi
ٱلْعَذَابِۖ
azab
yuqattilūna
يُقَتِّلُونَ
mereka membunuh
abnāakum
أَبْنَآءَكُمْ
anak-anak laki-laki kalian
wayastaḥyūna
وَيَسْتَحْيُونَ
dan mereka membiarkan hidup
nisāakum
نِسَآءَكُمْۚ
wanita-wanitamu
wafī
وَفِى
dan pada
dhālikum
ذَٰلِكُم
yang demikian
balāon
بَلَآءٌ
cobaan
min
مِّن
dari
rabbikum
رَّبِّكُمْ
Tuhan kalian
ʿaẓīmun
عَظِيمٌ
yang besar

Dan (ingatlah wahai Bani Israil) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun) dan kaumnya, yang menyiksa kamu dengan siksaan yang sangat berat, mereka membunuh anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari Tuhanmu.

Tafsir

۞ وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ۚوَقَالَ مُوْسٰى لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٢ )

wawāʿadnā
وَوَٰعَدْنَا
dan Kami telah menjanjikan
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
thalāthīna
ثَلَٰثِينَ
tiga puluh
laylatan
لَيْلَةً
malam
wa-atmamnāhā
وَأَتْمَمْنَٰهَا
dan Kami menyempurnakan
biʿashrin
بِعَشْرٍ
dengan sepuluh
fatamma
فَتَمَّ
maka sempurnalah
mīqātu
مِيقَٰتُ
waktu yang ditentukan
rabbihi
رَبِّهِۦٓ
Tuhannya
arbaʿīna
أَرْبَعِينَ
empat puluh
laylatan
لَيْلَةًۚ
malam
waqāla
وَقَالَ
dan berkata
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
li-akhīhi
لِأَخِيهِ
kepada saudaranya
hārūna
هَٰرُونَ
Harun
ukh'luf'nī
ٱخْلُفْنِى
gantilah aku
فِى
dalam
qawmī
قَوْمِى
kaumku
wa-aṣliḥ
وَأَصْلِحْ
dan perbaikilah
walā
وَلَا
dan jangan
tattabiʿ
تَتَّبِعْ
kamu mengikuti
sabīla
سَبِيلَ
jalan
l-muf'sidīna
ٱلْمُفْسِدِينَ
orang-orang yang berbuat kerusakan

Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya (yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Tafsir

وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٣ )

walammā
وَلَمَّا
dan tatkala
jāa
جَآءَ
datang
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
limīqātinā
لِمِيقَٰتِنَا
pada waktu yang Kami tentukan
wakallamahu
وَكَلَّمَهُۥ
dan berfirman kepadanya
rabbuhu
رَبُّهُۥ
Tuhannya
qāla
قَالَ
(Musa) berkata
rabbi
رَبِّ
ya Tuhanku
arinī
أَرِنِىٓ
kepadaku
anẓur
أَنظُرْ
lihatlah
ilayka
إِلَيْكَۚ
Engkau
qāla
قَالَ
berfirman
lan
لَن
tidak akan
tarānī
تَرَىٰنِى
kamu melihat Aku
walākini
وَلَٰكِنِ
tetapi
unẓur
ٱنظُرْ
lihatlah
ilā
إِلَى
ke
l-jabali
ٱلْجَبَلِ
bukit
fa-ini
فَإِنِ
maka jika
is'taqarra
ٱسْتَقَرَّ
ia tetap
makānahu
مَكَانَهُۥ
pada tempatnya
fasawfa
فَسَوْفَ
maka akan
tarānī
تَرَىٰنِىۚ
kamu melihat Aku
falammā
فَلَمَّا
maka ketika
tajallā
تَجَلَّىٰ
menampakkan
rabbuhu
رَبُّهُۥ
Tuhannya
lil'jabali
لِلْجَبَلِ
pada bukit
jaʿalahu
جَعَلَهُۥ
menjadikannya
dakkan
دَكًّا
hancur luluh
wakharra
وَخَرَّ
dan jatuh
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
ṣaʿiqan
صَعِقًاۚ
pingsan
falammā
فَلَمَّآ
maka setelah
afāqa
أَفَاقَ
dia sadar kembali
qāla
قَالَ
dia berkata
sub'ḥānaka
سُبْحَٰنَكَ
Maha Suci Engkau
tub'tu
تُبْتُ
aku bertaubat
ilayka
إِلَيْكَ
kepada Engkau
wa-anā
وَأَنَا۠
dan aku
awwalu
أَوَّلُ
pertama
l-mu'minīna
ٱلْمُؤْمِنِينَ
orang-orang yang beriman

Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” (Allah) berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”

Tafsir

قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنِّى اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسٰلٰتِيْ وَبِكَلَامِيْ ۖفَخُذْ مَآ اٰتَيْتُكَ وَكُنْ مِّنَ الشّٰكِرِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٤ )

qāla
قَالَ
(Allah) berfirman
yāmūsā
يَٰمُوسَىٰٓ
wahai musa
innī
إِنِّى
sesungguhnya Aku
iṣ'ṭafaytuka
ٱصْطَفَيْتُكَ
Aku memilih kamu
ʿalā
عَلَى
atas
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
birisālātī
بِرِسَٰلَٰتِى
dengan risalahKu
wabikalāmī
وَبِكَلَٰمِى
dan perkataanKu
fakhudh
فَخُذْ
maka ambillah
مَآ
apa yang
ātaytuka
ءَاتَيْتُكَ
telah Aku berikan kepadamu
wakun
وَكُن
dan jadilah kamu
mina
مِّنَ
dari
l-shākirīna
ٱلشَّٰكِرِينَ
orang-orang yang bersyukur

(Allah) berfirman, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.”

