Skip to main content

لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاۤءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضٰى وَلَا عَلَى الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ مَا يُنْفِقُوْنَ حَرَجٌ اِذَا نَصَحُوْا لِلّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ مَا عَلَى الْمُحْسِنِيْنَ مِنْ سَبِيْلٍ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ   ( التوبة: ٩١ )

laysa
لَّيْسَ
tidak
ʿalā
عَلَى
atas
l-ḍuʿafāi
ٱلضُّعَفَآءِ
orang-orang yang lemah
walā
وَلَا
dan tidak
ʿalā
عَلَى
atas
l-marḍā
ٱلْمَرْضَىٰ
orang-orang yang sakit
walā
وَلَا
dan tidak
ʿalā
عَلَى
atas
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
لَا
tidak
yajidūna
يَجِدُونَ
mereka memperoleh
مَا
apa
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
mereka nafkahkan
ḥarajun
حَرَجٌ
berdosa/bersalah
idhā
إِذَا
apabila
naṣaḥū
نَصَحُوا۟
mereka jujur/ikhlas
lillahi
لِلَّهِ
kepada Allah
warasūlihi
وَرَسُولِهِۦۚ
dan RasulNya
مَا
tidak
ʿalā
عَلَى
atas
l-muḥ'sinīna
ٱلْمُحْسِنِينَ
orang-orang yang berbuat kebaikan
min
مِن
dari
sabīlin
سَبِيلٍۚ
jalan
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

Tidak ada dosa (karena tidak pergi berperang) atas orang yang lemah, orang yang sakit dan orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,

Tafsir

وَّلَا عَلَى الَّذِيْنَ اِذَا مَآ اَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَآ اَجِدُ مَآ اَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ ۖتَوَلَّوْا وَّاَعْيُنُهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا اَلَّا يَجِدُوْا مَا يُنْفِقُوْنَۗ   ( التوبة: ٩٢ )

walā
وَلَا
dan tidak
ʿalā
عَلَى
atas
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
idhā
إِذَا
apabila
مَآ
apa
atawka
أَتَوْكَ
mereka datang kepadamu
litaḥmilahum
لِتَحْمِلَهُمْ
agar kamu membawa mereka
qul'ta
قُلْتَ
kamu berkata
لَآ
tidak
ajidu
أَجِدُ
aku memperoleh
مَآ
apa/sesuatu
aḥmilukum
أَحْمِلُكُمْ
aku membawamu
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya
tawallaw
تَوَلَّوا۟
mereka berpaling
wa-aʿyunuhum
وَّأَعْيُنُهُمْ
dan mata mereka
tafīḍu
تَفِيضُ
mencucurkan
mina
مِنَ
dari
l-damʿi
ٱلدَّمْعِ
air mata
ḥazanan
حَزَنًا
sedih
allā
أَلَّا
karena tidak
yajidū
يَجِدُوا۟
mereka memperoleh
مَا
apa
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
mereka nafkahkan

dan tidak ada (pula dosa) atas orang-orang yang datang kepadamu (Muhammad), agar engkau memberi kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata, “Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu,” lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena sedih, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan (untuk ikut berperang).

Tafsir

اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ وَهُمْ اَغْنِيَاۤءُۚ رَضُوْا بِاَنْ يَّكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِۙ وَطَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ۔  ( التوبة: ٩٣ )

innamā
إِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
l-sabīlu
ٱلسَّبِيلُ
jalan
ʿalā
عَلَى
atas/terhadap
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yastadhinūnaka
يَسْتَـْٔذِنُونَكَ
mereka minta izin kepadamu
wahum
وَهُمْ
dan/padahal mereka
aghniyāu
أَغْنِيَآءُۚ
orang-orang kaya
raḍū
رَضُوا۟
mereka rela
bi-an
بِأَن
dengan bahwa
yakūnū
يَكُونُوا۟
mereka adalah
maʿa
مَعَ
bersama
l-khawālifi
ٱلْخَوَالِفِ
orang-orang yang tinggal
waṭabaʿa
وَطَبَعَ
dan telah mencap/kunci mati
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalā
عَلَىٰ
atas
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
fahum
فَهُمْ
maka mereka
لَا
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Sesungguhnya alasan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu (untuk tidak ikut berperang), padahal mereka orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci hati mereka, sehingga mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka).

