Anfirū Khifāfāan Wa Thiqālāan Wa Jāhidū Bi'amwālikum Wa 'Anfusikum Fī Sabīli Allāhi Dhālikum Khayrun Lakum 'In Kuntum Ta`lamūna.
Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Law Kāna `Arađāan Qarībāan Wa Safarāan Qāşidāan Lāttaba`ūka Wa Lakin Ba`udat `Alayhimu Ash-Shuqqatu Wa Sayaĥlifūna Billāhi Law Astaţa`nā Lakharajnā Ma`akum Yuhlikūna 'Anfusahum Wa Allāhu Ya`lamu 'Innahum Lakādhibūna.
Sekiranya (yang kamu serukan kepada mereka) ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jikalau kami sanggup niscaya kami berangkat bersamamu.” Mereka membinasakan diri sendiri dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
`Afā Allāhu `Anka Lima 'Adhinta Lahum Ĥattaá Yatabayyana Laka Al-Ladhīna Şadaqū Wa Ta`lama Al-Kādhibīna.
Allah memaafkanmu (Muhammad). Mengapa engkau memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar-benar (berhalangan) dan sebelum engkau mengetahui orang-orang yang berdusta?
Lā Yasta'dhinuka Al-Ladhīna Yu'uminūna Billāhi Wa Al-Yawmi Al-'Ākhiri 'An Yujāhidū Bi'amwālihim Wa 'Anfusihim Wa Allāhu `Alīmun Bil-Muttaqīna.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin (tidak ikut) kepadamu untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.
'Innamā Yasta'dhinuka Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Billāhi Wa Al-Yawmi Al-'Ākhiri Wa Artābat Qulūbuhum Fahum Fī Raybihim Yataraddadūna.
Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu (Muhammad), hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan.
Wa Law 'Arādū Al-Khurūja La'a`addū Lahu `Uddatan Wa Lakin Kariha Allāhu Anbi`āthahum Fathabbaţahum Wa Qīla Aq`udū Ma`a Al-Qā`idīna.
Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan (kepada mereka), “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.”
Law Kharajū Fīkum Mā Zādūkum 'Illā Khabālāan Wa La'awđa`ū Khilālakum Yabghūnakum Al-Fitnata Wa Fīkum Sammā`ūna Lahum Wa Allāhu `Alīmun Biž-Žālimīna.
Jika (mereka berangkat bersamamu), niscaya mereka tidak akan menambah (kekuatan)mu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di barisanmu); sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan (perkataan) mereka. Allah mengetahui orang-orang yang zalim.
Laqad Abtaghaw Al-Fitnata Min Qablu Wa Qallabū Laka Al-'Umūra Ĥattaá Jā'a Al-Ĥaqqu Wa Žahara 'Amru Allāhi Wa Hum Kārihūna.
Sungguh, sebelum itu mereka memang sudah berusaha membuat kekacauan dan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu (memutarbalikkan persoalan), hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah urusan (agama) Allah, padahal mereka tidak menyukainya.
Wa Minhum Man Yaqūlu A'dhan Lī Wa Lā Taftinnī 'Alā Fī Al-Fitnati Saqaţū Wa 'Inna Jahannama Lamuĥīţatun Bil-Kāfirīna.
Dan di antara mereka ada orang yang berkata, “Berilah aku izin (tidak pergi berperang) dan janganlah engkau (Muhammad) menjadikan aku terjerumus ke dalam fitnah.” Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sungguh, Jahanam meliputi orang-orang yang kafir.
'In Tuşibka Ĥasanatun Tasu'uhum Wa 'In Tuşibka Muşībatun Yaqūlū Qad 'Akhadhnā 'Amranā Min Qablu Wa Yatawallaw Wa Hum Fariĥūna.
Jika engkau (Muhammad) mendapat kebaikan, mereka tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semula kami telah berhati-hati (tidak pergi berperang),” dan mereka berpaling dengan (perasaan) gembira.