Tafsir

وَكَتَبْنَا لَهٗ فِى الْاَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَّوْعِظَةً وَّتَفْصِيْلًا لِّكُلِّ شَيْءٍۚ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَّأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوْا بِاَحْسَنِهَا ۗسَاُورِيْكُمْ دَارَ الْفٰسِقِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٥ )

wakatabnā
وَكَتَبْنَا
dan telah Kami tuliskan
lahu
لَهُۥ
untuknya (Musa)
فِى
di dalam
l-alwāḥi
ٱلْأَلْوَاحِ
batu tulis
min
مِن
dari
kulli
كُلِّ
segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
mawʿiẓatan
مَّوْعِظَةً
pelajaran
watafṣīlan
وَتَفْصِيلًا
dan penjelasan
likulli
لِّكُلِّ
bagi segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
fakhudh'hā
فَخُذْهَا
maka berpeganglah kepadanya
biquwwatin
بِقُوَّةٍ
dengan teguh
wamur
وَأْمُرْ
dan suruhlah
qawmaka
قَوْمَكَ
kaummu
yakhudhū
يَأْخُذُوا۟
mereka berpegang
bi-aḥsanihā
بِأَحْسَنِهَاۚ
dengan sebaik-baiknya
sa-urīkum
سَأُو۟رِيكُمْ
akan Aku perlihatkan kepadamu
dāra
دَارَ
kampung/negeri
l-fāsiqīna
ٱلْفَٰسِقِينَ
orang-orang yang fasik

Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal; maka (Kami berfirman), “Berpegangteguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya, Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik.”

Tafsir

سَاَصْرِفُ عَنْ اٰيٰتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غٰفِلِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٦ )

sa-aṣrifu
سَأَصْرِفُ
Aku akan memalingkan
ʿan
عَنْ
dari
āyātiya
ءَايَٰتِىَ
ayat-ayatKu
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yatakabbarūna
يَتَكَبَّرُونَ
(mereka) menyombongkan
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
bighayri
بِغَيْرِ
dengan tanpa
l-ḥaqi
ٱلْحَقِّ
benar
wa-in
وَإِن
dan jika
yaraw
يَرَوْا۟
mereka melihat
kulla
كُلَّ
tiap-tiap
āyatin
ءَايَةٍ
ayat
لَّا
tidak
yu'minū
يُؤْمِنُوا۟
mereka beriman
bihā
بِهَا
kepadanya
wa-in
وَإِن
dan jika
yaraw
يَرَوْا۟
mereka melihat
sabīla
سَبِيلَ
jalan
l-rush'di
ٱلرُّشْدِ
petunjuk
لَا
tidak
yattakhidhūhu
يَتَّخِذُوهُ
mereka mengambilnya
sabīlan
سَبِيلًا
jalan
wa-in
وَإِن
dan jika
yaraw
يَرَوْا۟
mereka melihat
sabīla
سَبِيلَ
jalan
l-ghayi
ٱلْغَىِّ
sesat
yattakhidhūhu
يَتَّخِذُوهُ
mereka mengambilnya
sabīlan
سَبِيلًاۚ
jalan
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
bi-annahum
بِأَنَّهُمْ
karena sesungguhnya mereka
kadhabū
كَذَّبُوا۟
mereka mendustakan
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَا
dengan ayat-ayat Kami
wakānū
وَكَانُوا۟
dan mereka adalah
ʿanhā
عَنْهَا
dari padanya
ghāfilīna
غَٰفِلِينَ
orang-orang yang lalai

Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.

Tafsir

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۗ هَلْ يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ࣖ  ( الأعراف: ١٤٧ )

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
kadhabū
كَذَّبُوا۟
mereka mendustakan
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَا
dengan ayat-ayat Kami
waliqāi
وَلِقَآءِ
dan pertemuan
l-ākhirati
ٱلْءَاخِرَةِ
akhirat
ḥabiṭat
حَبِطَتْ
sia-sia
aʿmāluhum
أَعْمَٰلُهُمْۚ
amal mereka
hal
هَلْ
apakah
yuj'zawna
يُجْزَوْنَ
mereka diberi balasan
illā
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

Dan orang-orang yang mendustakan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan (mendustakan) adanya pertemuan akhirat, sia-sialah amal mereka. Mereka diberi balasan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Tafsir