Tafsir

يَعْتَذِرُوْنَ اِلَيْكُمْ اِذَا رَجَعْتُمْ اِلَيْهِمْ ۗ قُلْ لَّا تَعْتَذِرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّاَنَا اللّٰهُ مِنْ اَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ  ( التوبة: ٩٤ )

yaʿtadhirūna
يَعْتَذِرُونَ
mereka mengemukakan 'udzur
ilaykum
إِلَيْكُمْ
kepadamu
idhā
إِذَا
apabila
rajaʿtum
رَجَعْتُمْ
kamu telah kembali
ilayhim
إِلَيْهِمْۚ
kepada mereka
qul
قُل
katakanlah
لَّا
jangan
taʿtadhirū
تَعْتَذِرُوا۟
kamu mengemukakan 'udzur
lan
لَن
tidak akan
nu'mina
نُّؤْمِنَ
kami percaya
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
qad
قَدْ
sesungguhnya
nabba-anā
نَبَّأَنَا
telah memberitahukan kepada kami
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
min
مِنْ
dari
akhbārikum
أَخْبَارِكُمْۚ
pemberitaanmu
wasayarā
وَسَيَرَى
dan akan melihat
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿamalakum
عَمَلَكُمْ
pekerjaanmu/amalmu
warasūluhu
وَرَسُولُهُۥ
dan RasulNya
thumma
ثُمَّ
kemudian
turaddūna
تُرَدُّونَ
kamu akan dikembalikan
ilā
إِلَىٰ
kepada
ʿālimi
عَٰلِمِ
Yang Mengetahui
l-ghaybi
ٱلْغَيْبِ
yang gaib
wal-shahādati
وَٱلشَّهَٰدَةِ
yang nyata
fayunabbi-ukum
فَيُنَبِّئُكُم
maka/lalu Dia memberitahukan kepadamu
bimā
بِمَا
dengan/terhadap apa
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

Mereka (orang-orang munafik yang tidak ikut berperang) akan mengemukakan alasannya kepadamu ketika kamu telah kembali kepada mereka. Katakanlah (Muhammad), “Janganlah kamu mengemukakan alasan; kami tidak percaya lagi kepadamu, sungguh, Allah telah memberitahukan kepada kami tentang beritamu. Dan Allah akan melihat pekerjaanmu, (demikian pula) Rasul-Nya, kemudian kamu dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Tafsir

سَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَكُمْ اِذَا انْقَلَبْتُمْ اِلَيْهِمْ لِتُعْرِضُوْا عَنْهُمْ ۗ فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمْ ۗ اِنَّهُمْ رِجْسٌۙ وَّمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ  ( التوبة: ٩٥ )

sayaḥlifūna
سَيَحْلِفُونَ
mereka akan bersumpah
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan Allah
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
idhā
إِذَا
apabila
inqalabtum
ٱنقَلَبْتُمْ
kamu telah kembali
ilayhim
إِلَيْهِمْ
kepada mereka
lituʿ'riḍū
لِتُعْرِضُوا۟
supaya kamu berpaling
ʿanhum
عَنْهُمْۖ
dari mereka
fa-aʿriḍū
فَأَعْرِضُوا۟
maka berpalinglah kamu
ʿanhum
عَنْهُمْۖ
dari mereka
innahum
إِنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
rij'sun
رِجْسٌۖ
keji/kotor
wamawāhum
وَمَأْوَىٰهُمْ
dan tempat mereka
jahannamu
جَهَنَّمُ
neraka jahanam
jazāan
جَزَآءًۢ
balasan
bimā
بِمَا
dengan/terhadap apa
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
yaksibūna
يَكْسِبُونَ
mereka kerjakan

Mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, ketika kamu kembali kepada mereka, agar kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu berjiwa kotor dan tempat mereka neraka Jahanam, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

Tafsir

يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ لِتَرْضَوْا عَنْهُمْ ۚفَاِنْ تَرْضَوْا عَنْهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يَرْضٰى عَنِ الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ  ( التوبة: ٩٦ )

yaḥlifūna
يَحْلِفُونَ
mereka akan bersumpah
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
litarḍaw
لِتَرْضَوْا۟
supaya kamu ridho
ʿanhum
عَنْهُمْۖ
dari/kepada mereka
fa-in
فَإِن
maka jika
tarḍaw
تَرْضَوْا۟
kamu ridho
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari/kepada mereka
fa-inna
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
لَا
tidak
yarḍā
يَرْضَىٰ
Dia ridho
ʿani
عَنِ
dari/kepada
l-qawmi
ٱلْقَوْمِ
kaum
l-fāsiqīna
ٱلْفَٰسِقِينَ
orang-orang yang fasik

Mereka akan bersumpah kepadamu agar kamu bersedia menerima mereka. Tetapi sekalipun kamu menerima mereka, Allah tidak akan rida kepada orang-orang yang fasik.

Tafsir

اَلْاَعْرَابُ اَشَدُّ كُفْرًا وَّنِفَاقًا وَّاَجْدَرُ اَلَّا يَعْلَمُوْا حُدُوْدَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ  ( التوبة: ٩٧ )

al-aʿrābu
ٱلْأَعْرَابُ
orang-orang Arab dusun
ashaddu
أَشَدُّ
amat/sangat
kuf'ran
كُفْرًا
kekafirannya
wanifāqan
وَنِفَاقًا
dan kemunafikannya
wa-ajdaru
وَأَجْدَرُ
dan lebih wajar
allā
أَلَّا
bahwa tidak
yaʿlamū
يَعْلَمُوا۟
mereka mengetahui
ḥudūda
حُدُودَ
batas/hukum-hukum
مَآ
apa
anzala
أَنزَلَ
menurunkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalā
عَلَىٰ
atas
rasūlihi
رَسُولِهِۦۗ
RasulNya
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Orang-orang Arab Badui itu lebih kuat kekafiran dan kemunafikannya, dan sangat wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Tafsir

وَمِنَ الْاَعْرَابِ مَنْ يَّتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ مَغْرَمًا وَّيَتَرَبَّصُ بِكُمُ الدَّوَاۤىِٕرَ ۗعَلَيْهِمْ دَاۤىِٕرَةُ السَّوْءِ ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ   ( التوبة: ٩٨ )

wamina
وَمِنَ
dan dari/diantara
l-aʿrābi
ٱلْأَعْرَابِ
orang-orang Arab dusun
man
مَن
orang
yattakhidhu
يَتَّخِذُ
mengambil/memandang
مَا
apa
yunfiqu
يُنفِقُ
ia nafkahkan
maghraman
مَغْرَمًا
denda/kerugian
wayatarabbaṣu
وَيَتَرَبَّصُ
dan ia menanti-nanti
bikumu
بِكُمُ
dengan/untuk kalian
l-dawāira
ٱلدَّوَآئِرَۚ
giliran-giliran/bencana
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas/menimpa mereka
dāiratu
دَآئِرَةُ
giliran/bencana
l-sawi
ٱلسَّوْءِۗ
buruk
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
samīʿun
سَمِيعٌ
Maha Mendengar
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada yang memandang apa yang diinfakkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian; dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Tafsir

وَمِنَ الْاَعْرَابِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ قُرُبٰتٍ عِنْدَ اللّٰهِ وَصَلَوٰتِ الرَّسُوْلِ ۗ اَلَآ اِنَّهَا قُرْبَةٌ لَّهُمْ ۗ سَيُدْخِلُهُمُ اللّٰهُ فِيْ رَحْمَتِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ  ( التوبة: ٩٩ )

wamina
وَمِنَ
dan diantara
l-aʿrābi
ٱلْأَعْرَابِ
orang-orang Arab dusun
man
مَن
orang
yu'minu
يُؤْمِنُ
ia beriman
bil-lahi
بِٱللَّهِ
kepada Allah
wal-yawmi
وَٱلْيَوْمِ
dan hari
l-ākhiri
ٱلْءَاخِرِ
kemudian/akhir
wayattakhidhu
وَيَتَّخِذُ
dan ia mengambil/memandang
مَا
apa
yunfiqu
يُنفِقُ
ia nafkahkan
qurubātin
قُرُبَٰتٍ
pendekatan
ʿinda
عِندَ
disisi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
waṣalawāti
وَصَلَوَٰتِ
dan salawat/doa
l-rasūli
ٱلرَّسُولِۚ
Rasul
alā
أَلَآ
ketahuilah
innahā
إِنَّهَا
sesungguhnya itu
qur'batun
قُرْبَةٌ
pendekatan
lahum
لَّهُمْۚ
bagi mereka
sayud'khiluhumu
سَيُدْخِلُهُمُ
akan memasukkan mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
فِى
didalam
raḥmatihi
رَحْمَتِهِۦٓۗ
rahmatNya
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang diinfakkannya (di jalan Allah) sebagai jalan mendekatkan kepada Allah dan sebagai jalan untuk (memperoleh) doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya infak itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga)-Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ   ( التوبة: ١٠٠ )

wal-sābiqūna
وَٱلسَّٰبِقُونَ
dan orang-orang yang terdahulu
l-awalūna
ٱلْأَوَّلُونَ
yang pertama
mina
مِنَ
dari/diantara
l-muhājirīna
ٱلْمُهَٰجِرِينَ
orang-orang muhajirin
wal-anṣāri
وَٱلْأَنصَارِ
dan orang-orang anshor
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
ittabaʿūhum
ٱتَّبَعُوهُم
mengikuti mereka
bi-iḥ'sānin
بِإِحْسَٰنٍ
dengan baik
raḍiya
رَّضِىَ
ridha
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari/kepada mereka
waraḍū
وَرَضُوا۟
dan mereka ridha
ʿanhu
عَنْهُ
dari/kepadaNya
wa-aʿadda
وَأَعَدَّ
dan Dia menyediakan
lahum
لَهُمْ
bagi mereka
jannātin
جَنَّٰتٍ
surga
tajrī
تَجْرِى
mengalir
taḥtahā
تَحْتَهَا
dibawahnya
l-anhāru
ٱلْأَنْهَٰرُ
sungai-sungai
khālidīna
خَٰلِدِينَ
mereka kekal
fīhā
فِيهَآ
didalamnya
abadan
أَبَدًاۚ
selamanya
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
l-fawzu
ٱلْفَوْزُ
kemenangan
l-ʿaẓīmu
ٱلْعَظِيمُ
yang besar

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.

Tafsir