وَاتَّخَذَ قَوْمُ مُوْسٰى مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ حُلِيِّهِمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌۗ اَلَمْ يَرَوْا اَنَّهٗ لَا يُكَلِّمُهُمْ وَلَا يَهْدِيْهِمْ سَبِيْلًاۘ اِتَّخَذُوْهُ وَكَانُوْا ظٰلِمِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٨ )

wa-ittakhadha
وَٱتَّخَذَ
dan mengambil/mengambil
qawmu
قَوْمُ
kaum
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
min
مِنۢ
dari
baʿdihi
بَعْدِهِۦ
sesudahnya
min
مِنْ
dari
ḥuliyyihim
حُلِيِّهِمْ
perhiasan-perhiasan mereka
ʿij'lan
عِجْلًا
anak lembu
jasadan
جَسَدًا
tubuh
lahu
لَّهُۥ
baginya
khuwārun
خُوَارٌۚ
suara
alam
أَلَمْ
apakah tidak
yaraw
يَرَوْا۟
mereka mengetahui
annahu
أَنَّهُۥ
bahwasanya ia
لَا
tidak
yukallimuhum
يُكَلِّمُهُمْ
ia bicara dengan mereka
walā
وَلَا
dan tidak
yahdīhim
يَهْدِيهِمْ
ia memberi petunjuk mereka
sabīlan
سَبِيلًاۘ
jalan
ittakhadhūhu
ٱتَّخَذُوهُ
mereka menjadikannya
wakānū
وَكَانُوا۟
dan mereka adalah
ẓālimīna
ظَٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim

Dan kaum Musa, setelah kepergian (Musa ke Gunung Sinai) mereka membuat patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh (bersuara) dari perhiasan (emas). Apakah mereka tidak mengetahui bahwa (patung) anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan). Mereka adalah orang-orang yang zalim.

Tafsir

وَلَمَّا سُقِطَ فِيْٓ اَيْدِيْهِمْ وَرَاَوْا اَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوْاۙ قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ  ( الأعراف: ١٤٩ )

walammā
وَلَمَّا
dan setelah
suqiṭa
سُقِطَ
menyesali
فِىٓ
dalam
aydīhim
أَيْدِيهِمْ
perbuatan mereka
wara-aw
وَرَأَوْا۟
dan mereka mengetahui
annahum
أَنَّهُمْ
bahwasanya mereka
qad
قَدْ
sungguh
ḍallū
ضَلُّوا۟
mereka telah sesat
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
la-in
لَئِن
sungguh jika
lam
لَّمْ
tidak
yarḥamnā
يَرْحَمْنَا
memberi kami rahmat
rabbunā
رَبُّنَا
Tuhan kami
wayaghfir
وَيَغْفِرْ
dan mengampuni
lanā
لَنَا
bagi kami
lanakūnanna
لَنَكُونَنَّ
niscaya kami menjadi
mina
مِنَ
dari
l-khāsirīna
ٱلْخَٰسِرِينَ
orang-orang yang merugi

Dan setelah mereka menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa telah sesat, mereka pun berkata, “Sungguh, jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang rugi.”

Tafsir

وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ  ( الأعراف: ١٥٠ )

walammā
وَلَمَّا
dan setelah
rajaʿa
رَجَعَ
kembali
mūsā
مُوسَىٰٓ
Musa
ilā
إِلَىٰ
kepada
qawmihi
قَوْمِهِۦ
kaumnya
ghaḍbāna
غَضْبَٰنَ
dalam keadaan marah
asifan
أَسِفًا
sedih hati
qāla
قَالَ
dia berkata
bi'samā
بِئْسَمَا
alangkah buruknya
khalaftumūnī
خَلَفْتُمُونِى
kamu menggantiku
min
مِنۢ
dari
baʿdī
بَعْدِىٓۖ
sesudahku
aʿajil'tum
أَعَجِلْتُمْ
apakah kamu hendak mendahului
amra
أَمْرَ
perintah
rabbikum
رَبِّكُمْۖ
Tuhan kalian
wa-alqā
وَأَلْقَى
dan dia melemparkan
l-alwāḥa
ٱلْأَلْوَاحَ
batu tulis
wa-akhadha
وَأَخَذَ
dan dia memegang
birasi
بِرَأْسِ
dengan kepala
akhīhi
أَخِيهِ
saudaranya
yajurruhu
يَجُرُّهُۥٓ
dia menariknya
ilayhi
إِلَيْهِۚ
kepadanya
qāla
قَالَ
dia (Harun) berkata
ib'na
ٱبْنَ
anak
umma
أُمَّ
ibu
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-qawma
ٱلْقَوْمَ
kaum
is'taḍʿafūnī
ٱسْتَضْعَفُونِى
mereka menjadikan aku lemah
wakādū
وَكَادُوا۟
dan hampir-hampir mereka
yaqtulūnanī
يَقْتُلُونَنِى
mereka membunuh aku
falā
فَلَا
maka jangan
tush'mit
تُشْمِتْ
kamu menjadikan gembira
biya
بِىَ
denganku
l-aʿdāa
ٱلْأَعْدَآءَ
musuh-musuh
walā
وَلَا
dan jangan
tajʿalnī
تَجْعَلْنِى
kamu menjadikan aku
maʿa
مَعَ
beserta
l-qawmi
ٱلْقَوْمِ
kaum
l-ẓālimīna
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim

Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

Tafsir